Ankoku Kishi Monogatari Bab 13 Bahasa Indonesia

/
Act 1: Sang Ksatria Kegelapan Misterius
Di Lokasi Pelatihan Kuil

٠ Rekan si Pahlawan, Chiyuki ٠ 

Reiji dan Shirone bertarung di tempat latihan ksatria kuil Rena.

Mereka menggunakan pedang kayu untuk latihan pedang mereka. 

「Uhm, Chiyuki-san…」 

Sahoko, yang ada disampingku, memanggilku dengan suara khawatir. 

「Aku mengerti. Akan kuhentikan mereka sebelum semuanya menjadi terlalu berbahaya」 

Aku membalas seperti itu untuk menenangkan Sahoko. 

Reiji ingin belajar ilmu pedang dari Shirone demi pertandingan ulang dengan Diehart. 

Reiji baru saja bangun dan ingin segera berlatih. 

Kayaknya, mungkin karena berbaring begitu lama tidak cocok dengannya. 

Jadi, dia ingin belajar ilmu pedang dari Shirone. 

Ketika aku mendengar itu, aku tercengang. 

Aku tidak pernah berpikir kalau pria ini akan mengatakan bahwa dia akan berlatih seni bela diri. 

Reiji adalah seorang amatiran dalam seni bela diri. 

Meskipun ayah Reiji mencoba membuatnya belajar seni bela diri, tampaknya tidak ada yang bisa mengajarkan seni bela diri kepada Reiji karena kepribadiannya sejak kecil. 

Namun, dari apa yang kudengar dari orang dalam keluarga Reiji, tampaknya dia adalah bocah semprul dari sudut pandang orang dewasa, dan tidak ada yang akan mengajarkan seni bela diri karena tidak ada yang ingin dipukuli oleh majikan. 

Namun begitu, kemampuan fisik Reiji luar biasa bahkan tanpa latihan seni bela diri. 

Itu juga alasan kenapa Reiji tidak mencoba pada seni bela diri. 

Sebaliknya, aku benar-benar terkejut bahwa dia sekuat ini bahkan tanpa belajar apa pun. 

Dan Reiji bilang kepada kami bahwa dia ingin belajar seni bela diri. Aku menduga itu ada hubungannya dengan pertarungannya melawan Diehart. 

Sebenarnya ini perkembangan yang sangat positif baginya. 

Bakat Reiji sudah membawanya sejauh ini, tapi sekarang, dia bisa melangkah lebih jauh lagi dengan belajar. 

Masa kecilnya disisihkan, Reiji tidak pernah kehilangan bahkan setelah dia tumbuh dewasa. 

Aku membaca di beberapa buku bahwa "Kekalahan akan membuat orang tumbuh". 

Aku pikir tidak akan mudah untuk mendapatkan kemenangan melawan Reiji setelah dia belajar seni bela diri, bahkan untuk Diehart. 

Karena tidak ada yang bisa menang melawan seorang jenius yang berusaha keras. 

Tapi, karena tubuhnya tidak dalam kondisi yang sempurna, Sahoko tentu saja menentang itu. 

Aku melihat dari samping untuk menghentikan mereka ketika sesuatu menjadi berbahaya. Jadi, begitulah pelatihan itu terjadi. 

Jika ada yang bertanya kenapa aku, sepertinya aku yang paling kalem di antara rombongan kami. 

Mah, selain Sahoko yang menentang pelatihan, tidak mungkin untuk melakukan peran ini ke anggota lain. 

Bahkan Shirone berpikir bahwa Reiji adalah pahlawan, jadi dia tidak mempertimbangkan fakta bahwa Reiji mungkin terlalu gegabah. 

Itu sebabnya aku menjadi penengah. 

Shirone mengajarkan Reiji cara memegang pedang. Dia mengajarkan untuk memegangnya dengan memperkuat genggamannya ketika dia mengayunkan pedangnya. 

Bahkan hanya melihat dari samping, aku bisa mendapatkan pengetahuan baru dari mereka. 

Tapi aku dapat melihat bahwa Shirone bukanlah guru yang baik. 

Meskipun orang itu sendiri mengatakannya, sepertinya Shirone tidak memiliki banyak bakat di kendo. 

Pengajarannya juga kikuk. 

Selain itu, ada efek negatif khusus untuk pelatihan khusus di dunia ini. 

Itu adalah bahwa kami manusia super di dunia ini. 

Misalnya, kami melakukan latihan angkat barbel. 

Bahkan 100 kg dumbell di dunia ini menjadi sangat ringan di tangan kami. 

Bahkan yang terlemah dari kami, Sahoko dapat mengangkat 100 kg dengan satu tangan. 

100 kg kami sangat berbeda dari 100 kg orang-orang dari dunia ini. 

Itu sebabnya latihan beban tidak berguna. 

Tapi, biar begitu, kami akhirnya mempelajari keterampilan khusus. 

Itu mungkin sama untuk Shirone yang memiliki kemampuan fisik tinggi, meski tidak sebanyak Reiji. Sepertinya keahliannya tidak berkembang. 

Apalagi, ada periode kosong hampir dua tahun sejak dia meninggalkan dojo keluarganya. Itu sebabnya isi pelajarannya juga mungkin terbatas. 

Aku menghela nafas. Aku merasa kasihan pada Shirone meskipun Reiji akhirnya tertarik untuk belajar seni bela diri. Reiji mungkin memerlukan guru yang lebih baik. 

Kelas pelatihan Shirone terus berlanjut meskipun kualitasnya buruk. 

Bahkan Reiji dengan patuh menerima ajaran Shirone. 

Wajah Reiji menunjukkan ekspresi yang sangat serius. 

Waja Reiji sangat menawan, sehingga aku terpesona oleh wajah itu tanpa disengaja. 

「Terima kasih, Shirone」 

Wajah Shirone sedikit memerah ketika Reiji mengucapkan kata-kata itu dengan senyum menyegarkan di wajahnya. 

Meskipun Sahoko ada disini, bukankah kau terlalu dekat dengan Shirone? 

Sahoko, melihat mereka dari samping, membuat wajah yang sedikit muram. 

Atau lebih tepatnya, wajar baginya untuk khawatir karena Reiji dan Shirone sangat dekat satu sama lain. 

Tapi, tampaknya Sahoko bukan satu-satunya yang khawatir tentang hal itu. Kami bukan satu-satunya di bidang pelatihan ini. Ada hampir 20 wanita biasa atau gadis yang bekerja untuk kuil untuk datang mengunjungi Reiji. 

Mereka berkumpul saat mendengar pemulihan Reiji. 

Karena tempat pelatihan ini dipisahkan dari bangunan utama kuil, ini relatif lebih mudah bagi mereka untuk masuk. 

Itulah sebabnya banyak wanita berkumpul hari ini untuk melihatnya. 

Sejujurnya, lebih baik untuk mengusir mereka karena mereka hanya penghalang pelatihan Reiji. 

Tapi, aku akan terlihat seperti pacar yang mengusir serangga yang mengerumuni pacarnya. 

Sepertinya aku mendapatkan reputasi sebagai wanita yang arogan di mata para gadis di kota Lenaria ini. 

Kami, di sisi Reiji, tidak begitu populer di antara para gadis kota Lenaria. Alasannya adalah karena kami selalu di samping Reiji yang populer. 

Yah, orang yang menerima sebagian besar kebencian adalah Kyouka. 

Kyouka dibenci oleh wanita dan ditakuti oleh pria. 

Sebelumnya, dia menghancurkan pusat kota ketika dia memakai sihirnya melawan orang cabul. Dia akhirnya melukai begitu banyak orang yang terseret ke dalam kekacauannya. Orang-orang itu menjaga jarak darinya karena alasan ini. 

Orang yang cukup populer di populasi wanita di antara kelompok kami adalah Shirone. Si pemberani Shirone sangat populer di kalangan wanita yang lebih muda. 

Saat ini, bahkan ada anak-anak yang datang ke tempat pelatihan ini untuk melihat Shirone. 

Sebaliknya, yang paling populer di antara para pria adalah Rino. Yah, dia populer karena sosok imut dan menawannya. 

Meskipun Sahoko juga populer, dalam kasusnya, lebih dekat pada rasa hormat dan kasih sayang daripada populer. Dia menyembuhkan orang yang terluka dan dipuji sebagai orang suci. 

Dari menonton pelatihan Reiji, gerakan lamban Reiji terlihat jelas. 

Wajar sih, dengan luka parah didadanya. Saat ini, kehidupan Reiji diperlakukan secara paksa dengan sihir Sahoko. 

Itu sebabnya dia tidak bisa memaksakan diri untuk sekarang. 

Bahkan untuk latihan hari ini, kurasa. 

Ketika aku berpikir begitu, tempat latihan menjadi berisik. 

「Tolong minggir sebentar」 

Ketika aku memikirkannya, sepasang wanita mendorong jalan mereka melalui kerumunan wanita dan datang untuk melihat Reiji. 

Mereka adalah Kaya dan Kyouka. 

Mereka berdua seharusnya dalam perjalanan ke toko roti tertentu yang mereka anggap lezat. 

Mereka masuk dengan kasar dan menuju ke arah kami. 

「Ada apa, Kyouka-san?」 

Sahoko bertanya pada Kyouka. 

「INSIDEN BESAR TERJADI PADA KAMI!!」 

Balas Kyouka. 

Tapi Kyouka memiliki kebiasaan melebih-lebihkan sesuatu, jadi seharusnya tidak seserius itu. 

Aku sedang melihat Kaya. 

「Ini benar-benar insiden serius」 

Sepertinya itu benar-benar insiden besar. 

Jadi aku menghentikan pelatihan Reiji dan Shirone dan mengusir para penonton yang tidak terkait. 

「Apa yang terjadi, Kyouka?」 

Sambil berjalan ke arah kami, Reiji bertanya pada Kyouka. 

「Onii-sama~. Aku ketemu orang cabul. Kyouka takut」 

Orang cabul itu pasti dalam berbahaya. 

「Benarkah. Itu sangat berbahaya, Kyouka. Serahkan padaku, akan ku cincang tuh si cabul nanti」 

Jika dunia ini, Reiji mungkin benar-benar akan mencincang si cabul itu. Tapi itu bukan satu-satunya masalah. 

「Apa artinya itu, Kyouka-san?」 

Jadi aku meminta Kyouka untuk menceritakan kejadiannya. 

「Si brenksek itu ngegrepe-grepe tetekku」 

Apakah berarti si cabul pergi sejauh itu untuk meraba-raba payudara Kyouka? Apa yang dilakukan para ksatria pendamping itu? 

「Terus, apa yang terjadi?」 

Jadi aku memintanya melanjutkan ceritanya. 

「Setelah grepe tetekku, dia lari」 

Itu bukan yang paling ingin kudengar. 

「Terus, kayak apa sihirmu? Apakah kota baik-baik saja?」 

Karena Kyouka menghancurkan kota dengan sihir waktu insiden sebelumnya, itu adalah perhatian utamaku.

「Chiyuki-sama. Ojousama tidak menggunakan sihirnya」 

Kaya adalah orang yang membalasnya. 

Aku merasa lega mendengarnya. 

Sepertinya kota ini aman. 

「Lalu. Apa yang terjadi dengan si cabul? Apa kau menangkapnya dan menyerahkannya ke ksatria?」 

「Nggak, dia kabur」 

「Benarkah? Darimu? Aneh」 

Jika Kaya serius, melarikan diri dari genggamannya tidak mungkin. Dia mungkin membiarkannya melarikan diri dengan sengaja. 

「Ya. Aku tidak bisa menangkapnya sejak aku dibuang oleh orang itu」 

「Eh…?」 

Mataku terbuka lebar setelah mendengar kata-katanya. 

Kaya terlempar? 

Kaya adalah pembantu Kyouka, dan juga bertindak sebagai pengawalnya. Dia telah belajar seni bela diri seperti Kenpo dan Karate. 

Dia cukup terampil, dan itulah sebabnya bahkan rata-rata orang dewasa tidak akan mampu mengalahkan ahli bela diri sepertinya di dunia kami. 

Apalagi di dunia ini, Kaya bahkan bisa mengalahkan beberapa ratus orang dewasa. 

Dan pembantu Kyouka itu dilempar oleh si cabul. Bukankah itu berbahaya? 

Ketika aku mencoba merenungkan ceritanya sedikit, ada beberapa bagian aneh dalam cerita Kyouka juga. 

Jika Kyouka menampar orang cabul itu dengan kekuatan penuhnya, jika orang dewasa di dunia ini, kepalanya seharusnya meledak. 

Tapi, itu tidak terjadi. Orang cabul itu bukan orang biasa. 

「KUMPULKAN SEMUANYA!! KITA ADAKAN RAPAT DARURAT!!!」 
Facebook twitter Google

Related Post

0 Komentar