Ankoku Kishi Monogatari Bab 09 Bahasa Indonesia

/
Act 1: Sang Ksatria Kegelapan Misterius
Konferensi para Pahlawan

٠ Chiyuki ٠

Kami berkumpul di kamar. 

Meskipun sudah tiga hari sejak Reiji bangun, dia masih belum dalam kondisi puncaknya. Tapi kesembuhannya hanyalah masalah waktu. 

Kami akhirnya bisa mendapatkan kembali kehidupan sehari-hari kami setelah mengkonfirmasi keamanan Reiji. (Catatan: cih, KZL KZL KZL. KENAPA GAK MOKAD AJA LOE REIJI!!!) 

Dan sekarang, semua orang berkumpul di salah satu ruang kuil untuk membahas tentang apa yang akan kami lakukan setelah ini. 

「Aku pikir kita harus menyerah dengan penaklukan raja iblis」 

Itulah yang kubilang. 

「Kenapa Chiyuki?」 

Reiji bertanya padaku. 

「Kenapa kau bilang... Kenapa kau tidak memikirkan jawabannya dengan melihat dirimu? Kau hampir mati, tau」 

Jadi aku memarahinya dengan kata-kata itu. 

Dan lagian, aku akan menghentikan penaklukan raja iblis jika sesuatu menjadi terlalu berbahaya. 

Hingga saat ini, kami berada di pihak yang merenggut nyawa mereka. 

Tapi, posisi kami terbalik ketika kami bertemu Diehart. 

Jujur, kami seharusnya menyerah pada penaklukan ini sejak awal. 

「Maaf Chiyuki, aku tidak punya niat untuk melanggar janjiku dengan seorang wanita」 

Ucap Reiji dengan nada tegas. 

Jadi saklar amarahku membalik ketika mendengar kata-kata itu. 

「KAU, KAU MEMBUAT SAHOKO DAN YANG LAIN BEKERJA SAMPAI HAMPIR MATI!! DIEHART SANGAT KUAT!! KAU BISA MATI JIKA KAU BERTEMU DIA LAGI!!」 

Orang ini bahkan tidak peduli dengan hidupnya sendiri ketika menyangkut wanita. 

Tapi, kebodohan orang ini juga yang menyelamatkanku sebelumnya. 

Itu sebabnya aku bepergian bersamanya sampai sekarang. Ada Shirone dan Nao juga. Mereka mungkin telah diselamatkan oleh orang ini di masa lalu. 

「Khilaf aku, tapi aku tidak punya niat untuk menyerah menyelamatkan Rena」 

Tentu saja aku tahu itu. Orang ini tidak akan berhenti melakukan hal-hal seperti itu. 

「Anoo... Chiyuki-san, ada banyak orang terluka karena iblis. Jadi, apa kita akan menyerah pada orang-orang bermasalah itu?」 

Bilang Rino. 

Awalnya, tujuan dari perjalanan ini adalah demi menyelamatkan orang-orang yang menderita karena iblis. 

Raja iblis Modes adalah raja yang memerintah setiap iblis di dunia ini. Dan kemudian, dia datang untuk menyerang manusia dengan menggunakan iblis-iblis itu. 

Dan kemudian, raja iblis Modes sedang mencoba untuk menguasai dunia ini untuk menghancurkan para dewa Elios. 

Meskipun kami mendengar itu langsung dari Rena, desah-desuh seperti itu tersebar di antara warga. 

Mengalahkan Raja iblis Modes untuk perdamaian dunia. Itulah tujuan kami. 

Sebenarnya, kami hanya ingin menikmati pertualangan, itulah alasan asli kami. 

「Ya itu juga benar, tapi kita juga memiliki urusan lain bukan? Pada awalnya, bukankah ITU masalah yang ada dunia ini?」 

Aku pikir itu aneh kalau kami harus mengurus masalah dunia ini. 

「Yah, itu benar」 

Meskipun aneh kalau Kyouka setuju denganku, jadi biarkan aja. 

「Lagian, kita adalah satu-satunya yang bekerja keras, jadi apa yang para dewa Elios lakukan? Apa mereka tidak pernah berpikir untuk menyelesaikan masalah ini sendiri?」 

Beberapa dari kami, yang mendengarkan kata-kata Kyouka, memiliki ekspresi yang mengatakan, 「Kau juga tidak melakukan apa-apa, kan?」 

Tapi, kata-kata Kyouka masuk akal. 

Orang yang bermasalah jika raja iblis Modes menyerang Elios adalah para dewa. Kenapa mereka tidak bergerak? 

Fakta ini juga membuatku merasa tidak nyaman. 

「Mah, apa yang dikatakan Kyouka-san itu wajar」 

「Fufufu」 

Ekspresi Kyouka dipenuhi dengan kebanggaan setelah mendengar kata-kataku. 

「Sekarang, bagaimana kalau kita cari Rena dan minta jawabannya tentang kenapa para dewa tidak menyelesaikan masalah mereka sendiri?」 

Kenapa para dewa mengabaikan tindakan raja iblis Modes. 

Kami benar-benar harus protes jika alasannya tidak masuk akal. 

「Uhm, apakah itu baik-baik saja, Chiyuki-sama?」 

Sekarang giliran Kaya yang bertanya kepadaku. 

「Ada apa, Kaya-saa?」 

Sebenarnya, aku tidak pandai berurusan dengan Kaya-san. Dia selalu memiliki topeng tanpa ekspresi di wajahnya yang membuatku tidak dapat menentukan apa yang dia pikirkan. 

Selain itu, Kaya selalu membuat jarak kapan pun dia berbicara dengan orang lain. Itulah alasan kenapa dia selalu menambahkan akhiran “-sama” untuk semua orang. Dia tidak pernah membuka hatinya kepada siapa pun di antara kami. 

「Itu tidak seperti kita tidak bisa kembali kecuali kita mengalahkan raja iblis, bukan?」 

Beberapa di antara kami mengangguk setelah mendengar ucapan Kaya setelah menyadari bahwa itu tidak seperti kami tidak bisa kembali jika kami tidak menundukkan raja iblis. 

「Jadi, aku tidak punya pilihan selain bernegosiasi tentang hal itu atau lainnya. Aku tidak berpikir kalau dewi itu akan mengancam kita, bahkan kalau itu candaan. Kurasa dia tidak akan mengatakan sesuatu seperti kita tidak akan bisa kembali kecuali kita mengalahkan raja iblis」 

Lagian, kita berbicara tentang Rena, dewi kasih sayang dan penampilan yang cakep. 

「U~hm Chiyuki-san. Bisa gak aku bertanya?」 

Sekarang giliran Shirone. 

「Ada apa, Shirone?」 

「Kau tau, aku pikir apa yang akan terjadi jika kita kembali? Dan lagi... Bagaimana jika orang lain dipanggil untuk menggantikan kita」 

Maka orang yang berbeda itu akan menghadapi pencobaan terberat dalam hidup mereka. Itulah Shirone bilang. 

「Hmm~, benar tuh, itu seperti kita memberikan masalah padanya」 

Nao setuju dengan Shirone. 

「Benar sekali, Chiyuki. Kita harus berpikir tentang cara kembali sekarang daripada mengkhawatirkan berhenti」 

Mungkin, itu tanpa harapan seperti yang dikatakan Reiji. Tapi, aku tidak bisa puas dengan hasil seperti itu. Seseorang mungkin mati. Bahkan… 

「Tapi kalian tau. Seseorang mungkin berpikir kita mati sekarang. Apalagi sudah lebih dari enam bulan. Keluarga kita mungkin juga cemas」 

Ya, sudah setengah tahun. Mungkin saat yang tepat untuk kembali. 

Semua orang terdiam saat mendengar kata-kataku. 

「Shirone-san, kau ingin bertemu teman masa kecilmu kan?」 

Jadi, aku mengubah aliran percakapan ke Shirone. 

Aku tidak bisa membujuk semua orang. Aku perlu orang yang berpikiran sama. 

「EH!! Aku ingin tau orang seperti apa teman masa kecil Shirone-san?」 

Sahoko menggigit topik itu. 

「A~h, jadi Sahoko tidak tahu tentang itu. Dia pasti teman masa kecil yang bersumpah untuk bersama dengan Shirone-san, iyakan~」 

「T... T-Tunggu dulu Rino-san. Kuroki tidak melakukan hal seperti itu!!」 

Shirone mengajukan keberatan. 

「Kalian tau, aku coba melihat dia membujuknya ke dojo keluarga Shirone karena aku agak tertarik padanya. Dia 100% orang biasa tapi dia agak tampan, keren, dan kece. Mungkin, dia akan populer jika tidak ada Reiji」 

Meskipun aku hanya mendengar sedikit tentang teman masa kecil Shirone, sebenarnya, aku belum pernah bertemu dengannya. 

Tapi, Rino, yang bekerja sebagai model, terbiasa melihat pria tampan. Jadi, "agak tampan" untuk gadis ini mungkin berada pada level pria tampan pada umumnya. 

Tetapi siswa lain tidak begitu mencolok karena Reiji ada di sekolah. Itu mungkin alasan kenapa teman masa kecilnya tidak terlalu mencolok. 

「... Tampan? Apa dia benar-benar tampan?」 

Shirone memiringkan kepalanya. Sepertinya dia tidak pernah menganggapnya sebagai tampan. 

「Dia kah~...」 

Reiji mengeluarkan suara dengan makna yang dalam. 

「Re... Reiji-kun, kau salah paham. Aku tidak punya perasaan apapun dengan Kuroki!!」 

Shirone menjelaskan pada Reiji dengan cara yang membingungkan. 

Para gadis di tempat ini, semua orang memiliki perasaan terhadap Reiji. Mungkin Shirone juga tidak ingin dia salah paham. 

Jika dari perkiraanku, Shirone tidak memiliki perasaan khusus terhadap teman masa kecilnya. Dia mungkin tidak bersama Reiji jika dia benar-benar memiliki perasaan khusus untuk teman masa kecilnya. 

Disisi lain, mungkin teman masa kecilnya menyukainya. 

Tapi, Shirone mengatakan bahwa dia ingin minta maaf padanya karena dia mengatakan beberapa hal kejam padanya sebelum dipanggil ke dunia ini. 

「Tapi Shirone-san, Bukankah kau mengatakan bahwa kau ingin minta maaf kepada teman masa kecilmu?」 

Jadi aku bertanya Shirone. 

「Itu…」 

Shirone goyah. 

Rino dan Nao membungkuk ke depan untuk mendengar kalimat Shirone yang goyah. Tampaknya Sahoko yang anggun juga mendengarkan dengan penuh perhatian. 

Dalam kasus Sahoko dan Rino, mereka sangat tertarik karena ada kesempatan untuk mengurangi jumlah rival mereka. 

「Baiklah, semuanya. Bukankah kita mencoba untuk berbicara dengan Rena terlebih dahulu? Tidak akan terlambat untuk mempertimbangkan rencana kita selanjutnya setelah mendengar kisahnya, kan?」 

Potong kalimat Reiji untuk mengakhiri cerita para gadis. 

「E~h」 

Kata Rino sambil ngambek. 

Tentu saja, kami punya banyak hal yang harus kami tanyakan kepada Rena. 

Malahan, kami tidak sempat bertanya tentang banyak kejadian sebelum memulai perjalanan kami. 

Kenapa para dewa Elios mengabaikan raja iblis? 

Apakah benar kalau kami tidak akan bisa kembali kecuali kami mengalahkan raja iblis? 

Kami membubarkan konferensi kami setelah mengucapkan beberapa kata.
Facebook twitter Google

Related Post

0 Komentar