Ankoku Kishi Monogatari Bab 11 Bahasa Indonesia

/
Act 1: Sang Ksatria Kegelapan Misterius
Negara Dewi

٠ Ksatria Kegelapan Kuroki ٠

Republik Suci Lenaria adalah salah satu negara terbesar di antara negara-negara besar lainnya di dunia ini. 

Memiliki beberapa kota cabang dengan penduduk kota sekitar 200 ribu. 

Awalnya, hitungan itu cuma untuk seseorang yang memiliki kewarganegaraan. Angka itu akan meningkat lebih lanjut pada penambahan orang yang tidak memiliki kewarganegaraan. 

Republik Suci Lenaria adalah sebuah negara tanpa silsilah kerajaan, seperti namanya, merupakan negara yang diperintah oleh dewan yang dipilih setiap empat tahun sekali. 

Dewan-nya dipilih, tetapi berbeda dari bagaimana sebuah republik umum. Kuil Rena memilih dewan dari orang yang telah menerima referensi dari orang yang memiliki jumlah suara warga tertentu. 

Meski begitu, kuil Rena memiliki hak mutlak terhadap dewan dan pengumpulan organisasi manusia dengan kewarganegaraan. 

Singkatnya, kekuatan politik negara ini sepenuhnya berada di bawah kendali kuil Rena. Secara alami, penguasa tertinggi negara ini juga merupakan kuil Rena. 

Kuil Rena di Republik Suci Lenaria adalah tanah suci terbesar para penganut dewi Rena dan tempat di mana para pengikutnya dari seluruh dunia datang untuk memberi penghormatan kepadanya di kuil suci. 

Karena negaranya yang makmur, ada banyak orang berkunjung selain ke kuil dewi Rena. 

Dan aku datang ke negara ini sebagai salah satu pengunjungnya. 

「Apa yang anda lakukan setelah ini, Diehart-sama?」 

Nut di pundak bertanya padaku. 

「Uhm... mungkin kita perlu cari tempat dulu」 

Bilang begitu, aku berjalan menuju kota di luar benteng. 

Kota ini sangat besar, ada hal-hal yang dapat kau lakukan di kota luar. 

Karena kota luar juga memiliki benteng lain. 

Jika itu kota luar, aku bisa masuk sesukaku tanpa perlu menunjukkan kewarganegaraan. 

Menurut standar normal, berbahaya untuk tetap berada di luar pada malam hari. 

Tapi, orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan dapat melakukan apa pun di kota luar, karena mereka tidak punya tempat lain untuk pergi. 

Orang yang tinggal di kota luar biasanya orang-orang dari negara yang hancur atau penjahat yang dikejar oleh suatu negara. 

Itu sebabnya tatanan publik benar-benar buruk. 

Jujur saja, ini tugas ksatria untuk melindungi ketertiban umum di luar benteng. 

Di dalam benteng dilindungi oleh penjaga istana dan kumpulan anti-penjahat, sementara ksatria melindungi keselamatan orang-orang yang pergi ke jalanan di luar benteng. 

Karena iblis liar sering muncul di jalan, jika mereka tidak secara berkala memusnahkan para iblis, orang-orang yang menggunakan jalan itu akan mati. 

Mereka harus melawan iblis di daerah yang bahkan lebih besar dari kota. Itu sebabnya mereka memakai kuda, dan haruslah seseorang yang cukup terampil untuk bekerja sebagai ksatria. 

Karena negara akan terganggu jika seseorang dengan kemampuan semacam itu memberontak terhadap negara, seorang ksatria harus memiliki kesetiaan terhadap negara dan raja mereka. 

Namun, pada akhirnya, seorang ksatria hanyalah seseorang yang melindungi kota tempat mereka terikat dengan perjanjian atau kelahiran (kampung halaman). 

Para ksatria tidak akan melindungi seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan. 

Itu sebabnya para ksatria tidak akan melakukan apa-apa bahkan jika manusia saling membunuh di kota luar. 

Sebaliknya, jika seseorang tanpa kewarganegaraan membahayakan seseorang yang kewarganegaraan, para ksatria akan membunuh orang tanpa kewarganegaraan. 

Jika dari sudut pandang ksatria, orang-orang di kota luar tidak berbeda dengan iblis liar. 

Meski begitu, kenapa para ksatria tidak mengusir orang-orang dari kota luar? 

Itu karena, menurut para ksatria, bahkan orang-orang yang mengganggu ketertiban umum adalah eksistensi yang menguntungkan sebagai tenaga kerja murah untuk para pedagang. 

Tenaga kerja, jauh lebih murah daripada warga biasa, berkontribusi pada perkembangan kota. 

Untuk alasan itu, ksatria memungkinkan orang tanpa kewarganegaraan ada di kota luar. Tapi, lain ceritanya asalkan mereka tidak merugikan warga. 

Seseorang yang terlihat seperti orang jahat baru saja melewatiku. 

「Di mana kita sekarang?」Nut, yang pindah ke saku dadaku, bertanya padaku. 

「Aku mau mencari penginapan jika perlu, tapi... Tampaknya bahkan penginapan yang layak cukup langka di kota luar」 

Jika urusan kelayakan dan keamanan, penginapan di dalam benteng akan jadi yang terbaik. 

Tapi, aku tidak bisa menginap di penginapan ketika aku sudah mengalami kesulitan memasuki benteng tanpa kewarganegaraan. 

Aku bisa aja masuk ke benteng secara rahasia, tapi aku mungkin akan dicurigai oleh orang-orang di penginapan. 

Akan bagus jika aku punya sihir untuk memanipulasi keinginan seseorang, tetapi aku tidak memiliki kemampuan seperti itu. 

Itu sebabnya, aku mencari tempat di mana aku bisa tinggal di kota luar. 

Aku berjalan di kota luar. 

Genangan air akibat hujan kemarin membuat sepatuku kotor setiap kali aku mengambil langkah. 

「... Kelihatannya lebih baik daripada kota luar yang kita datangi sebelumnya」 

Aku bergumam pada diriku sambil melihat sekeliling. 

Dari kota-kota yang aku datangi, ini adalah kota luar ketiga. 

Tatanan publik dari dua kota sebelum benar-benar buruk. 

Bagaimanapun, mayat manusia yang tersebar di mana-mana, hanya kejadian sehari-hari. 

Itu adalah pertama kalinya bagiku melihat tubuh manusia yang terbunuh. 

Tapi, aku merasa sedikit tidak enak karena pemandangan itu. 

Aku pikir itu akan menyebabkan kegemparan jika itu di duniaku. 

Mungkin itu adalah efek samping yang diterapkan pada pemikiranku ketika aku dipanggil ke dunia ini. 

Aku tidak takut bahkan ketika aku dikelilingi oleh iblis selama pemanggilanku. 

Sebaliknya, sisi Reiji dan Shirone bahkan lebih menakutkan dari mereka. 

Mungkin ini kasus yang sama untuk Shirone. 

Karena sepertinya Reiji dan Shirone telah mengalahkan banyak iblis. 

Apa mereka tidak merasa takut? 

Aku menemukan tempat yang terlihat seperti penginapan ketika aku berjalan berkeliling sambil merenungkan hal-hal itu. 

Tapi, aku baru saja melewatinya. 

Alasannya adalah karena aku tidak punya uang. 

Jadi, hal pertama yang harus aku lakukan adalah mencari tempat untuk menahan angin dan hujan. 

Kakiku akhirnya membawaku ke tempat yang agak terpisah dari kota luar. 


٠ Prajurit Gadungan, Dozumi ٠ 

「Sialan... Apa... yang harus aku lakukan sekarang...」 

Aku tidak mendapatkan ide yang lebih baik tidak peduli berapa kali aku mencarinya. 

Idenya takkan muncul bahkan ketika aku minum minuman keras. 

Aku merasa sedikit tidak sehat. 

Jadi, aku memasuki gang kecil untuk muntah. 

「Oi, Dozumi!!」 

Sebuah suara memanggilku dari belakang, sementara aku muntah. 

Dozumi, itulah namaku. 

Bukan nama asliku. Karena wajahku terlihat seperti tikus got (Dobunezumi), mereka hanya menyingkatnya menjadi "Dozumi" untuk memanggilku. 

Ketika aku berbalik, ada lima orang berdiri di belakangku dengan seorang pria botak tinggi di tengah mereka. 

Aku akrab dengan wajah mereka. 

Mereka adalah rekan seperjuangan yang dulu aku miliki. 

Melihat orang-orang yang tidak ingin kulihat membangunkanku dari keracunan. 

Aku milik batalyon prajurit yang ada di kota luar Republik Suci Lenaria. 

Bahkan jika aku bilang itu adalah pasukan, itu bukan apa-apa selain hanya sekedar perkumpulan para preman. 

Berbeda dari ksatria, itu adalah organisasi yang ada untuk memusnahkan iblis liar yang tidak berada di bawah kendali kota. 

Tapi, kami tidak pernah melakukan sesuatu seperti memusnahkan iblis liar. 

Lawan kami adalah manusia yang sama seperti kami. 

Kami adalah kumpulan orang-orang tercela yang mendapatkan makanan sehari-hari kami dengan menyambar yang lemah. Itulah organisasi tempatku berasal. 

Aku bergabung karena tidak bisa hidup di kota luar ini. 

Itu sebabnya aku tidak pernah mengeluh meskipun organisasi ini seperti kotoran. 

Tapi, aku menangis karena pasukan prajurit yang seharusnya punyaku mencoba membunuhku. 

「Bukankah ini pemimpinku... Apa yang bisa kulakukan untukmu hari ini?」 

Aku melihat pemimpin sambil mencibir padanya. 

Dia adalah pria besar dengan bekas luka di wajahnya dan kepala botak. 

Meskipun perutnya sedikit menonjol keluar, lengannya tebal dan sangat kuat. 

「Di mana kau mau lari sekarang, Dozumi? Bukankah kau dalam masalah besar? Karena kau menusuk pahlawan-sama?」 

Pemimpin tertawa. 

「APA YANG KAU BICARAKAN, AKU TIDAK MELAKUKAN APA-APA DENGAN PAHLAWAN…」 

Aku berteriak sambil menangis. 

「HA~h!! Itu karena kau membunuh ayah kekasih pahlawan!!」 

「ITU BUKAN AKU!! BUKAN AKU PELAKUNYA!! ORANG YANG MEMBUNUH DIA ITU ADALAH KAU!! KAU MENGINCAR SALAH SATU GADIS YANG AKAN MENJADI WANITANYA PAHLAWAN!!」 

「Oi, jangan koar-koar gitu dong!!」 

Pemimpin mendekatiku. 

Aku mundur kembali. 

「PAHLAWAN ITU HAMPIR SAJA MEMBUNUHKU, KAU MENCOBA UNTUK MEMBUATKU MENJADI KAMBING HITAM BIAR KAU BISA KABUR DARI AWASANNYA SETELAH MENCIDERAKAN KAWANNYA!!!」 

「DIAM!!!」 

Pemimpin mengambil pedangnya. 

Aku mungkin akan terbunuh kali ini. 

Tapi, bahkan jika aku lari, kakiku tidak bisa bergerak karena minuman keras yang kuminum. 

Apa aku akan mati seperti ini? 

TIDAK. 

AKU TIDAK MAU MATI. 

「Uhm, permisi?」 

Tiba-tiba, aku mendengar suara. 

Dari nadanya, tampaknya suara seorang pemuda. 

Pemimpin berbalik arah. 

Aku tidak dapat melihat siluetnya karena tubuh raksasa pemimpin. 

Tapi, pemilik suara itu datang ke arahku setelah melewati pemimpin. 

Seluruh tubuh orang didepanku terbungkus dengan jubah dan tudung hitam. 

「Permisi... Bisakah aku dengar cerita yang kau katakan tadi?」 

Orang yang mengenakan tudung hitam bertanya padaku. 

Aku tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup tudung. 

Apa yang mau dia tanyakan? 

Terserah, sudah gak apa-apa sekarang. Aku senang selama ada orang yang mau mendengarkan ceritaku. 

「Ya, seperti yang kau dengar... Atau lebih tepatnya, tolong dengarkan ceritaku...」 

Aku mencoba untuk menceritakan kepadanya semua yang terjadi padaku sejauh ini. 

「Oi pret, tunggu sebentar. Kami akan kerepotan jika kau mendengar cerita pria itu!!」 

Pemimpin itu menusukkan pedangnya ke tenggorokan orang bertudung dari belakang. 

「Uhm... Karena kau berani mengarahkan pedangmu ke seseorang, kau tidak seharusnya mengeluh jika dia melawan balik!」 

Setelah mengatakannya, orang yang memakai tudung hitam menangkap pedang pemimpin. Setelah itu, pedang pemimpin itu lenyap setelah ditelan oleh api hitam. 

「AP!! APA YANG!! PENYIHIR!!?」 

Ucap pemimpin sambil tercengang. 

「Maaf, tapi aku tidak akan membiarkanmu bicara sebentar」 

Ketika orang yang memakai tudung berbalik, pemimpin itu jatuh berlutut. 

Aku bahkan tidak tau apa yang baru saja terjadi. 

Pemimpin memegang mulutnya. 

Kalau di lihat lebih dekat, tampaknya rahangnya tergagap. 

「FU ga... Fu Ga...」 

Pemimpin mencoba bilang sesuatu ke orang bertudung. 

Matanya dicelup ketakutan. 

「Ini akan jadi kebaikanmu kalau kau ceritakan apa yang terjadi dan kenapa itu bisa terjadi」 

Setelah orang yang memakai tudung bilang begitu, pemimpin dan yang lainnya melarikan diri dari tempat ini. 

「Kalau begitu... Maukah kau ceritakan rincian tentang peristiwa itu? Pahlawan... Reiji masih hidup, benarkan?」 

Aku mengangguk setelah mendengar pertanyaannya. 


٠ Ksatria Kegelapan Kuroki ٠ 

Nut dan aku bergerak menuju tempat sarang orang yang menyebut dirinya Dozumi. 

Sarang Dozumi adalah gubuk kayu yang lokasinya sedikit jauh dari kota luar. 

Ada lubang di berbagai tempat seolah akan hancur kapan saja. 

「Jadi begitu ya yang terjadi... 」 

「Hehe, itu benar, tuan…」 

Menurut cerita Dozumi, si gadis, yang disukai oleh pemimpin, disambar oleh pahlawan. 

Meski aku bilang "disukai", itu tidak berarti bahwa dia bergaul dengan pemimpin, pemimpin hanya secara paksa mendekatinya atas kehendaknya. 

Pemimpin kemudian mengancam si gadis kalau dia akan membunuh ayahnya jika dia tidak melakukan apa yang dia katakan. 

Si gadis tidak menerima perlindungan hukum karena dia tidak memiliki kewarganegaraan Republik Suci Lenaria, jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain berdampingan dengan pemimpin. 

Dan kemudian, pahlawan Reiji muncul. 

Si gadis meminta Reiji untuk menyelamatkannya. Reiji menyelamatkannya karena gadis itu cantik. 

Pemimpin tidak bisa melakukan apa-apa kecuali mundur karena tidak mungkin dia bisa menang melawan pahlawan yang diakui oleh kuil Rena. 

Tapi, rumor tentang Reiji yang mati di tangan seorang ksatria kegelapan menyebar. 

Si gadis kehilangan pelindungnya dengan kematian Reiji dan ayahnya dibunuh oleh pemimpin. 

Tapi, Reiji masih hidup. 

Seperti yang diharapkan, bahkan jika itu di kota luar, dia tidak akan memaafkan si pembunuh. 

Tampaknya si gadis juga tidak tau pelaku yang membunuh ayahnya. Tapi, tidak mungkin dia tidak akan mendapatkan balasannya setelah melakukan itu. 

Itulah sebabnya pemimpin berusaha mencari seseorang sebagai kambing hitam, takut akan pembalasan Reiji. 

Dan kambing hitam itu adalah Dozumi yang di depanku ini. 

Meskipun aku tak berpikir kalau mata Reiji dapat ditipu oleh taktik tingkat tiga itu, aku hanya mendengar seksama, karena aku tak tau apa yang dipikirkan pemimpin ini. 

「Terima kasih, aku mendapatkan informasi yang penting」 

Aku mengambil beberapa permata dari belakang pinggangku dan memberikannya kepada Dozumi. 

Dozumi melihat permata dengan tatapan tercengang. 

「Apa ini... asli?」 

Dozumi melihat permata dari berbagai sudut dan kemudian mencoba menggigitnya. 

「Apa itu... terlalu sedikit?」 

Dozumi menggelengkan kepalanya ketika aku bilang begitu. 

「Jika ini asli, aku bisa kabur dari tempat macam ini menuju kota luar yang berbeda... Meski begitu, tuan!! Apa kau benar-benar tidak akan menyesal bahwa kau memberikan benda yang berharga kepadaku?!!」 

Gigi Dozumi berdenting saat dia menggerutu kata-kata itu. 

「Gak masalah, aku dah dapat informasi yang kuperlukan... Selain itu, kau membiarkanku untuk beristirahat di tempat sarang ini」 

Ketika dia mendengarku bilang begitu, kali ini, Dozumi mengangguk ke kata-kataku. 

「Malahan!! Aku bahkan akan memberikan tempat sarang ini kepadamu, tuan!! Aku akan meninggalkan kota ini!! Jadi silakan gunakan tempat ini sesukamu!!」 

「Lalu... Maukah kau menjawab pertanyaanku setelah ini?」 

「Selama aku bisa menjawabnya, jangan ragu untuk bertanya!! Aku siap menjawabnya bahkan jika tuan adalah iblis!!」 

Dozumi menganggukkan kepalanya sambil tertawa. Dengan demikian, aku memperoleh tempat istirahat. 

Tugas selanjutnya adalah menyelidiki tentang kondisi Reiji saat ini.
Facebook twitter Google

Related Post

0 Komentar