Ankoku Kishi Monogatari Bab 16 Bahasa Indonesia

/
Act 1: Sang Ksatria Kegelapan Misterius
Penyusup

٠ Ksatria Kegelapan Kuroki ٠ 

  Aku berdiri di alun pusat di benteng. 

  Taman gelap di mana hanya cahaya bulan yang bersinar. 

  Aku memakai armor lengkap yang kubuat dengan sihir khusus menggunakan alat sihir. 

  Ini adalah kedua kalinya aku mengenakan armor ksatria kegelapan. 

  Mungkin akan berubah menjadi pertempuran yang serius. 

  Ada garis pertahanan yang sangat tebal di kuil, dan Reiji juga ada di sana. 

  Itu sebabnya aku memakai peralatan terkuat yang kuterima dari Modes. Aku akan muncul di depan mereka dengan pakaian yang sama seperti saat pertemuan pertama kami. 

  Aku akan pergi, lalu. Aku telah putuskan. 

  Tujuanku adalah berbicara langsung dengan Rena. 

  Tapi, aku harus mengurung dia dan mencegahnya melarikan diri, sementara aku menerobos dari depan. 

  Itu sebabnya aku akan menggunakan ini. 

  Saat ini ada tiga permata putih kecil di dalam kantong yang kupegang di tanganku. 

  Itu adalah benda sihir yang dibuat dengan taring naga sebagai bahan mentahnya. 

  Modes memberikan ini padaku ketika aku meninggalkan Nargol untuk digunakan jika aku memerlukannya. 

  Dia bilang bahwa tidak ada orang yang dapat dengan mudah menggunakan permata ini, tapi aku mungkin bisa menggunakannya. 

  Aku menyebarkan permata putih ini pada area tertentu. 

  Dan kemudian aku mulai membaca aria. 

「OH PRAJURIT YANG DIBUAT DARI TARING NAGA, BANGUNLAH DARI TIDUR ENGKAU!! 」 

  Setelah membaca aria, tentara bersenjata lengkap muncul, mengenakan armor di tubuh, helm di kepala, perisai bundar di lengan kiri, dan pedang di tangan kanan, merangkak keluar dari tanah. Mereka berjumlah tiga puluh. 

  Mereka adalah prajurit yang lahir dari sihir yang disebut Prajurit Taring Naga, (Spartoi). 

  Seorang tak dapat merasakan kehidupan di dalamnya dari mata mereka yang bersinar merah dari celah kecil helm mereka. 

  Spartoi berbaris dan berdiri dengan teratur di depanku. 

  Menatap spartoi ini membuatku berpikir bahwa sihir benar-benar indah karena para prajurit ini baru lahir dari permata-permata kecil itu. 

  Aku setengah yakin apakah tentara ini akan benar-benar muncul ketika aku menerima penjelasan tentang permata sihir dari Modes. 

  Sekarang, aku bisa merasakan kekuatan magis dari spartoi yang lahir dari permata sihir. 

  Jika itu masalahnya, sepertinya aku bisa memanipulasinya dengan mudah. 

「 Nut, kau tunggu di luar kuil 」 

  Aku meminta Nut yang duduk di pundakku. Dia akan berada dalam bahaya jika berubah menjadi zona tempur. 

「 Aye 」 

  Nut dengan cepat turun dari pundakku. 

「 Dan kemudian, mungkin aku tak akan bisa kembali. Karena itu... 」 

  Aku mengambil permata dari saku dadaku dan memberikannya kepada Nut. 

「 TIDAK MUNGKIN, DIEHART-SAMA!!! 」 

  Ini permata Metastasis. Itu adalah benda sihir yang bisa digunakan sekali bahkan oleh seseorang yang tidak bisa menggunakan sihir metastasis. 

「 Aku cuma bicara tentang kasus "terburuk". Kau harus kembali dengan menggunakan permata itu jika aku tidak kembali besok pagi 」 

「 Diehart-sama... 」 

「 Nut, itu tidak seperti aku akan mati. Aku pasti akan mundur jika keadaan menjadi berbahaya 」 

  Mendengar kata-kata itu, ketegangan Nut menurun. 

「 Jika itu yang anda maksud…. Dimengerti, semoga keberuntungan perang bersama anda... 」 

  Nut dengan enggan menyetujui permintaanku. 

「Spartoi, BERGERAK!!」 

  Spartoi mulai bergerak. Gerakan gesit mereka membuatnya merasa seperti mereka tidak mengenakan armor. 

Spartoi melompat di atap rumah-rumah sepertiku, sambil bergerak dengan gesit tanpa hambatan. 

  Target kami adalah kuil Rena. 

  Spartoi akan menyerbu di semua pihak sebagai pengalih saat aku masuk. Aku tidak akan ikut menyerang. 

  Menurut cerita Nut, Rena saat ini berada di ruang altar yang terletak di pusat kuil, karena dia membuat persiapan untuk mengirim Shirone kembali ke dunia kita. 

  Sepertinya mereka akan melakukan pemanggilan kebalik besok. Jadi, ini adalah satu-satunya kesempatan yang tersisa bagiku untuk bergerak. 

  Kami mulai maju menuju kuil Rena. 


٠ Rekan si Pahlawan, Chiyuki ٠ 

「Tunggu sebentar, Reiji-KUN, HARI INI TIDAK BOLEH MINUMAN KERAS!!」 

  Aku memprotes minuman yang disajikan di hadapan kami. 

「 Nah, tidak apa-apa, Chiyuki. Maksudku, ini mungkin malam terakhirmu berada di sini 」 

  Ucap Reiji dengan nada bercanda. 

「 Itu benar, Chiyuki-san, jangan ucapkan kata-kata serius seperti itu dong 」 

「 Benar tuh, Chiyuki-senpai. Kaleman dikit kenapa 」 

  Rino dan Nao juga berpadu dengan nada gembira. 

  Aku akan kembali dengan Shirone ke dunia kami yang sebenarnya besok. 

  Itu sebabnya Reiji dan yang lainnya mengadakan pesta perpisahan sederhana. 

  Reiji meminta orang-orang dari kuil untuk menyiapkan makanan ringan dan minuman. 

  Minuman yang disiapkan ini adalah minuman keras. 

  Yang ada di tanganku sekarang adalah minuman keras yang dibuat dengan mencampurkan madu, air laut, dan minuman keras yang terbuat dari buah seperti anggur. 

  Minuman keras ini memiliki kandungan alkohol yang rendah, dan aku tidak mungkin mabuk. Kecuali Kyouka yang tersingkir hanya dengan satu tegukan. 

  Sekarang Kyouka sedang berbaring di sofa terdekat saat dirawat oleh Kaya. 

  Tapi, tak peduli seberapa rendah kandungan alkoholnya, KAMI MASIH DIBAWAH UMUR [BOCAH], KAMI DILARANG UNTUK MINUM MINUMAN KERAS. (Catatan: di jepang kalau umur dibawah 20 thn dilarang minum arak/wine/ale.) 

  Aku mungkin telah gagal untuk memperhatikan itu jika bukan karena Kyouka yang mabuk. 

「 Tapi, ini mungkin terakhir kali kau akan berada di sini Chiyuki, dan kita tidak akan bisa bertemu lagi untuk sementara waktu. Jadi, mari nikmati momen terakhirmu di dunia ini 」 

  Ucap Reiji. 

「 Aku tidak akan bertemu siapa pun untuk sementara waktu, bukan…. 」 

  Balas Shirone dengan nada kesepian. 

  Semua orang menjadi sedikit suram karena kata-katanya. 

「 Lihat itu, Chiyuki. Suasana menjadi suram. Jadi, kau harus menikmati ini bersama dengan yang lainnya 」 

  Rino dan Nao menyetujui kata-katanya. 

「 Ya ampun, mau bagaimana lagi, kalau begitu... 」 

  Aku dengan enggan setuju untuk minum minuman keras. 

  Maksudku, aku juga benci kalau suasana berubah suram. 

  Aku ingat masa lalu ketika aku selalu diselamatkan oleh Reiji. 

  Aku dibesarkan dengan pendidikan yang ketat oleh orang tuaku. 

  Reiji adalah orang yang mengambilku untuk melihat dunia luar. 

  Aku ingat waktu ketika aku melewatkan sekolah untuk pertama kalinya hanya dengan kami berdua. Kami bermain di kota saat semua orang sedang belajar. Meskipun aku tahu bahwa aku tidak bisa melakukan itu, aku masih menikmati pengalaman menyegarkan yang tidak pernah aku rasakan sampai saat itu. 

  Bahkan petualangan kami di dunia ini, meskipun aku marah pada Reiji, aku tidak ragu bahwa aku benar-benar menikmatinya juga. 

  Bertarung melawan naga, pergi ke gua, laut, gunung, bertemu dengan para elf. Ini adalah hal-hal yang seharusnya menjadi bagian dari fantasi. 

  Tentu saja, ada bahaya dan beberapa pengalaman menyakitkan, tetapi semua orang menikmatinya karena Reiji ada di sana. Itu mungkin sangat menyakitkan jika aku datang ke dunia ini sendirian. 

  Itu sebabnya semua orang tidak mau kembali. 

  Tapi, petualanganku akan berakhir besok. 

  Aku akan kembali ke kehidupan sehari-hariku yang normal. Sejujurnya, aku juga enggan untuk melakukannya. 

  Tapi kami tidak bisa bertindak sembrono tanpa ada yang kembali ke dunia kami. 

  Aku tidak akan membiarkan suasana berubah suram. 

  Hasilnya, aku minum minuman keras. Minuman yang sedikit manis ini lezat. 

  Biasanya, kami tidak dapat meminum minuman keras dengan banyak kotoran di dalamnya tanpa sedotan yang terbuat dari tanaman dengan batang berongga. 

  Tapi, minuman keras yang kami ambil dari kuil ini sudah dibuang semua kotorannya, jadi sangat mudah untuk diminum. 

  Kami mengobrol dengan gembira satu sama lain sambil minum minuman keras. 

「 Maaf, Reiji-kun. Pelatihan kita berhenti di tengah jalan 」 

「 Yah, itu tak bisa dihindari. Itu adalah keputusan yang tiba-tiba sih 」 

  Shirone juga meminta maaf kepada Reiji. 

  Karena Shirone tiba-tiba memutuskan untuk kembali, tidak dapat dipungkiri bahwa pelatihan untuk mengembangkan tindakan penanggulangan melawan Diehart akan dihentikan. Selain itu, Shirone juga mengatakan bahwa melatih Reiji tidak mungkin. Oleh karena itu, kami memerlukan tindakan yang berbeda. 

「 Semua orang, tolong jaga Reiji. Kalian tak boleh biarkan dia berjuang tanpa jaminan kemenangan, terutama berhadapan Diehart!! 」 

  Semua orang mengangguk dengan tenang. 

  Diehart kuat. Tapi, dia bukan lawan yang harus kami lawan dengan mempertaruhkan nyawa kami sendiri. 

  Aku akan meminta Kaya untuk mencari si cabul itu. Bergantung pada situasinya, kami mungkin harus menemukan orang lain yang bisa melakukan ritual pemanggilan selain Rena. 

  Kami mungkin tidak punya pilihan selain meminta orang itu, karena sepertinya kami tidak akan bisa mengalahkan raja iblis tanpa mengalahkan Diehart terlebih dahulu. 

  Setelah itu, kami terus menikmati pestanya. 

  Dan kemudian, ketika aku bertanya-tanya apakah kami harus mengakhiri pesta untuk mempersiapkan besok. 

  KANKANKAN. 

  Beberapa lonceng berdentang di seluruh kuil. 

「 Suara apa itu!? 」 

  Semua orang saling memandang wajah masing-masing dengan ekspresi ingin tahu. 

「 PENYUSU-P!!」 

「 MEREKA DATANG DARI ARAH BARAT!!! 」 

「 KAMI JUGA BERTEMU MAKHLUK ANEH YANG DATANG DARI ARAH TIMUR!!! 」 

  Itu adalah suara para ksatria yang panik. 

「 Penyusup!? 」 

  Bel yang terdengar beberapa saat yang lalu adalah alat peringatan. 

「 Penyusup kah, apa kita perlu menyambut mereka? 」 

  Bilang Reiji mengeluarkan pendapatnya. 

  Hal pertama yang ingin kuketahui adalah tentang identitas penyusup. 

「 Nao-san, bisa aku serahkan ini padamu? 」 

「 Dimengerti 」 

  Nao menutup matanya dan kemudian memasuki keadaan meditasi. 

  Nao memiliki keterampilan persepsi yang unggul. Ini adalah salah satu kemampuan yang dia pelajari setelah datang ke dunia ini. 

  Entah apa atau di mana, itu adalah jenis kemampuan yang akan buat dia tau musuh bahkan jika orang itu tidak bisa dilihat dengan mata. 

  Reiji, Shirone, dan Kaya juga dapat menggunakan kemampuan ini. Tapi, selain Reiji, keduanya memiliki persepsi terbatas pada radius 8-9 meter, sambil mempertimbangkan Nao yang persepsinya hampir mencapai radius 2 kilometer. 

  Normalnya, mereka tidak akan tau apa-apa selain ada sesuatu di sana. Ketika dia memfokuskan pikirannya, persepsinya akan naik ke tingkat yang lain, sampai dia bisa menemukan bentuk musuh. 

  Tapi, kemampuan persepsinya memiliki titik lemah. Ada banyak hal yang dia tidak bisa rasakan, seperti kekuatan sihir tanpa bentuk, dan dia tidak bisa merasakan pihak lain jika dia disegel di dalam penghalang. 

  Meskipun ada penghalang yang terbuat dari sihir yang didirikan di sekitar kuil ini, dia bisa merasakan musuh karena mereka juga berada di dalam penghalang. 

「 Tampaknya jumlah penyusup yang mengelilingi kuil hanya tiga puluh 」 

  Aku memiringkan kepalaku setelah mendengar laporan Nao. Sang dewi juga turun ke kuil ini, jadi pertahanannya lebih ketat dari biasanya. 

  Ada sekitar 300 ksatria yang bertugas untuk hari ini. Jadi mereka mungkin bisa menangkap ketiga puluh penyusup itu segera. 

「 … Kita pernah ketemu mereka beberapa waktu yang lalu. Mereka adalah spartoi 」 

  Semua orang terkejut setelah mendengar laporan Nao. 

  Spartoi adalah iblis yang kami temui ketika kita bertempur di Nargol. 

  Jika aku tak salah, kekuatan mereka tergantung pada kapasitas kekuatan sihir dari orang yang memanggil mereka. 

「 Apakah itu berarti raja iblis datang untuk menyerang kita? 」 

  Ucap Rino dengan nada cemas. 

「 Nao-san, jika itu spartoi, orang yang memanggil mereka seharusnya ada di sekitar 」 

  Jika itu benar-benar spartoi, summoner seharusnya ada. 

  Spartoi akan lenyap selama orang itu dikalahkan. 

「 Dimengerti!! 」 

  Nao berkonsentrasi lebih jauh. 

「 … .Aku menemukan seseorang yang memiliki penampilan berbeda dari yang lain 」 

  Nao mengidentifikasi penyusup lain yang bukan seorang spartoi. 

  Mungkin orang ini yang memanggil spartoi. 

  Dalam hal ini akan berakhir selama orang ini dikalahkan. 

「 Bentuk ini~ ... TIDAK MUNGKIN, KSATRIA KEGELAPAN? 」 

  Semua orang memikirkan hal yang sama setelah mendengar kata-kata Nao. 

「 Mungkinkah Diehart datang ke kita? 」 

  Nao menghentikan meditasinya setelah mendengar kata-kata Reiji. 

「 Mungkin... atau juga nggak 」 

「 Mungkinkah targetnya itu…. Rei-kun? 」 

  Reiji belum pulih. Dia akan dikalahkan jika dia bertarung dalam kondisinya yang sekarang. 

「 Tidak, dia pergi ketempat lain 」 

  Reiji berdiri dengan senjatanya setelah mengatakan demikian. 

「 TUNGGU, KEMANA KAU PERGI!! 」 

「 Rena dalam bahaya! 」 

  Balas Reiji sementara dia bersiap-siap untuk meninggalkan ruangan. 

  Tentu saja, Diehart datang setelah menerima berita tentang kedatangan Rena. 

  Kemungkinan dia membidik Rena lebih tinggi daripada Reiji. 

  Dia pasti mendengar bahwa Rena membuat persiapan untuk mengirim kami kembali besok. 

「 TIDAK, KAU TAKKAN BISA MENANG MELAWAN DIA!!!」 

  Sahoko memeluk Reiji sambil berusaha menghentikannya. 

「 Ya, kau tidak boleh pergi!! Kau akan mati sia-sia jika kau pergi kesana!!! 」 

  Tidak perlu mempertaruhkan nyawanya demi Rena. Abaikan aja dia. 

  Tapi, Reiji menggelengkan kepalanya dalam penyangkalan. 

「 Maafkan aku, tapi aku harus pergi. Jika Rena dalam bahaya, aku akan membantunya, dan jika kalian semua berada dalam bahaya, aku akan datang untuk menyelamatkan kalian juga 」 

  Reiji mau pergi. Dia akan mempertaruhkan nyawanya jika demi seorang gadis cantik. 

  Itu sebabnya semua orang ada di sini di sisi Reiji. 

「 TIDAK, KAU TIDAK TIDAK TIDAK BOLEH PERGI KESANA!!! 」 

  Sahoko memberikan kekuatan lebih banyak ke dalam pelukannya. 

「 Maaf, Sahoko. Tolong, biarkan aku pergi... 」 

  Tapi, Reiji bahkan tidak mau mendengarkan permintaannya. Dia tidak bisa menyingkirkan Sahoko yang memeluknya. 

「 Kau tau sendiri kan kondisimu saat ini! 」 

  Sahoko adalah yang terlemah dalam kekuatan di antara kami. Tapi Reiji saat ini bahkan tidak bisa menyingkirkannya. 

  Reiji belum siap untuk bertempur. Pergi ke sana sia-sia. 

  Itu sebabnya dia benar-benar harus menghentikan Reiji. 

「 Aku yang akan pergi!! 」 

  Semua orang melihat ke arah Shirone. 

「 Akan kulindungi Rena-san!! Itu sebabnya, tenangkan dirimu dan tetaplah disini dengan semuanya, Reiji-kun!! 」 

「 Shirone-san!!! 」 

  Shirone meninggalkan ruangan setelah mengucapkan kata-kata itu sebelum aku bahkan bisa menghentikannya. 


٠ Ksatria Kuil ٠ 

「APA INI!! APA APAAN MEREKAN INI!!」 

  Meskipun mengayunkan pedangku, lawanku menghentikan pukulan dengan perisai bundar. 

  Dan seperti itu, penyusup di depan mataku mendorongku kembali dengan perisainya. 

  Didorong seperti itu, aku menabrak pria di belakangku. 

「 KUHAA!! 」 

「 GUHE~!! 」 

  Dua suara idiot tumpang tindih dari belakang. 

「 SIAL! 」 

  Aku melihat penyusup yang mengenakan armor di depanku. 

  Matanya bersinar dengan cahaya merah dari celah helm. 

「 Mereka bukan manusia... 」 

  Mungkin mereka iblis. 

  Dewi-sama telah turun, jadi aku, yang seharusnya tidak bertugas, dipanggil kembali untuk menjaga kuil. 

  Ketika aku sedang bercanda dengan rekan-rekan ksatriaku tentang apakah kami dapat melihat sosok dewi atau tidak, pas alaram berbunyi, penyusup datang berombongan. 

  Lonceng itu berdering di seluruh kuil, sehingga kami tau bahwa para penyusup merampas kuil dari berbagai arah. 

  Dan kemudian, orang-orang ini muncul di pos kami yang ditugaskan. 

  Ketika aku melihat sekeliling, enam rekan ksatriaku tergeletak di tanah. 

  Beberapa lengan atau kaki mereka di potong. Beberapa ditabrak oleh perisai musuh. Tapi, anehnya tidak ada yang meninggal. 

  Aku merasa bahwa musuh kami bahkan tidak tertarik untuk mengambil nyawa kami. 

  Meski kupikir bahwa mereka akan mengambil hidupku ketika aku jatuh ke lantai, tidak ada yang terjadi. 

「A -Apa... Apa mereka bermain-main dengan kehidupan kita...? 」 

  Aku bangkit dan kemudian menstabilkan sikapku. 

  Ada tiga rekan temanku yang tersisa di tempat ini. Selain itu, kami hanya menghadapi satu musuh. 

  Kami seharusnya menang jumlah. Tapi, tidak satupun dari kami bahkan bisa melakukan serangan. 

  Sembilan dari kami sedang menghadapi satu lawan, enam dari kami dipukuli dalam sekejap mata. 

  Jadi, kami tidak bisa menjatuhkan satu lawan pun. 

「Un? 」 

  Salah satu rekanku tiba-tiba menjerit. 

  Ketika aku mengikuti garis pandang rekanku, ada satu bayangan di belakang para penyusup. 

  Melihat bayangan itu, hal pertama yang datang padaku adalah penguatan. Orang yang mengenakan armor hitam sedang menuju ke arah kami. 

  Menggigil membentang di sepanjang tulang punggungku ketika aku melihat bayangan itu. 

  Tekanan yang dilepaskan oleh orang itu tidak sebanding dengan yang dikeluarkan oleh penyusup lainnya. 

「 Ah, Ksatria kegelapan... 」 

  Rekanku yang lain mulai menjerit. 

「 Ksatria kegelapan, jangan bilang dia si ksatria kegelapan Diehart!! Jadi, rumor itu benar!! 」 

  Ksatria Kegelapan Diehart. Saat ini namanya bergema di seluruh dunia. Pria yang mengalahkan pahlawan tak terkalahkan itu. 

  Dan kemudian, diisukan bahwa ksatria kegelapan Diehart akan memimpin pasukan iblis untuk menghancurkan ras manusia di seluruh dunia. 

  Mungkinkah dia membidik Dewi Rena? 

「 D-Dewi-sama dalam bahaya…. 」 

  Aku tidak bisa menghentikan gemetar tanganku ketika aku mengatur sikapku. Berdiri di tempat ini membuatku hampir mati lemas. 

  Ksatria kegelapan itu datang tepat di depanku dan mengulurkan tangannya. 

「 Tidurlah…. 」 

  Ketika aku mendengar kata-kata itu, aku diserang oleh rasa kantuk yang kuat. Ketika aku mencoba untuk melihat sekelilingku, tampaknya rekanku juga menderita nasib yang sama. 

「 Sihir… tidur 」 

  Ketika aku menyadari asal mula rasa kantukku, sudah terlambat. 

「 Aku yakin bahwa ruang altar tepat di belakang pintu ini... 」 

  Adalah hal terakhir yang kudengar ketika kesadaran kuhilang.
Facebook twitter Google

Related Post

0 Komentar