Ankoku Kishi Monogatari Bab 38 Bahasa Indonesia

/

Act 3: Penyihir Perak
Serangan Ogre


› Pangeran Goblin, Goz 

「Begitu, jadi si pria bernama Omiros ini mencari Regena. Berarti, si Omiros ini berniat mencari dia dan kau tidak」 

Ketika penyihir perak di depanku bilang begitu, tubuhku langsung bisa bergerak bebas. 

Aku ceritakan segalanya pada penyihir perak ini. 

Tapi, entah kenapa, dia juga menanyakan masalah tentang Regena. 

Dan sebuah pertanyaan tiba-tiba muncul di benakku. 

Mungkinkah penyihir perak ini yang menculik Regena? 

「Hmm, sudahlah kalau begitu, setelah ini kau bebas melakukan apa pun sesukamu. Kuna mau pergi」 

Ketika penyihir perak mau pergi setelah mengucapkan kata-kata itu. 

「Tunggu sebentar, Kuna-sama!!」 

Aku menghentikannya. Emang keperluannya sudah selesai, tapi keperluanku belum selesai. 

「Kenapa lagi, Goz? Apa masih ada sesuatu yang ingin di bilangkan lagi?」 

Tanya penyihir perak dengan nada kesal. Ekspresinya yang kesal entah kenapa terlihat manis. 

「Apa mungkin.... anda.... menculik Regena?」 

「Aku nggak punya alasan untuk memberitahumu」 

Aku hanya menerima jawaban mengerikan dari penyihir perak. 

「Apa udah selesai? Kalau udah, Kuna pergi」 

Ketika dia mau pergi lagi, aku sadar kalau aku harus menghentikannya dengan cara apa pun! Aku buru-buru berlari di depan penyihir perak. 

「T-Tuunggu sebentar, Kuna-sama! B-Betul! Wine buah ini kayaknya produk khusus kerajaan ini! B-Bagaimana kalau coba mencicipinya? Satu cangkir saja! Yang Mulia pasti akan senang jika anda meminumnya」 

Jawabku dengan panik sambil memasukkan tanganku ke saku dada tempatku menyimpan obat perangsang. 

Jika kubuat penyihir perak di depanku minum obat perangsang ini, tak peduli seberapa kuatnya dia, dia tidak akan berbeda dengan lonte kebanyakan. 

Akan kubuat dia menceritakan tentang Regena di kasur. 

Tapi, mata penyihir perak menjadi lebih dingin setelah melihat tindakanku. 

「Apa kau hanya ingin aku minum wine buah?」 

Tulang punggungku menggigil begitu aku mendengar kata-kata itu. 

「A-Apa maksud anda, GOB!?」 

Logatku berubah menjadi campur aduk. 

「... Bodohan! Benar-benar goblin jelek nan bodoh. Baik pesonamu maupun kepintaranmu berbeda juah, jauh, dan sangat jauh di bawah Kuroki. Apa kau pikir aku bakal nuruti ucapanmu? Ketahuilah tempatmu!」 

Apa mungkin dia memperhatikan tindakanku? 

「Uhm... Hanya satu gelas wine buah saja...」 

「Bohong! Kau tidak bisa berbohong pada Kuna dengan tingkat kekuatan sihirmu. Di sakumu ada obat perangsang yang kau dapatkan dari ratu goblin, bukan?」 

Mataku belalak terkejut begitu aku mendengar kata-kata itu. 

Penyihir perak ini tahu obat perangsang! 

「Tatap mata Kuna!」[TL: Kuna lagi parodikan Deddy Corbuzier. wkwk] 

Mata penyihir perak bersinar, dan tiba-tiba, aku tidak bisa menggerakkan tubuhku. 

「Minum obat perangsang di sakumu!」 

Ketika aku mendengar kata-kata itu, tanganku mulai bergerak sendiri, mengambil botol kecil dari saku dadaku dan kemudian menuangkan isinya ke mulutku. 

Aku tidak boleh minum ini! 

Obat perangsang sangat kuat bahkan dengan satu atau dua tetes saja. Aku mungkin akan kehilangan kewarasanku jika aku minum seluruh botolnya. 

Meski aku mau menolak, tanganku bergerak sendiri. 

Rasa manis dari obat perangsang yang dibuat dengan madu lebah iblis yang hidup di hutan gelap Nargol mulai menyalur di tenggorokanku. 

Ketika aku minum hampir setengah botol, tubuh bagian bawahku tidak bisa menahan gentar. 

「Huff, huff...」 

Suara aneh terus keluar dari mulutku. 

Wilayah bawahku akan segera lepas kendali. 

Aku mencium aroma manis yang keluar dari tubuh penyihir perak. 

AKU TIDAK BISA MENAHANNYA LAGI! 

Saat aku hendak menerkam penyihir perak. 

「EH... HUH!」 

Ketika kakiku hendak melangkah, aku tidak bisa bergerak lancar, rasanya seperti kakiku tertancap di tanah. 

「Aku merasa jijik setelah melihat wajah jelekmu menjadi lebih buruk 2x lipat... Jujur saja, keberadaanmu sendiri sudah merusak pemandangan」 

Mata perak indahnya menatapku dengan dingin. 

Saat aku melihat mata itu, rasanya seperti arus listrik melewati tubuhku. 

Dengan putus asa aku menjepit daerah bawahku dengan kedua tanganku. 

「Ahe~...」 

Bocor. 

Sebuah cairan keluar dari sekitar pahaku dan tumpah ke lantai. 

「Sekarang, nikmati rasa sakitmu sampai pesta selesai」 

Kemudian penyihir perak pergi ke suatu tempat setelah mengucapkan kata-kata itu. 

「Tunggu... Kuna-sama... Ahe~... Ahe~...」 

Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali berdiri diam di tempat dengan air liur menetes dari mulutku. 


› Pangeran Algore, Omiros 

Di tinggalkan Shirone-sama, aku, yang tanpa pasangan, pergi mencari tempat untuk menikmati kesendirianku. Aku yang tidak bisa menari dan hilangnya Shirone-sama. Melihat sikap kami, tampaknya Raja Eclas tidak mempermasalahkannya, yang berarti hubungan diplomatik dengan Velos masih berlaku. Jadi, tidak perlu memaksa untuk menari lagi. 

Setelah berkeliling istana kerajaan, aku pun merasa lapar. 

Kalau dipikir-pikir, aku tidak makan apa pun saat makan siang. Jadi, aku pergi ke ruang tempat mereka mengatur makanan. 

Berbagai macam makanan disajikan di ruang itu. 

Daging domba dengan dua iri roti, belut bakar dengan minyak rempah, angsa bakar diisi dengan bumbu bawang, dan sup bening dengan wortel dan lobak. 

Aroma lezat keluar dari setiap makanan. 

「Seperti yang diharapkan dari kerajaan Velos, mereka benar-benar kaya.」 

Makanan berlimpah ini tidak ada di Algore. 

Aku tidak pernah makan apa pun selain sup kacang sejak masih kecil, dan masih makan itu sampai sekarang. 

「Ambil beberapa untuk Rillete」 

Meski tindakanku jelas bukan hal yang mesti dilakukan, tetapi ada banyak makanan di sini yang tidak tersedia di Algore, jadi ambil beberapa mungkin tidak akan menjadi masalah. 

Meski Rillete ingin ikut ketika kami diputuskan untuk pergi ke Velos, pada akhirnya, dia tidak diizinkan karena kami tidak datang untuk bermain-main, dan dia masih terlalu muda. 

Kuambil kain dari sakuku untuk bungkusannya. Kainnya masih bersih karena tidak digunakan, dan aku pun mulai untuk mengambil, dimulai dari kue panggang. 

Kemudian, aku mencari tempat di mana mereka menempatkan kue-kue semacam itu. 

Aku menemukan tempat itu segera dan ulurkan tanganku untuk mencapai kue dipanggang lainnya. 

Aku dengar kue panggang ini dibuat dari buah Velos yang diiris dan dicampur dengan adonan gandum dan kemudian dipanggang. Kuambil beberapa darinya dan membungkusnya dengan kain di tanganku. 

「Segini udah cukup deh kayaknya」 

Padahal aku ingin ambil lebih banyak lagi, tapi kuurungkan niatku karena aku tidak bawa wadah makanan. 

Pada saat itu, aku memperhatikan seorang wanita di sebelahku. 

Wanita itu memgambil beberapa makanan ke dalam wadah yang dibawanya. 

Dan dia mengambilnya terang-terangan. 

「Dia menumpuknya satu demi satu...」 

Ketika aku coba ambil makanan dikit lagi untuk Algore, dia tampaknya ingin mengambil semuanya. 

Mungkin dia juga berasal dari negara miskin sepertiku. 

Namun, wadah yang dia pegang membuatku penasaran. 

Wadah itu sesuatu yang belum pernah kulihat. 

Tampaknya itu terbuat dari bahan yang lembut namun tidak berwarna. Ini pertama kalinya aku melihat wadah kayak gitu. 

Apa negara miskin memiliki wadah kayak gitu? 

Aku ingin tahu dari bahan apa itu dibuat. 

Ketika ku lirik wanita itu, aku hampir tidak bisa melihat wajahnya karena poni dan kain yang menutupi wajahnya. 

「EH !?」 

Aku langsung mengenalinya begitu wajahnya berpaling ke samping. 

Itu wajah yang paling ingin ku lihat di dunia ini. 

Aku segera bergegas ke sisi gadis itu. 

「REGENA!」 

Ketika aku memanggil namanya, wanita itu menatapku. 

Mulut dan matanya terbuka lebar karena terkejut. 

「Omi... ros」 

Wanita itu menggumamkan namaku. 

Di sini, aku bertemu Regena yang seharusnya berada di sarang goblin. 


› Mantan Tuan Putri Algore, Regena 

Aku tak pernah menyangka akan datang ke Kerajaan Velos. 

Kerajaan Velos adalah tempat kelahiran ibuku. 

Aku dengar dari pengasuhku kalau ibuku adalah wanita paling cantik di Velos. Dia bahkan disebut permata Velos dan tuan putri bangsawan kerajaan itu. 

Sosok ibuku saat menari pun sangat indah. 

Dulu waktu kecil, aku berpikir untuk datang ke Velos dan menari di sana. Sejak saat itu, aku yang masih muda diajarkan cara menari oleh ibuku. 

Tapi sekarang, itu sudah tidak mungkin. 

Ibuku dulu adalah tunangan dari pangeran kerajaan ini, namun dia kawin lari dengan ayahku, raja Algore sebelumnya. 

Karena itulah, aku, yang lahir dari mereka berdua, tidak bisa menari di panggung kerajaan Velos. 

Dan meskipun diusir dari Algore, penampilanku sangat mirip dengan ibuku. Itu sebabnya, walau aku tidak ikut menari, berdiri di pesta ini akan sangat berbahaya. Tetapi, setidaknya sekali saja aku ingin datang ke pesta ini. 

Itulah kenapa aku memohon kepada Kuna-sama untuk membawaku ketika aku mendengar dia ingin datang ke Velos. 

「Kuna-sama benar-benar cantik...」 

Aku melihat mereka berdua menari sampai beberapa saat yang lalu. 

Jika bisa, aku juga ingin menari bareng master-ku tercinta. 

Dadaku jadi nyesek ketika aku memikirkan master-ku tercinta. 

Untuk pertama kalinya, aku benar-benar terkejut ketika melihat master-ku tercinta. 

Kenapa manusia seperti dia menjadi ksatria kegelapan? Dan... 

Tapi kalau dipikirkan baik-baik, harusnya tidak ada manusia yang bisa menjadi ksatria kegelapan. 

Master-ku tercinta tampak terlihat seperti manusia, namun dia bukan manusia. 

Yah, tidak aneh sih, maksudku, Dewa-sama, Dewa penjaga Algore sama sekali tidak mirip manusia. 

Betapa kuatnya dia. 

Bahkan iblis-iblis yang terlihat jahat dari ras iblis yang kuat pun sujud di hadapan master-ku tercinta. 

Menurut apa yang kudengar, tampaknya master-ku sangat kuat sampai-sampai dia bisa mengalahkan pahlawan itu dengan mudah. Pahlawan adalah orang yang menyebabkan jatuhnya klan kami. 

Master-ku tercinta adalah penyelamat kami. 

Aku siap memberikan segalanya untuk master-ku tercinta. Bahkan akan kuberikan tubuhku jika dia menginginkannya. 

Tapi, tampaknya itu mustahil, alasannya adalah Kuna-sama, setiap kali aku mencoba menggoda master-ku tercinta, Kuna-sama pasti akan marah. 

Kalau dipikir-pikir, identitas Kuna-sama sebernarnya apa ya? Aku tidak pernah bertanya tentang hal itu sebelumnya. 

Ada rumor bahwa dia adalah tuan putri dari Yang Mulia, Raja Iblis. 

Kuna-sama mengabdikan cintanya hanya untuk master-ku tercinta. Bahkan dia takkan membiarkan seorang wanita manusia mana pun mendekatinya. 

Rasa gigil mengalir di punggungku setiap kali dia memelototiku dengan wajahnya yang cantik. Saat ini dia lagi menari dengan master-ku tercinta. 

Aku menghela nafas setiap kali aku mengingat sosok Kuna-sama dengan gaun pestanya. 

Dia sangat cantik. Bahkan kecantikannya menyaingi para dewi legenda. 

Master-ku tercinta, yang menari dengan Kuna-sama yang begitu cantik, mungkin benar-benar senang sekarang. 

Meski aku juga berdandan demi pesta ini, jarak antara aku dan Kuna-sama seperti langit dan bumi. 

Tidak mungkin dia akan menari denganku setelah menari dengan seorang secantik Kuna-sama. 

Kugelengkan kepalaku untuk menghilangkan pemikiran macam itu. Jangan dipikirkan lagi. Itu akan membuatku tenggelam dalam kesedihan yang lebih dalam. 

Aku seharusnya puas bisa menari dengan master-ku selama kami latihan. 

Daripada memikirkan hal-hal menyedihkan, lebih baik kualihkan langkahku ke makanan yang terlihat lezat ini. 

Aku datang ke ruangan lain di mana mereka menyiapkan makanan untuk tamu. 

Terpapar di depan mataku adalah produk makanan yang belum pernah aku makan sampai sekarang. 

Aku terus memasukkan makanan ke dalam tupperware. 

Wadah yang disebut tupperware ini adalah alat sihir yang dibuat oleh pengrajin kurcaci untuk master-ku tercinta. 

Tupperware ini benar-benar wadah yang sangat bagus dengan penghangat isolasi. 

「Semua orang akan senang dengan semua ini」 

Aku ingat keluargaku yang kutinggalkan di Nargol. 

Hanya ada beberapa benda yang bisa dimakan manusia di Nargol. 

Makanan ras orc, ras dengan jumlah terbanyak di Nargol, bukanlah sesuatu yang bisa dimakan manusia karena manusia akan mati jika mereka memakannya. 

Kami saat ini entah bagaimana bisa selamat karena, untuk beberapa alasan, kami bisa makan makanan dari ras iblis. 

Masterku tercinta juga memberi kami bagian makanannya, tapi karen melakukan itu, dia semakin dibenci oleh ras iblis. Itu sebabnya, tak peduli berapa banyak perlindungan yang diberikan master-ku tercinta, aku tak punya pilihan lain selain menolak tawaran master-ku tercinta karena aku tak mau menambahkan permusuhan yang lebih banyak dari ras iblis lagi ke dia, karena kami, manusia yang tinggal di Nargol. 

Itu sebabnya aku memasukkan makanan sebanyak mungkin dalam tupperware untuk semua orang. 

Tanganku bergerak dari satu makanan ke makanan lain. 

Tiba-tiba, kuperhatikan ada seseorang di sebelahku. 

Orang itu memperhatikan perilaku burukku. Dia mungkin warga negara Velos. 

"Oh, gawat." adalah apa yang aku pikirkan. Maksudku, aku tamu tak diundang dan aku menyebabkan masalah yang tidak perlu. 

Aku cengkeram rokku. Tersembunyi di balik rokku adalah short sword yang aku dapatkan dari master-ku tercinta. 

Short sword ini adalah hadiah dari master-ku tercinta. 

Aku dengar pedang ini dibuat oleh master-ku sendiri. 

Dia memberiku pedang ini agar aku bisa melindungi diriku sendiri. 

Meski agak mengganggu gerakanku, aku masih membawanya ke Velos. 

Aku tidak begitu ahli dalam menggunakan pedang, jadi akan lebih baik untuk meninggalkan tempat tanpa berpaling. 

「REGENA!」 

Orang di sebelahku memanggil namaku. 

Entah kenapa, dia tahu namaku. 

Ketika kulihat wajahnya. 

Itu adalah wajah yang aku kenal. 

「Omi... ros」 

Berdiri di sana adalah teman masa kecilku yang pergi melakukan perjalanan setahun yang lalu. 

Jadi dia sudah balik, ya. 

Aku perhatikan Omiros menjadi lebih maskulin daripada dirinya yang sebelum melakukan perjalanan. 

「Apa kau... benar-benar Regena, kenapa kau ada di tempat ini...? Apa mungkin...」 

Dia membuat wajah seolah-olah dia tidak percaya apa yang dilihatnya. 

Matanya mengamati tubuhku dan kemudian berhenti di tanganku yang sudah memegang sesuatu. 

Di sana ada tupperware dengan banyak makanan di dalamnya. 

Merasa malu, aku mati-matian berusaha menyembunyikan tupperware. 

「K-Kau salah paham... Ini hanya...」 

Aku kebingungan, apa dia akan salah paham? Aku pun merenung sejenak. 

Untuk beberapa alasan, aku tidak ingin teman masa kecilku melihat sisiku yg memalukan ini. 

「Maaf, Omiros!」 

Bilang begitu, aku berbalik dari Omiros. 

「TUNGGU, REGENA!」 

Omiros berusaha mengejarku. 

Aku tak tahu kenapa aku mencoba untuk menjauh dari Omiros. 

Kakiku secara alami menuju master-ku tercinta. 

Namun, aku menabrak sesuatu yang besar di koridor ketika menuju ke tempat master-ku dan terjatuh. 

Aneh, seharusnya tidak ada benda yang sebesar ini di pintu masuk. 

Aku kemudian menatap benda besar yang aku tabrak. 

「... EH?」 

Di sana, aku melihat sesuatu dengan tinggi dan lebar setidaknya 2x lipat dariku. 

Meski sosoknya menyerupai manusia, masih ada perbedaan besar. 

Di wajah benda itu, sepasang gading tumbuh dari mulutnya. Dan kemudian, matanya bertemu denganku. 

「KYAAA!」 

Tiba-tiba, teriakan keras bergema di seluruh tempat. 

「OGRE!」 

「KENAPA MEREKA KE SINI?」 

「KYAAA!」 

Aku mendengar teriakan di seberang panggung. 

Mendengar mereka berteriak "Ogre", aku akhirnya menyadari identitas benda di depanku. 

Ini pertama kali aku melihatnya, tapi itu pasti ogre. 

Mereka terkenal sebagai monster pemangsa manusia yang ganas. Aku harus lari, tapi tubuhku tidak bisa bergerak. 

「Wanita ini sangat lezat...」 

Kata ogre sambil ulurkan tangannya ke arahku. 

「JAUHKAN TANGAN BUSUKMU DARI REGENA!」 

Omiros bergegas menyelamatkanku. Tapi dia tidak mungkin bisa menang melawan ogre bahkan jika dia memakai senjatanya, apalagi sekarang dia tanpa senjata. 

「Apa yang kau lakukan?」 

Ogre mengerakkan tangannya. Omiros yang bergegas dengan mudah ditangkap olehnya. 

Ogre menatap Omiros. 

Kalau terus begini, Omiros akan mati. 

Begitu pikiran itu terlintas di benakku, tubuhku bergerak sendiri. Aku berdiri dan menghunuskan short sword yang telah kusembunyikan di dalam rokku. 

Api hitam melingkar pada bilah begitu short sword meninggalkan sarungnya. 

「SINGKIRKAN TANGANMU DARI OMIROS!」 

Kuayunkan pedangku ke kaki ogre itu. 

「GUGYAAA!」 

Akhirnya ogre yang lengah itu kehilangan salah satu kakinya dan sekarang menggeliat kesakitan. 

「OMIROS!」 

Aku membantu Omiros berdiri. 

「Regena...」 

Omiros menatapku dengan tercengang. 

「Lari, Omiros!」 

Aku meraih tangan Omiros dan kemudian mulai lari. 

「TUNGGU KAU! KEPARAT!」 

Aku mendengar ogre itu berteriak di belakangku. 

Tapi, kami abaikan teriakan itu, dan kami pun lari. 


› Ksatria Kegelapan, Kuroki 

Ogre masuk ke dalam pesta benar-benar mengejutkanku. 

「Gawat... Ayo pergi ke tempat raja. Ikuti aku!!」 

Ujar Midou Kyouka padaku sehingga aku mengikutinya. 

「Eh... Kenapa aku harus...」 

Mungkin karena dia tidak mendengarkan suaraku yang kebingungan, Midou Kyouka terus berjalan tanpa henti. 

Tetapi karena suatu alasan, aku tidak bisa menentangnya dan, sebaliknya, terus mengikutinya dari belakang. 

Tempat yang aku tuju adalah tempat terburuk bagiku. 

Kami segera menemukan raja Velos. Yah, mudah untuk mengetahui posisinya karena ada banyak penjaga istana di sekitarnya. 

Raja sedang duduk di lantai. 

「Aku baik-baik saja. Kalian semua lindungi para tamu.」 

「Tapi, Yang Mulia...」 

Aku mendengar percakapan mereka. 

Raja memperhatikan kami ketika kami mendekatinya. 

「Kyouka-dono... Maafkan aku. Karena sesuatu seperti ini terjadi...」 

Raja minta maaf sambil masih duduk di lantai. 

「Tidak apa-apa. Aku akan lakukan sesuatu, jadi tolong segera lari」 

「Hahaha, tidak mungkin aku akan lari sambil meninggalkan tamuku. Selain itu... Pinggangku encok dan tidak bisa bergerak... Hahaha, cukup menyedihkan diriku ini. Kalau boleh, bisa kau bawa Corfyna bersamamu ke tempat yang lebih aman?」 

「Sayang, kau, mungkinkah...」 

Ratu membuat wajah seolah-olah dia mau menangis. 

Adegan yang sangat indah pasangan suami istri pada saat seperti ini. 

Aku tahu dia orang yang baik dari cara dia khawatirkan orang lain sebelum dirinya sendiri. 

Raja berkata kepada penjaganya untuk memprioritaskan tamu dan ratu terlebih dahulu, dan urusan dia adalah yang kedua. 

Aku tidak tahu apa itu keputusan yang tepat sebagai raja. 

Tetapi, para penjaga tidak mematuhi perintah raja dan mencoba untuk membawa raja secara paksa. Tindakan mereka mungkin pilihan yang tepat ketika mempertimbangkan nasib kerajaan. 

Tapi, sudah terlambat. 

Ogre sudah menyadari tempat ini. 

Tiga ogre datang ke arah kami. 

Ya, tidak sulit untuk menemukan tempat ini dengan begitu banyak penjaga istana berkumpul di sini. Bahkan orang lain pun tahu kalau yang berkumpul di tempat ini adalah para VIP. 

Tiga ogre kemudian berhenti tepat di depan kami. 

「Apa kau raja kerajaan ini?」 

Ogre yang berdiri di tengah bertanya sambil menatap raja Velos. Suara seramnya bergema di aula. 

Kemungkinan dialah pemimpin para ogre ini. 

「LINDUNGI RAJA!」 

Para penjaga berdiri di depan ogre. 

「DASAR JENJULUNG, MINGGIR KALIAN!!」 

Ogre di kedua sisinya memukul para penjaga seperti lalat, dengan mudah menyingkirkan mereka. 

「HIIII!」 

Raja mengangkat jeritan. 

「SAYANG!」 

Dan satu-satunya yang masih berdiri di sekitar raja adalah ratu. 

「C-CORFYNA! BAHKAN BIAR KAU SEORANG, LARILAH!」 

Terlepas dari permintaan raja, ratu tidak mau beranjak dari tempatnya. 

「O-Ogre, A-Apa yang kau inginkan?」 

Raja bertanya kepada ogre dengan suara bergetar. 

「Namaku adalah Kujig. Seharusnya adik pahlawan ada di kerajaan ini! Bawa dia ke tempatku!」 

Sekarang aku tahu apa yang mereka tuju adalah Midou Kyouka. Kenapa dia mengincar Kyouka? 

Meski samar-samar, aku menyadari dari kejadian ini dan sebelumnya—bukan cuma Reiji, tetapi wibu-wibu di sekitarnya juga tipe orang yang dengan mudah membuat musuh di mana mereka berada. Makanya itu, aku merasa aneh bahwa salah satu dari mereka sudah menimbulkan kemarahan ogre. 

「Targetmu adalah aku, bukan? Aku tidak lari atau pun bersembunyi. Karena itu, berhentilah menargetkan orang lain!」 

Midou Kyouka melangkah maju. 

「Punya nyali juga kau ternyata, gadis cilik? Kau harus membayar dosamu karena membunuh adik kami!」 

Ucap ogre di sebelah kiri dengan suara menakutkan. 

「Aku takkan memaafkan kalian jika kalian masih menargetkan para tamu」 

Ujar Midou Kyouka dengan suara mengancam. 

Tapi para ogre hanya menertawakannya. 

「"AmpYunUi aQ", itu yang inggin kau dengar?! BEGO, rekanmu takkan datang menyelamatimu.」 

Tertawa dengan ejekan, ogre wanita di tengah memberitahu Kyouka. 

「Dua rekanmu sudah terjebak di dalam penghalang yang kubuat. Dewa aja akan kesulitan menjebolnya, apalagi manusia. Mereka takkan bisa keluar dari penghalang.」 

Ogre wanita itu tertawa keras. 

「APA?! Kaya dan Shirone-san!」 

Midou Kyouka merespons dengan suara bingung. 

「Ya, sihir emak kami adalah yang terbaik. Bahkan jika mereka adalah rekan pahlawan, mereka hanyalah manusia biasa. Gak bisa ngalahi kami!」 

Ujar ogre di samping sambil tertawa. Dan ogre lainnya ikut tertawa. 

「Begitu... Jadi kalian penyebab di balik hilangnya mereka. Tapi, kalian jangan besar kepala dulu. Biarpun terlihat begini, aku adalah adik pahlawan. Aku sendiri sudah cukup untuk melawan kalian.」 

Tangan Midou Kyouka mulai bersinar. Aku bisa merasakan kekuatan sihir dari tubuhnya yang seksi. 

「Lancang sekali kau!? Padahal kau sendiri tidak bisa mengontrol sihirmu dengan baik. Apa kau mau membunuh orang-orang di sekitar sini?」 

Ujar ogre wanita tertawa. 

「Kenapa kau bisa tahu?!」 

「Jika kau udah paham akan posisimu, maka jadilah anak baik」 

Ucap ogre wanita dengan perasaan gembira. 

Ogre di sampingnya datang ke Midou Kyouka yang mulai menyesal. 

Aku secara naluri langsung berdiri di depan Kyouka. 

「Apa yang kau lakukan?」 

Ogre yang datang ke Midou Kyouka bertanya padaku. 

「Eh... Ah, bukan apa-apa...」 

Sekarang, aku melewatkan kesempatan untuk meninggalkan tempat ini. Sebelum kuperhatikan, raja dan orang-orang lainnya sudah menjauh dari ogre. 

「Kau, apa yang kau lakukan? kenapa kau malah keluar ke depanku! Berbahaya, mundurlah!」 

Midou Kyouka memerintahkanku dengan nada marah. Mengabaikan apa yang dia katakan. 

「HAH! Bertingkah layaknya ksatria yang melindungi tuan putri, ya? Kalau gitu, akan kami mulai darimu dulu!」 

Ogre di sebelah kiri mengulurkan tangannya untuk menangkapku. 

Ketika tangannya hendak menangkapku, aku banting dia ke tanah dalam satu gerakan. 

「「「EEEEH?!」」」 

Aku paham sih kenapa orang-orang di sekitarku mengeluarkan suara takjub dan terkejut. 

「A-Apa yang terjadi barusan...」 

「Dia membanting ogre itu...」 

Orang-orang di sekitar aula berkicau-riau. 

「R-Ringu!」 

Teriak ogre wanita. Tampaknya ogre yang kubanting itu disebut Ringu. 

「A-Apa yang kau...」 

Raja di belakang juga membuat suara terkejut. 

「Teknik itu tadi... Rasanya aku pernah melihatnya...」 

Gumam Midou Kyouka pada dirinya sendiri. 

Jujur saja, aku tak ingin melakukan apa-apa karena kupikir dia bisa melakukan sesuatu terhadap situasi ini. 

Tetapi, aku tak menyangka kalau dia gak bisa mengendalikan sihirnya. Kuingat-ingat, dia dipanggil sebagai "Tuan Putri Peledak" kan. 

「SIAPA KAU! KENAPA KAU MENGHALANGI KUJIG INI! JAWAB AKU!!」 

Jadi ogre wanita yang berteriak ini disebut Kujig, ya? 

Aku harus cari alasan. 

「Tidak, aku tidak punya niat untuk menghalangi tindakanmu, tapi... Uhm... Untuk saat ini, bisakah kalian mundur? Aku akan mengabaikan masalah ini」 

Aku tundukkan kepalaku ke arah para ogre saat aku mengatakannya. 

「Ha~h... Apa yang kau bicarakan?」 

Jawab Kujig bingung karena tundukkanku ke arahnya. 

Tapi, aku juga sama bingungnya dengannya. 

Kenapa semuanya jadi begini! Aku datang ke sini karena aku ingin menikmati pesta dansa dengan Kuna, dan keinginanku yang sederhana itu benar-benar hancur sekarang. 

「Kau... kau ini siapa?」 

Tanya Midou Kyouka yang mengulangi pertanyaan itu berulang kali, dan aku tidak punya niat untuk mengungkapkan identitasku. 

「Hanya seorang yang kebetulan berada di tempat ini」 

Melihat dari pundakku, aku membalas Midou Kyouka. 

Meski aku tidak mau melakukan ini, tapi tampaknya aku tidak punya pilihan lain. 

Aku memandangi para ogre. 

「Jika kalian tidak mau mundur... Aku tak punya pilihan lain selain menggunakan metode yang sedikit keras」 

Seperti yang kukatakan, api hitam berkobar dari tubuhku. 

「HIIII!」 

Melihat api hitamku, para ogre berteriak panik. 

Kayaknya perlu dikasih pelajaran nih si kecil bandel ini. 

Para ogre mulai mundur. Sepertinya mereka sudah mulai ketakutan. 

「Hiiii...」 

Tapi, bukan cuma para ogre saja yang terpengaruh. 

Hal yang sama terjadi pada orang-orang di sekitarku. 

Kalau dipikir-pikir, bahkan ras iblis yang angkuh pun takut padaku. 

Mereka jadi takut seperti halnya para ogre di depanku. 

Aku berjalan ke arah mereka. 

「A-Apa kau bilang?! Jika kau menghalangiku, kan kubantaikan kau duluan!」 

Si ogre bernama Kujig bilang begitu sambil mengenakan ekspresi ketakutan di wajahnya. 

Padahal aku gak berniat untuk membuatnya menjadi setakut itu. 

Sesosok ular petir muncul di lengan Kujig sambil berlantun. 

「Oh Ular Petir, Sambarlah Musuhku Sampai Mati!」 

Ular petir dari lengan Kujig mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, tetapi level mantranya tidak menjadi ancaman bagiku. 

Karena kekuatan Naga Petir di dalam diriku, serangan semacam itu takkan bisa menyakitiku. 

Tentu saja, ini untuk penanggulangan kekuatan Sasaki Rino. Ini hanyalah salah satu langkah pencegahan untuk kemungkinan bentrokan kedua kami. 

Ada awan petir yang selalu mengelilingi daratan yang terletak di sebelah tenggara Nargol. 

Naga Petir tinggal di dalam petir yang selalu mengelilingi dataran itu. Kuna dan aku pergi ke sana untuk meminta bantuan Naga Petir. 

Pada awalnya, aku berpikir akan berubah menjadi pertarungan, tetapi Naga Petir ternyata makhluk yang baik dan dengan mudah memberikan kekuatannya padaku. 

Itulah kenapa level petir ini takkan bisa melukaiku. 

Ular Petir yang ditembakkan dari lengan Kujig melingkar di sekitar tubuhku. 

「Bukannya melukai, ini bahkan nggak ngefek sama sekali」 

Aku membakar Ular Petir dengan api hitam yang terpancar dari tubuhku 

「CIH! Lalu, bagaimana dengan ini!」 

Bola merah terang terbentuk di tangan Kujig. 

Aku tahu dia akan menggunakan sihir, jadi aku takkan membiarkannya melepaskan sihir itu. 

「EXPLOSION!」 

「MAGIC ERASER!」 

Aku hapus sihir yang akan Kujig gunakan. Aku sih baik-baik saja jika aku terkena sihir itu, tapi orang yang ada di tempat ini akan kena serangannya. Makanya itu, aku hapus sihir itu. 

「Kuh, sihir terhebatku... KALIAN SEMUA! KENAPA KALIAN PADA BENGONG?! SERANG MEREKA YANG ADA DI TEMPAT INI!」 

Kujig berteriak pada ogre lainnya. 

Ogre di sekitarnya kemudian mulai bergerak. 

Oh kampret!

Aku tidak punya sihir serangan yang bisa menargetkan musuh dengan tepat. Jenis sihir seranganku pasti akan melibatkan sekitarku. Bahkan jika aku memakai pedangku, pasti ada korban sebelum aku mengalahkan semua ogre. 

Tepat ketika aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, semacam cahaya masuk ke aula. 

「GUKYA!」 

「GAOOO!」 

Para ogre tiba-tiba menjerit kesakitan. 

Ketika aku berbalik, sebagian tubuh para ogre terkena akutan. Meski tidak fatal, itu akan menghambat gerakan mereka. 

「Dasar kalian ogre bodoh. Bisa gak sih kalian tidak mengacaukan pesta yang sudah lama kunantikan ini?」 

Itu suara yang acuh tak acuh. 

Ketika aku melihat kearah suara itu, Kuna, yang sudah memegang sabitnya, ada di sana. 

Orang yang menyerang para ogre adalah Kuna. Bilah sabit yang terselimuti sihir bisa mengenai beberapa target dalam jarak tertentu. 

Tampaknya dia menggunakan sabitnya untuk melukai para ogre. 

「Sekarang, akan ku siksa kalian sampai tidak berbekas」 

Aku bisa merasakan gelombang kekuatan sihir yang kuat datang dari Kuna. 

Bahkan orang normal di tempat ini pun bisa merasakan kekuatan sihirnya, mereka mulai menjerit panik. 

「Hentikan, Kuna! Sihirmu bakal membunuh orang-orang di sekitar aula!」 

Ketika kuteriakan, gelombang kekuatan sihir menghilang tanpa jejak. 

「A-A-A-Apa, yan kau...」 

Ogre wanita terduduk di lantai. 

「Jangan bilang... Sial, orang-orang ini...」 

Para ogre lainnya mengelilingi Kujig. 

「BANGSAT! Kalian semua, kita tinggalkan tempat ini!」 

Para ogre pun meninggalkan aula. 

Karena aku tidak punya niat untuk membunuh mereka, aku akan mengampuni mereka untuk kali ini. 

Setelah memastikan mereka pergi, Kuna berjalan ke arahku. 

「Kau menyelamatkanku, Kuna」 

「Kuroki, pesta yang sudah lama ditunggu-tunggu...」 

Kuna tampak agak sedih ketika dia mengucapkan kata-kata itu. 

「Hmm... Mah, nanti bakal ada kesempatan lagi buat menari」 

Bilangku begitu sambil menepuk kepala Kuna. 

Suasana hati Kuna menjadi sedikit lebih baik. 

「Ayo kita balik, Kuna」 

Sejujurnya, aku sudah gatal untuk segera kembali ke Nargol. Bahkan tanpa ogre itu pun, aku harus segera meninggalkan tempat ini agar tidak sengaja bertemu Shirone. 

「Baiklah, Kuroki」 

Kuna mau menggunakan sihir ‘transfer’ ketika... 

「TUNGGU SEBENTAR!」 

Midou Kyouka memanggil kami. 

「Aku ingat sekarang. KAU YANG MEREMAS DADAKU DI REPUBLIK SUCI LENARIA!」 

Kata Midou Kyouka sambil menunjuk jarinya ke arahku. 

「Kuroki... Siapa wanita ini? Dan apa yang dia maksud MEREMAS?」 

Kuna menghentikan sihir ‘transfer’ gegara mengajukan pertanyaan itu. Dia tampaknya marah karena suatu alasan. 

「Selain itu, aku pernah mendengar nama "Kuroki" sebelumnya. Takkan kubiarkan kau pergi!」 

Midou Kyouka datang ke tempat kami. 

「SIAPA KAU? APA HUBUNGANMU DENGAN KUROKI?!」 

Kuna berdiri di depan Midou Kyouka, bersiap untuk mengayunkan sabitnya. 

Aku memeluk Kuna dari belakang untuk menghentikannya. 

「Hentikan, Kuna... Ogre sudah pergi. Ayo tinggalkan tempat ini, sekarang!」 

「OJOU-SAMA—!」 

Ketika aku bicara pada Kuna, sesuatu jatuh ke aula bersamaan dengan suara teriakan. 

「Shirone!」 

Orang yang turun adalah Shirone dan seorang wanita dengan pakaian maid. Dia tampaknya datang sambil ditarik oleh Shirone. Itu yang aku pikirkan. 

Kami telah terlalu lama berdiam diri. Akan terlambat jika kami tidak kembali sekarang. 

「Ojou-sama!」 

Maid itu bergegas masuk begitu dia menemukan tuannya. 

「Kaya!」 

Keduanya saling berpelukan. 

「Semua orang masih aman rupanya!」 

Shirone berkata begitu sambil melihat sekeliling. 

Dan kemudian, matanya berhenti ke arah kami. 

「Eh... Kuroki」 

Dan begitulah, dia melihat kami. 

「Kenapa Kuroki...?」 

Shirone berjalan ke arah kami sambil menggumamkan kata itu. 

Dan kemudian, wajahnya tiba-tiba menegang. 

Aku masih memeluk Kuna. Akibatnya, garis pandang Shirone jelas berhenti padanya. 

「Kuroki... SiApAGAdIsItU?」[TL: aku baru tau kalau Shirone juga Yandere. 😆]

Tanya Shirone dengan wajah tersenyum, tapi matanya tidak tersenyum. 

Ah semprul, dia pasti kesal sekarang. 

「SIAPA KAU?! KENAPA KAU MENATAP “KUROKI-KU” DENGAN MATA BEGITU?」 

Dan sekarang giliran Kuna bertanya pada Shirone sambil mengarahkan sabitnya padanya. 

「Ku... KuROki-kU? KAu.. APa? aPa HubUngAnMU dENgaNnYa...?」 

Shirone juga mengarahkan pedangnya untuk menghadapi sabit Kuna. 

「Hentikan, Kuna! Ayo balik ke Nargol 」 

Aku memeluk Kuna untuk menghentikannya. 

「Dimengerti, Kuroki...」 

Mungkin karena dia merasakan nada keputusasaanku, Kuna menyetujui permintaanku dan mengaktifkan sihirnya. 

「TUNGGU, KUROKI!」 

Shirone berlari ke arah kami, tetapi dia udah terlambat. 

「Black Flame!」 

Aku melemparkan api hitamku untuk mengganggu pergerakan Shirone. 

「TUNGGU, KUROKI!」 

Sayangnya, aku tidak bisa menunggu. 

Sihir ‘transfer’ sudah diaktifkan. 

Kami dikirim kembali ke Nargol.
Facebook twitter Google

Related Post

12 Komentar

  1. Nice! Semangat tl-nya min!

    BalasHapus
  2. Ahahaha, ane suka gaya terjemahannya, kerenlah 😂 semangat kakak

    BalasHapus
  3. Mantep min lanjut :3 semangat min TLnya '3'

    BalasHapus
  4. Nasib regena gmn coeg?

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. #spoiler
    *Arc-*
    Dewi Rena hamil anak kuroki....tapi kuroki tdk mengetahuinya......
    Btw di chapter sebelum-nya mereka melakukannya...(kuroki tdk mengetahuinya kerana di bawah kesadaran pengaruh obat xxx yg rena berikan padanya).......wkwkwk nyesek nanti rena minta pertanggungjawaban ...bagaimanakah nasib koroki.???.....

    BalasHapus
  7. How to Play Slots for Fun - Yogonet Casino
    Find the best 벳썸도메인 slot games online in Oklahoma! Find the best slots to 오래된 토토 사이트 play for fun, 바카라 전략 as well as for real 다이 사이 money The best slots for video slots 아프리카 영정 1

    BalasHapus