Ankoku Kishi Monogatari Bab 03 Bahasa Indonesia

/
Act 1: Sang Ksatria Kegelapan Misterius
Alasan Bertarung

◆Orang yang Dipanggil, Kuroki◆

Dulu, ada satu dewa yang tinggal di tanah dewa yang diberkati, Elios. 

Meskipun si dewa itu memegang kekuatan besar bahkan di antara para dewa yang hidup di Elios, dia jelek. 

Untuk alasan ini, dia masih seorang jomblo meskipun rekan-rekannya sudah menikah. 

Namun demikian, si dewa itu ingin memiliki seorang istri dan pergi ke istana para dewi. 

Tapi, tak ada yang memperhatikannya. 

Dengan begitu, dia mengejar peri dan malaikat yang melayani para dewi itu. Tapi, mereka tidak menyukai dewa yang jelek itu dan karenanya mereka meminta bantuan para dewi yang mereka layani. 

Para dewi yang membenci si dewa yang jelek itu bersekongkol untuk mengusir dewa ini. 

Dewi yang sedang bergerak sebagai poros mereka adalah Rena. 

Para dewi kemudian membuat tuduhan palsu kepada raja dewa, Oudith, tentang dewa yang memaksa peri dan malaikat untuk menjadi istrinya. 

Setelah berkonsultasi dengan dewa-dewa lain, Oudith memutuskan untuk mengusir dewa itu ke tanah kegelapan, Nargol. 

Si dewa itu menangis. Itu karena si dewa tidak pernah memaksa siapa pun. 

Dewa itu juga mengaju protes ke Oudith. 

Namun, para dewi bersekongkol bersama untuk menulis sebuah bukti yang membuat dewa itu jatuh ke dalam situasi yang tidak menguntungkan, sehingga protesannya ditolak. 

Si dewa itu tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti keputusan. 

Pada saat itu, si dewa membuat permintaan kepada Oudith. Dia akan menuruti keputusan mereka jika dia bisa mendapatkan seikat rambut dari Rena, yang paling indah di antara para dewi. 

Oudith memenuhi permintaan itu dan kemudian bernegosiasi dengan Rena. 

Pada akhirnya, Rena pun harus memberikan seikat rambutnya, meskipun ogah-ogahan. 

Si dewa itu kemudian pergi menuju tanah Nargol. 

Di tanah itu, si dewa membuat keputusan: jika tidak ada yang mau menjadi istrinya, maka dia akan membuatnya sendiri. 

Setelah berbagai upaya, si dewa berhasil membuat satu dewi dengan Rena sebagai sumbernya. 

Tapi, dewi itu adalah perwujudan yang bisa kamu bilang sebagai tiruan Rena. 

Rena yang memperhatikan fakta bahwa si dewa telah membuat tiruannya sangat marah; dia meminta Oudith untuk memberikan perintah untuk mengirim klon dewi itu kembali padanya. 

Setelah Oudith mendiskusikan masalah itu dengan dewa lainnya, mereka memutuskan untuk membuat permintaan kepada dewa itu untuk mengirim klon dewi itu ke Rena. 

Si dewa tidak memenuhi tuntutan mereka. 

Dia membuar barrier di sekitar Nargol untuk menahan mereka sampai akhir. 

Rena mengajukan permohonan kepada para dewa untuk menundukkan dewa itu. 

Tapi, seperti yang diduga, itu terlalu berlebihan. 

Si dewa itu sangat kuat; tidak ada seorang pun kecuali Oudith yang bisa menandinginya dalam kekuasaan bahkan di antara para dewa. 

Namun, Oudith tidak boleh sembarangan meninggalkan Elios, negeri para dewa. 

Para dewa lainnya tidak ingin melawan dewa itu, kecuali Rena. 

Saking jengkelnya, Rena kemudian mengirim pasukan dan para pahlawan manusia ke Nargol. 

Itu adalah awal dari pertarungan. 

Si dewa yang tidak mematuhi permintaan para dewa akan disebut sebagai raja iblis. 

Raja iblis itu adalah Modes. 

Pasukan Modes dan Rena bentrok. 

Hasilnya adalah kemenangan luar biasa pasukan Modes. 

Pada akhirnya, Rena, yang tidak bisa memikirkan cara apa pun untuk mencapai kemenangan, meminta bantuan dewi Casa yang memiliki kekuatan prediksi. 

Casa meramalkan kalau Rena bisa menang melawan Modes jika dia memanggil pahlawan dari dunia roh. 

Rena kemudian memanggil eksistensi yang bisa mengalahkan Modes dari dunia roh. 

Dan mereka adalah pahlawan cahaya, Reiji, dan rekan-rekannya. 

Modes tidak menyadari prediksi ini pada awalnya. 

Tidak sampai pahlawan Reiji dan rekan-rekannya menembus garis pertahanannya satu demi satu dengan kecepatan yang menakutkan. 

Modes merasa heran dengan keberadaan pahlawan dan rekan-rekannya dan dengan demikian menjadi sadar akan keberadaan prediksi itu. 

Modes mungkin akan dikalahkan jika dia melawan pahlawan sesuai dengan prediksi itu. 

Oleh karena itu, Modes tidak bisa memilih opsi untuk melawan pahlawan. 

Jadi, dia mengumpulkan lebih banyak informasi. 

Karena itu, seperti bagaimana Rena memohon pada Casa dan mendapatkan prediksi, dia juga mendapatkan prediksi darinya dan mengetahui fakta bahwa orang yang bisa menghentikan pahlawan adalah orang lain yang dipanggil dari dunia roh. 

Dengan demikian, Modes mencuri summoning arts yang awalnya Rena gunakan dan memanggil eksistensi yang bisa menghentikan pahlawan. 

Makhluk yang dipanggil itu adalah aku. 

Ini adalah ringkasan cerita Modes. 

Jika Modes dikalahkan, keberadaan Mona mungkin terhapus. Itulah satu-satunya hal yang ingin dia hindari dengan segala cara. 

Modes menceritakan kisahnya kepadaku sambil menangis. 

Ngomong-ngomong, dari cerita Modes, cara untuk kembali tidak tertulis pada summoning arts yang dia curi dari Rena. 

Malahan, mungkin tidak ada cara untuk mengirimku kembali atau aku belum menemukannya. 

Singkatnya, aku dapat berasumsi bahwa pihak Reiji pun tidak memiliki sarana untuk mengirim kami kembali. 

Aku tidak bisa merasakan kebohongan dalam kata-kata Modes. 

Yang paling penting, itu masih lebih baik daripada ancaman seperti "Kamu tidak akan dikirim kembali kecuali jika kamu melakukan apa yang aku katakan!". 

Jika itu sesuai dengan pola di atas, kenapa Reiji dan yang lainnya bertarung? 

Tapi, aku tidak akan mencapai jawabannya bahkan jika aku memikirkannya sekarang. 

Aku pergi ke halaman istana Modes. 

Sepertinya halaman ini dibuat berdasarkan kediaman Modes di Elios. 

Tidak memiliki banyak kemegahan karena dirancang untuk membuat orang merasa lega. 

Tampaknya hanya beberapa orang yang dapat masuk ke halaman ini, termasuk Modes dan Mona. 

Aku mendengar peristiwa secara detail sampai titik ini dari Modes yang duduk di kursi berbentuk bulat. 

Sepertinya benda yang disiapkan oleh Mona di depanku adalah teh. 

Karena aroma harum teh yang melayang-layang. 

Ketika aku mencoba seteguk, rasanya pahit luar biasa. 

Aku sedang memikirkan apa yang harus aku lakukan mulai akhirat. 

Haruskah aku minta pertandingan ulang dengan Reiji? 

Aku merasa seperti aku bermimpi. 

Jika aku melawannya, sepertinya Modes akan membuat dewi lain hanya untuk diriku sendiri. 

Meskipun tampaknya tidak mudah untuk membuat dewi lain, tidak apa-apa untuk menambahkan yang lain. 

Itu adalah proposal yang mengiurkan. 

Karena, aku tidak pernah mendapat kesempatan untuk lebih dekat dengan perempuan sampai sekarang. 

Sebaliknya, mereka menghindariku seolah-olah aku adalah orang yang kotor. 

Aku ingat tentang masa laluku. 

Pada awalnya, para cewek yang biasanya berbicara denganku, tiba-tiba mulai mengambil jarak untuk suatu alasan. 

Sepertinya aku secara tidak sadar menatap tubuh cewek-cewek manis. 

Shirone adalah orang yang memberitahuku tentang ini. Kesampingkan pakaian normal, sepertinya mataku secara tidak sadar memelototi tubuh cewek yang mengenakan rok mini. 

Bahkan jika dia bilang begitu, itu tidak bisa membantu karena itu seperti naluri untukku... 

Dengan begitu, aku dikutuk dengan nasib menjadi cherry selamanya. (TN: cherry = perjaka)

Entah bagaimana, aku merasakan kesedihan mengalir dalam diriku ketika aku memikirkan hal semacam itu. 

Mari kita berhenti memikirkan hal-hal yang menyedihkan seperti itu... 

Selain itu, aku bahkan sempat melihat penampilan Dewi Rena. 

Dia sangat mirip dengan Mona meskipun ada sedikit perbedaan di antara mereka. 

Dewi berikutnya yang dibuat mungkin seindah Mona, iyakan. 

Tidak mungkin dia tidak akan menarik jika aku bisa mendapatkan dia. 

Dan yang paling penting, dia akan memberikan cintanya tanpa syarat, hanya untukku. 

Aku bukan orang yang tampan. 

Tapi tetap saja, aku juga ingin bermain-main dengan cewek-cewek manis. 

Tidak perlu seperti Reiji, aku ok saja kalau cuma satu. 

Dunia ini akan bahagia jika aku bisa mendapatkan cewek yang sangat imut. 

Tapi… 

Untuk itu, aku harus menang dalam pertarungan melawan Reiji. 

Sejujurnya, aku tidak berpikir kalau aku bisa menang melawan dia. 

Bahkan, aku bertarung melawan Reiji sejak lama. 

Itu adalah pertandingan yang tidak menarik. 

Mungkin itu hanya beberapa saat yang lalu, Reiji yang menjadi tertarik untuk belajar kendo selama SMA melawan semua anggota klub kendo. 

Aku berada di antara lawan-lawannya. 

Aku tanpa ampun dikalahkan oleh Reiji. 

Bukannya aku merasa kalau aku juga kuat. 

Tapi, aku tidak pernah berharap kalau aku dengan mudah dikalahkan begitu saja. 

Itu cukup mengejutkan bagiku. 

Pertama, gerakannya berbeda. Kupikir “Kenapa dia bisa bergerak seperti itu meski usia kami sama?” 

Aku masih ingat kata-kata Shirone yang melihat pertandingan itu bahkan sekarang. 

「Kuroki tidak bisa menang melawan Reiji-kun. Jadi bersemangatlah」 

Meskipun Shirone mengucapkan kata-kata itu untuk menghiburku, aku merasa sangat sedih ketika mendengarnya. 

Sejujurnya, aku bahkan ingin berhenti melakukan kendo pada waktu itu. 

Tapi, aku terus melakukannya untuk beberapa alasan bahkan sampai sekarang. 

Mungkin aku menjadi sedikit lebih kuat, tapi Reiji mungkin jauh lebih kuat dariku. 

Bagaimanapun, aku tidak bisa menolak permintaan Modes. 

Mungkin aku akan mati jika kita bertarung menggunakan pedang sungguhan. 

Meskipun hadiahnya menawan, tidak ada gunanya jika aku nyawaku melayang. 

Lagian, aku tidak memiliki kewajiban untuk mendukung Modes. 

Aku bahkan bisa meninggalkan Modes. 

Tapi, ada sesuatu yang menarik minatku jauh di dalam hatiku. 

Sesuatu yang terperangkap di dalam hatiku adalah sesuatu yang agak samar. 

Dan, Modes akhirnya bisa bersuami dengan Mona. 

Untuk beberapa alasan, aku tidak bisa membiarkan diriku meninggalkan mereka. 

「Tolong, Kuroki-dono!! Aku tidak punya pilihan selain bergantung padamu」 

Modes menggenggam tanganku dengan air mata yang keluar dari matanya. 

Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain tertawa lemah. 

「… Anoo, bisa beri aku waktu untuk berpikir sebentar...」
Facebook twitter Google

Related Post

4 Komentar