Act 1: Sang Ksatria Kegelapan Misterius
Kekhawatiran para Gadis
「Apa onii-sama masih belum bangun? Jika belum, apa yang Sahoko lakukan sekarang?!!!」
Protes Midou Kyouka a.k.a Kyouka dengan suara keras.
Kyouka adalah salah satu dari dua saudari Reiji.
Meskipun tampangnya mirip dengan Reiji, kepribadiannya nggak.
Reiji dikalahkan oleh ksatria kegelapan dan kemudian kami kembali ke republik suci Lenaria.
Delapan dari kami dipanggil oleh kuil dewi Rena di negeri ini.
Kami saat ini di dalam salah satu kamar kuil.
「Kyouka-san, Reiji-kun tidak akan bangun bahkan jika kau menaikkan suaramu」
Ucapku dengan kata yang sama berulang kali. Reiji sedang tidur di kamar di samping kami, jadi dia harus diam.
「Jadi, kau nggak khawatir sama sekali, Chiyuki-san?!! Kalau dipikir-pikir, onii-sama terluka karena kalian tidak cukup kuat! Bagaimana kau akan bertanggung jawab atas masalah ini?!!」
Sejujurnya, aku malas untuk membalas amarahnya karena terlalu merepotkan.
Kyouka tidak berpartisipasi dalam penaklukan raja iblis.
Dia dan Takayama Kaya, atau dikenal sebagai Kaya, sedang menunggu kami di republik suci Lenaria.
Adapun kenapa mereka duduk manis, itu untuk melindungi tujuan dasar kami, setidaknya secara resmi.
Tapi, alasan sebenarnya adalah karena ketidakmampuan Kyouka.
Dia kemungkinan besar akan menyerang sekutunya sendiri karena dia tidak dapat mengendalikan kekuatannya sendiri.
Dia tampaknya belajar anggar tapi jujur, kekuatannya meragukan. Berkebalikan dengan Reiji, kekuatannya sangat rendah.
Terus terang, dia tidak lain adalah beban bahkan jika kami membawanya bersama.
Dia juga dalam kondisi yang buruk dengan para gadis lain yang akan membuat suasana menjadi buruk, jika kami membawanya bersama.
Itu sebabnya dia tidak bisa berpartisipasi dalam penaklukan raja iblis.
Bertentangan dengan itu, Kaya, menguasai kenpo dan karate, cukup bisa diandalkan, tetapi dia memutuskan untuk tetap di sini karena dia tidak dapat meninggalkan Kyouka sendirian.
Sahoko dan Kaya adalah putri pelayan rumah Reiji.
Kyouka dan Kaya pergi ke sekolah putri yang berbeda dari sekolah kami dan terletak di lokasi yang cukup jauh. Bahkan di dunia kami, alasan Kaya pergi adalah untuk membantu Kyouka.
Saat ini cuma aku dan Kaya di ruangan ini.
Sudah tiga hari sejak Reiji dikalahkan.
Meskipun tubuhnya aman, dia telah menghabiskan sejumlah besar energi kehidupannya, jadi dia belum bangun.
Meskipun aku tahu kalau Kyouka menghawatiran Reiji, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Kami hanya bisa berharap untuk keselamatannya.
Sahoko saat ini berada di sisi Reiji. Sahoko, yang merawat Reiji bahkan di dunia kami, telah memakai sihir penyembuhnya selama tiga hari berturut-turut.
Aku ingat waktu itu. Sahoko terus melafalkan aria sihir penyembuh hampir sepanjang hari di luka Reiji. Bahkan hidup Sahoko akan dalam bahaya jika dia terus melakukan secara berlebihan.
Sejujurnya, berkat usahanya itu dia berhasil menyelamatkan hidup Reiji meskipun masih luka fatal.
Kenapa Sahoko mau sejauh itu untuk menyelamatkan Reiji?
Kudengar kalau Sahoko adalah teman masa kecil Reiji. Karena keadaan rumahnya, Reiji dibesarkan di sebuah rumah yang berbeda dari rumah utama keluarga Midou, dan karena Sahoko adalah satu-satunya anak di sekitar usianya di rumah itu, keduanya menjadi teman bermain. Itu sebabnya aku berpikir bahwa ada banyak hal yang sudah terjadi di antara mereka.
Dan Sahoko telah merawat Reiji selama tiga hari berturut-turut, jadi dia harus beristirahat. Tentu saja, Sahoko menyetujui usulan itu, tapi...
Kyouka ngelotot ke Sahoko untuk merawat Reiji, tapi dia dibungkam setelah tidak dapat melakukan apa-apa.
Tapi, aku juga tidak terlalu membantu dibandingkan dengan Sahoko.
Gak, gak ada yang bisa menyaingi Sahoko kalau tentang Reiji.
Setelah Sahoko kembali istirahat, kami bertiga, Kaya, Shirone dan aku bergantian untuk merawat Reiji.
Kaya dan Shirone saat ini berlatih di tempat latihan di kuil.
Reiji saat ini tidak dapat bergerak, sehingga mereka akan berdiri sebagai penjaga jika terjadi sesuatu.
Untuk alasan itu, Shirone meminta Kaya untuk menemaninya berlatih.
Ngomong-ngomong, Rino berada di kamarnya sendiri di kuil sementara Nao berjalan di luar.
Setelah kekalahan Reiji, atmosfer di antara kami menjadi berat.
Tampaknya itu karena Reiji telah terluka parah dan berada di ambang kematian, tapi yang membuat kami paling terkejut adalah kekalahannya.
Sampai sekarang, kecuali Reiji, kami adalah orang yang sering jatuh ke dalam situasi putus asa dan Reiji adalah pengecualian.
Kami merasa bahwa itu akan mudah baginya tidak peduli siapa lawannya.
Itu masalah yang sederhana.
Ksatria kegalapan Diehart.
Aku merenungkan tentang pria yang ngalahkan Reiji.
Pertarungan waktu itu terlalu cepat untuk dilihat oleh mataku.
Sebelum aku tahu, Reiji sudah jatuh ke tanah dengan darah muncrat dari dadanya.
Satu-satunya yang bisa melihat pertarungan itu hanyalah Shirone dan Nao.
Menurut Shirone, gerakan Diehart nampak menyerupai ilmu pedang Jepang. Selain itu, dia cukup ahli dalam hal itu juga.
Shirone, sebagai putri kendo dojo, cukup berpengetahuan tentang ilmu pedang. (Catatan: gak usah dijelaskan kalian pada tau kan)
Shirone bilang kepada kami bahwa kemampuan Diehart lebih tinggi dari dia.
Dan itu adalah sesuatu yang seseorang tidak dapat capai tanpa pelatihan tanding pedang.
「Rei-kun!!!」
Suara Sahoko tiba-tiba bergema dari ruangan.
Ketika Kyouka dan aku memasuki ruangan dengan panik, kami melihat Reiji yang terbangun di sana. Sahoko saat ini sedang memeluk Reiji.
"P.S: Pas aku TL bab ini, aku merasa betapa irinya aku dengan Reiji dirawat cewek cakep.
MOKAD AJA LOE REIJI, JGN HIDUP LAGI PLISS. KZL GUE AMA LOE. SOK HEBAT, SOK KUAT, AROGAN, PADA AKHIRNYA GAK BISA MENANG LAWAN KUROKI. RASAKAN!!!! KWAHAHAHAHA....
Kalian pasti heran kenapa aku lagi nyumpahi dia?! Kalian bisa baca bab 21. Disitu kalian bakal ngerti amarahku. ( ╹ਊ╹)"
Mana link bab 21?
BalasHapusAsu Spoiler
BalasHapusAne baru baca langsung kasih spoiler... Kan jadi gak seru min v: -_-
BalasHapus