Ankoku Kishi Monogatari Bab 19 Bahasa Indonesia

/
Act 2: Tanduk Raja Naga Suci
Di Bawah Langit Nargol

٠ Ksatria Kegelapan Runfeld ٠ 

「Sepi sekali, iyakan Runfeld-sama?」 

Ucap ksatria kegelapan yang menunggangi wyvernnya dengan suara riang. 

「Jangan sampai lengah. Ada kemungkinan kalau informasi tentang pembantai ordo ksatria suci itu cuma informasi palsu. Mari kita lanjutkan patroli kita seperti biasa」 

Ketika aku memperingatinya, naga itu terbang di atas gunung, daerah perbatasan Nargol. Ketika aku melihat ke belakang, aku bisa melihat ksatria yang mengikutiku. 

「Seperti yang kupikirkan, membangun kembali kekuatan kami adalah tugas yang sulit, kah...」 

Gumamku pada diri sendiri. 

Lebih dari separuh ksatria kegelapan terbunuh dalam pertempuran melawan pahlawan beberapa waktu yang lalu. Bahkan orang yang selamat pun terkena luka parah. 

Dan lagi, orang-orang yang memiliki bakat untuk menjadi ksatria kegelapan cukup langka bahkan di antara ras iblis. Hampir semua ksatria yang terampil telah ditaklukan oleh pahlawan. Satu-satunya yang tersisa sekarang adalah orang yang bisa ngendarai wyvern. 

Saat ini, jumlah ksatria kegelapan yang bisa diberangkatkan tidak lebih dari dua puluh. Ini masalah mendesak yang menjadi tanggung jawabku untuk membangun kembali ordo ksatria kegelapan. 

Para ksatria suci Elios itu sering melewati batas akhir-akhir ini. 

Saat memikirkan itu, kepalaku dipenuhi amarah. 

Mereka tetap bersikeras bahwa langit seluruh dunia adalah milik para dewa Elios. Dan kami dianggap melanggar aturan meski terbang di wilayah Nargol. 

Secara, aku tak punya niat untuk menyetujui klaim mereka. 

Meskipun membatasi langit mereka dan langit Nargol sebelum kedatangan pahlawan, mereka tidak pernah menginvasi ke wilayah Nargol. Dan kemudian, orang-orang itu mulai menyerang wilayah Nargol hampir setiap hari setelah ordo ksatria kegelapan hampir dimusnahkan oleh pahlawan. 

Mereka masuk tanpa izin ke wilayah udara kami seolah-olah mengejek kami. 

Meskipun kami menyarankan mereka untuk pergi, mereka bertindak seolah-olah mereka tidak mendengar kami, jadi kami tidak punya pilihan selain melototi mereka karena kurangnya potensi perang kami. 

Tapi, pelanggaran wilayah udara mereka akhirnya diakhiri dua hari lalu. Ketika aku memikirkan orang yang menjadi alasan itu, aku tidak merasakan apa pun kecuali ketakutan yang muncul di dalam diriku. 

Patroli kami juga berakhir dengan damai karena alasan ini. 

「Yosh, ayo kembali ke benteng!!!」 

Wyvern mematuhi perintahku. Mempertahankan ketinggiannya di puncak gunung Akeron, penghalang yang memisahkan antara dunia manusia dan Nargol. 

Setelah terus terbang untuk beberapa waktu, aku bisa melihat benteng di atas pegunungan. 

Benteng itu dibangun demi melindungi Nargol dari Elios. Kami mendarat di ruang yang luas di tengah-tengah benteng. 

「Selamat datang kembali, Runfeld-sama」 

Aku mempercayakan wyvern -ku kepada bawahanku yang keluar dari benteng. Aku mulai berjalan menuju tempat tinggalku yang terletak di dalam benteng. 

「Ayah!!!」 

「Papa!!!」(Catatan: sebernarnya panggilan ke Runfeld itu “Ayah Tercinta”. Tp karna ucapannya gimana gitu kuganti jadi “Papa” aja.) 

Dua anak muncul dari benteng. 

「Reyli, Reyfaldo!! Kenapa kalian ada disini?」 

Anak-anak -ku bergegas ke arahku. 

Reyfaldo adalah bocah yang akan berusia 120 ditahun ini sementara Reyli adalah gadis yang akan berusia 90 ditahun ini. Keduanya adalah anak-anakku. Seharusnya mereka berada di dekat kastil raja iblis, karena desa ras iblis berada di sekitar tempat itu. 

「Itu karena ibu ingin membantu ayah」 

「Ya, mama ingin kita membantu ayah agar kita menjadi ksatria di masa depan」 

Balas Reyli dan Reyfaldo. 

「Begitu…」 

Bahkan, kami mengalami kekurangan personil di benteng sekarang. Toh, kami juga merekrut orang-orang yang termasuk non-pejuang. Saat ini, kami bahkan bersedia meminta bantuan dari seekor kucing yang lewat. Tapi sekarang, aku sedang berpikir apa gak masalah membiarkan dua anakku di benteng ini. 

「Ayah. Tolong izinkan aku [Boku]... Tidak, tolong izinkan aku [Watashi] ngendarain wyvern」 

「Reyli juga ingin melakukan hal yang sama!」 

Aku kesulitan mendengar kata-kata mereka. Termasuk serangan mendadak untuk pertempuran, berbagai urusan benteng juga sangat banyak. Apa ada pekerjaan yang bisa dilakukan bahkan oleh anak-anak. 

Mungkin tidak apa-apa untuk perlahan memberi mereka pekerjaan yang berhubungan dengan ksatria, terutama untuk Reyfaldo. 

Saat itulah aku memikirkan hal-hal semacam itu. 

Rumah wyvern tiba-tiba menjadi berisik. 

「Apa yang terjadi! !」 

Aku meminta bawahanku yang bertanggung jawab atas rumah wyvern. 

「Saya tidak tahu!! Para wyvern tiba-tiba menjadi gelisah!!」 

Bawahanku putus asa, dan dia masih berusaha menenangkan wyverns. 

「RUNFELD-SAMA!! KEADAAN DARURAT!!」 

Seorang ksatria yang bertugas mengawasi di menara menaikkan suaranya dengan nada bingung. 

「APA APA!!」 

「NAGA!! SEEKOR NAGA... MENUJU KESINI!!」 

Aku melihat ke arah langit dimana ksatria sedang menunjuk ke arahnya. Sesuatu yang terbang seperti burung nampak di langit yang dia tunjuk. Yang terbang di kejauhan bukanlah wyvern - seekor naga. 

「Apa yang harus kita lakukan, Runfeld-sama!!」 

Ketika aku melihat sekeliling, para prajurit dari benteng memegang busur dan anak panah untuk persiapan menghadapi naga. 

「JATUHKAN SENJATA KALIAN!!! JANGAN ARAHKAN PANAH KALIAN KE NAGA!!」 

Para ksatria sedang mempertanyakan perintahku. 

「Kenapa kita harus menjatuhkan senjata kita, Runfeld-sama?!」 

「IKUTI AJA PERINTAHKU, JANGAN BANYAK TANYA!! KUMPULKAN SEMUA ORANG!!」 

Jika itu seperti yang kubayangkan, naga itu tidak mengincar kami. 

Semua orang di benteng telah berkumpul. 

Naga itu mendekati benteng dengan kecepatan yang mengerikan. Ketika sudah dekat, naga itu melolong. 

「UWAAAAAAAA!!」 

「Papa!!」 

「Ayah!!」 

Beberapa bawahanku kehilangan postur mereka karena takut, dan Reyfaldo dan Reyli menempel di kakiku. Lolongan naga itu dipenuhi dengan sihir rasa takut. Orang yang tidak bisa menahannya tidak akan bisa menggerakkan tubuhnya karena takut. 

Emosiku mengalami perubahan besar ketika melihat seekor naga dari dekat. 

Naga, yang tubuhnya lebih besar dari wyvern, menempati seluruh ruang di alun pusat setelah mendarat di benteng. Itu adalah naga hitam yang hidup di pegunungan Akeron dan pernah dipuji sebagai 'Naga Iblis'. Naga itu memiliki temperamen yang keras, dan siapa pun yang dengan ceroboh mendekatinya akan menjadi mangsa dari nafasnya. 

Tapi, itu cuma kemarin. 

Ketika aku mengalihkan pandanganku ke belakang naga, seorang ksatria kegelapan sedang duduk di sana. 

Ksatria kegelapan, Diehart. 

Pahlawan Nargol yang memusnahkan musuh ordo ksatria ksatria kegelapan beberapa hari yang lalu. 

Diehart turun menuju benteng. 

「SEMUA ANGGOTA, BERI HORMAT!!」 

Masih ada beberapa orang yang tidak tahan karena takut dan mengabaikan perintahku. Aku menundukkan kepala sambil meletakkan tanganku di dada. 

「Tuan Runfeld…. Sesuatu seperti itu...」 

Balas Diehart sambil melepaskan helmnya. Wajah maskulin dengan kulit cerah disertai rambut berwarna hitam. 

Sejujurnya, dia terlihat seperti orang yang berperilaku lembut; dia tidak seperti individu yang sangat kuat. Tidak peduli bagaimana aku memandangnya, dia adalah manusia yang lemah tanpa tanduk. 

Tapi, jangan nilai buku dari sampulnya. Bentuk sejati pria yang tampak lemah ini adalah monster. 

Dia mengalahkan pahlawan yang menakutkan itu dan kemudian memusnahkan ordo ksatria suci. 

Dan kemudian, aku melihat armor Diehart. Armor yang dikenakan Diehart adalah armor iblis hitam. Armor yang dipakai oleh setiap anggota ksatria kegelapan adalah versi yang lebih lemah dari armornya. 

Dan pria ini memakai armor yang bisa dikenakan oleh orang-orang dengan kekuatan sihir yang cukup. Orang tanpa tanduk ini dapat melakukan sesuatu yang ras iblis tidak dapat lakukan. Aku frustrasi hanya dengan memikirkannya. Diehart saat ini adalah seseorang yang bersebelahan dengan raja kami. 

Manusia adalah mahluk rendahan. Ada beberapa iblis yang merasa kesal karena ditempatkan di bawah manusia ini. Dan anehnya, individu itu lagi ada di benteng ini. 

「Jangan pedulikan itu, Yang Mulia adalah pahlawan kami!!」 

Diehart menunjukkan wajah bermasalah setelah mendengar kata-kataku. Diehart tidak mau diperlakukan seperti itu oleh seorang yang lebih tua darinya. Tapi, itu tidak berarti bahwa aku bisa menunjukkan sikap tidak sopan ketika yang aku hadapi adalah eksistensi seperti monster yang memusnahkan ordo ksatria suci seorang diri. 

「Apa keperluan anda hari ini, Yang Mulia?」 

Nada suaraku menjadi agak kaku, jujur ​​saja, aku tidak ingin dia datang ke benteng ini. 

「Maafkan aku untuk datang pada hari yang sangat sibuk, Tuan Runfeld. Aku menemukanmu ketika aku berlatih mengendarai Glorious, dan…. Aku datang untuk mengucapkan terima kasih karena telah memperkenalkan naga itu. Dan pas aku mau melakukannya, aku juga memutuskan untuk melihat benteng, karena aku ingin tahu tentang benteng di perbatasan」 

Ucap bimbang Diehart sambil melihat naga itu. 

Nama Glorious tampaknya berarti kemuliaan dalam bahasa dunia Diehart. Benar-benar nama yang tepat untuk Diehart. 

Dan kemudian, naga dengan nama itu adalah naga yang ditakuti sebagai naga iblis sampai kemarin. Diehart membuat naga itu sebagai tunggangan pribadinya. 

Tiba-tiba, aku ingat peristiwa yang terjadi kemarin. 

Kuberitau tentang naga iblis yang tinggal di pegunungan Akeron ke Diehart ketika dia pengen wyvern pribadinya. Itu adalah sesuatu yang keluar dari pikiranku. Bahkan ras iblis memerlukan beberapa waktu menjinakkan wyvern, apalagi mengatakan bahwa itu seratus kali lipat lebih sulit untuk memakai naga asli sebagai tunggangan pribadi. 

Tentu saja, kupikir kalau Diehart juga akan kesulitan menjinakkannya. 

Pada saat itu, aku berkata,「Apa Yang Mulia bisa mengendarai seekor naga?」Dengan sedikit ejekan dalam suaraku. 

Akibatnya, Diehart dengan mudah mendapatkan naga untuk dirinya sendiri. 

Saat ini, aku merasa sengsara karena ucapak kata-kata itu dengan nada mengejek. Dan kemudian, dia datang untuk menyampaikan rasa terima kasihnya padaku yang menyemburkan ejekan seperti itu. Aku ingin meludahi diriku yang menyedihkan ini. 

「Saya tidak layak untuk terima rasa syukur anda...」 

Ucapku sambil melihat wajah Diehart. Untuk beberapa alasan, Diehart melihat ke arah kakiku. 

Ketika aku mengikuti garis pandangnya, aku melihat Reyli dan Reyfaldo terus berpegangan pada kakiku. 

「Anak-anak?」 

Diehart menanyaiku tentang anak-anak. 

「Ya, anak-anak ini datang untuk membantu benteng…」 

Tapi, aku tidak bisa menyelesaikan kalimatku. Karena aku merasakan tekanan kuat yang berasal dari Diehart. 

「Apa kau memaksa anak-anak untuk berpartisipasi dalam pertempuran?」 

Suaranya benar-benar berbeda dari yang sebelumnya. Suara ini sangat dingin. Tulang belakangku membeku ketika aku mendengar suara itu. 

「Maafkan saya sedalam-dalamnya, yang mulia! Kami mengalami kekurangan prajurit setelah pertempuran melawan pahlawan…. Maafkan saya!!」 

Aku minta maaf dua kali. Tapi, Diehart menjadi lebih tenang ketika mendengar kata-kataku. 

「Tidak, maafkan aku, aku tidak sadar akan situasimu...」 

Kata Diehart dengan sikap minta maaf. 

Aku menghela nafas ketika tekanan Diehart mereda. 

Pria ini bahkan lebih menakutkan daripada naga di belakangnya. 

「Mereka adalah anak-anak saya, Reyfaldo dan Reyli. Ayo sapa yang mulia」 

「Y-Yang mulia, nama saya Reyfaldo!!」 

「N-Nama saya Reyli, Diehart-sama!!」 

Reyli dan Reyfaldo memberi salam sambil tergugup dengan kata mereka. 

「Kau punya anak yang baik…」 

Diehart memuji anak-anak. 

「Sekarang, aku tak keberatan jika semua orang kembali melanjutkan pekerjaannya. Kalian sibuk kan」 

Diehart berjalan menuju benteng. 

「Saya akan memandu anda di dalam benteng, yang mulia」 

「Tidak apa-apa. Aku akan balik lagi setelah memeriksa sedikit...」 

Setelah mengatakannya, Diehart pergi ke benteng sendirian. 


٠ Ksatria Kegelapan Kuroki ٠ 

Setelah periksa singkat tentang benteng, aku naik ke Glorious. 

「Sepertinya aku ditakuti, kah....」 

Aku tidak sengaja bergumam begitu. 

「Itu tidak benar. Berkat Diehart-sama, orang-orang itu selamat!!」 

Balas Nut bergema dari dalam saku armorku. 

Para anggota benteng ras iblis jelas bermasalah terhadapku. Nut jadi marah karenanya. 

Menurut Nut, aku dipanggil untuk menyelamatkan mereka. Secara praktis, aku menyelamatkan mereka dan mengusir pahlawan. 

Meskipun aku dipanggil tanpa persetujuanku, aku bukan tipe orang yang merasa senang karena melakukan sesuatu yang kejam. 

Tanpa diduga, aku menikmati dunia ini dengan caraku sendiri seperti Reiji. 

Aku mendengar banyak yang memfitnahnya dalam perjalananku menuju Republik Suci Lenaria. Hal-hal seperti dia adalah orang yang egois atau dia selalu melakukan hal-hal dengan kekerasan. 

Tapi, kupikir aku tak akan hidup dengan cara seperti itu. 

Terutama karena aku peduli dengan kesan orang tentangku. Aku tidak akan merasa tenang bahkan jika orang asing memusuhiku. 

Itulah kenapa aku terus menunjukkan sikap yang pantas terhadap ras iblis. 

Tapi, sepertinya aku ditakuti karena mereka tidak menyambutku. 

Sejujurnya, aku pikir satu-satunya yang akan menyambutku dengan hangat di dunia ini hanyalah Nut dan Modes. Tentu saja, aku akan marah jika pemimpin yang memanggilku adalah individu yang kejam. 

Meskipun ada orang lain yang menyambutku, aku tidak akan membalasnya, karena aku tidak mengenal mereka. 

Ada juga ketika mereka cuma memusuhiku. Namun, ada juga orang yang memandangku dengan niat membunuh. 

Rasanya aku tidak bisa jujur ​​dengan mereka. 

「Jangan dipikirkan, terima kasih atas kekuatiranmu, Nut」 

Ucapku terima kasih kepadanya karena dia marah demi aku. 

「Daripada itu, kemana kita pergi sekarang?」 

Aku menepuk leher Glorious. 

Tidak ada yang lebih baik daripada melakukan sesuatu yang lain ketika sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Saat menunggang naga, aku mengarahkan pedangku ke arah hamparan luas di depan. 

Orang yang memberi nama ini adalah aku. Meskipun arti nama itu berlawanan dengan ketenaranku, itu masih nama yang bagus. 

Sepertinya menundukkan seekor naga adalah sesuatu yang sulit, tapi itu tak masalah bagiku. 

Kami terbang di atas pegunungan Akeron. 

Sebelumnya, aku pernah terbang di atas pegunungan ini dengan wyvern ketika aku melakukan perjalanan dari benteng ini ke kota manusia terdekat. Terbang dengan naga sendiri terasa lebih memuaskan daripada menunggangi wyvern orang lain. 

Meskipun langit Nargol tidak begitu indah karena keberadaan awan yang dipenuhi kekuatan magis yang menutupi, itu sendiri membuatku merasa bahagia. 

Aku mau coba terbang menuju tempat yang sedikit berbeda sekarang. 

Setelah melintasi pegunungan Akeron, aku terbang menuju sebidang tanah terdekat tempat manusia tinggal. 

Menurut Nut, pegunungan Akeron di bawah kami adalah batas yang memisahkan dunia manusia dan Nargol. 

Namun, tampaknya hamparan pegunungan titik akhir Akeron masih menjadi misteri. 

Itulah sumber perselisihan dengan para ksatria suci Elios. 

Pegunungan Akeron adalah rumah terbesar bagi para goblin di dunia ini, dan ada berbagai kerajaan goblin di pegunungan ini. 

Itu sebabnya aku bisa melihat banyak goblin saat aku terbang di atas pegunungan Akeron. 

Meskipun tampaknya mayoritas kerajaan goblin mengikuti Modes, ada juga yang tidak begitu, dan bahkan ada kemungkinan mereka menunjukkan permusuhan terhadap mereka. 

Sepertinya mereka tidak akan pergi sejauh menyerang naga, tetapi mari menaikkan ketinggian sedikit lebih tinggi hanya untuk memastikan. 

Itulah yang kupikirkan. 

Aku melihat sesuatu yang mustahil di tengah-tengah gunung. 

「Nut!! Itu manusia, kan?」 

Ada sosok manusia di tengah pegunungan Akeron. 

Dan kemudian, sosok yang mirip manusia itu diserang oleh para goblin. 

「Glorious!!」 

Aku secara tidak sengaja menurunkan Glorious menuju tempat itu. 

Para goblin menyebar sambil berteriak keras ketika mereka melihat sosok naga. 

Aku melihat kerumunan manusia. Ada sekitar dua puluh. Tidak ada pria dewasa, kebanyakan terdiri dari wanita dan anak-anak. 

Manusia menjadi ketakutan karena lolongan naga. 

「Siapa kalian!!?」 

Aku bertanya kepada manusia sambil terus mempertahankan posisiku di Glorious. 

Tapi, manusia tidak membalas karena mereka masih ketakutan karena naga yang muncul entah dari mana. 

Itu mulai membuatku jengkel. 

Ada apa dengan orang-orang ini, bukankah mereka tau kalau mereka akan diserang begitu mereka memasuki wilayah para goblin? 

Apakah aku tidak perlu datang untuk menyelamatkan mereka, seperti kejadian di benteng beberapa waktu yang lalu. 

Tapi, aku dah terlanjur menyelamatkan hidup mereka, jadi aku harus dengarkan situasi mereka. 

Setelah turun dari Glorious, aku melepas helmku. 

Mereka mulai membuat keributan. 

「Manu-... sia?」 

「Identitas ksatria kegelapan... Manusia?」 

Wajah para manusia yang melihat wajahku sedikit melunak. 

「Namaku ksatria kegelapan Diehart!! Apa ada perwakilan di antara kalian yang dapat memberi tauku tentang situasi kalian!!」 

Manusia menjadi berisik begitu mereka mendengar nama Diehart. 

Beberapa saat kemudian, seorang wanita keluar. 

Dia masih muda, mungkin mau capai 20 tahun. Setelah lihat lebih dekat, bajunya kelas tinggi di antara yang lain. 

「Uhm... A-Aku... Namaku Regena, putri kerajaan Algore. Orang-orang ini adalah kerabatku…」 

Balas wanita itu dengan suara gagap. 

「… Putri? Kenapa seorang putri berada di tempat seperti ini?」 

Aku tidak bisa memahami situasinya. Tuan Putri, atau haruskah kubilang bangsawan yang seharusnya tinggal di kastil. 

Apa yang mereka lakukan di tempat macam ini? 

Ketika aku bertanya pada Nut, sepertinya dia juga tidak tau tentang situasi di kerajaan Algore. Pengetahuan Nut cuma tentang kerajaan manusia yang berkuasa, yang berarti bahwa Algore bukanlah kerajaan yang berkuasa. 

「.... Kami diasingkan, dan kami datang ke tanah ini」 

Ucap Regena dengan malu, tapi dia terus menjelaskan situasi mereka. 

Sepertinya Algore adalah kerajaan yang terletak dekat dengan Nargol. 

Tampaknya raja dipilih dari antara beberapa klan yang tinggal di kerajaan Algore. 

Klan Regena memonopoli tahta raja selama beberapa dekade ini. Akibatnya, klan lain yang tidak bisa mengambil itu menghasut pemberontakan. Dengan begitu, klan Regena dikalahkan dan diusir dari kerajaan. 

「Pengusiran, kah...」 

Ini lebih seperti eksekusi daripada pengusiran. 

Orang-orang yang menghasut pemberontakan takut kalau klan Regena akan datang untuk balas dendam setelah memulihkan kekuatan mereka di kota lain. Itu sebabnya mereka mengusir Regena dan sisanya menuju Nargol. Terus, mereka akan jadi makanan goblin. Aku merasa kalau itu adalah pengasingan yang kejam. 

Regena memberitahuku sambil menangis. Tampaknya, pada awalnya ada ratusan dari mereka, tetapi jumlah itu menyusut setelah serangan goblin. Orang dewasa menjadi korban pertama demi melindungi wanita dan anak-anak. Dia juga menyebutkan bahwa kakak laki-lakinya dan ayahnya ada di antara mereka. Itu sebabnya cuma ada wanita dan anak-anak di antara mereka. 

「Tolong. Tolong selamatkan kami...」 

Regena memohon padaku. Menurut cerita Regena, Algore berada dalam kondisi buruk dengan kerajaan tetangga, jadi tidak ada kerajaan yang akan menyambut Regena, seorang bangsawan kerajaan itu. Itu sebabnya Regena tidak punya tempat untuk pergi. Mereka adalah pengungsi. 

Aku menghela nafas sambil melihat ke langit. 

Aku tak berpikir kalau aku akan menyelamatkan mereka jika mendengar cerita mereka. Bahkan jika aku membimbing mereka keluar dari habitat para goblin, mereka tidak akan bisa memasuki kerajaan sebagai pengungsi. Mereka mungkin akan jadi korban iblis lain selama mereka berada di luar benteng. 

Meskipun mereka mungkin bisa bertahan jika aku bawa mereka ke salah satu kerajaan yang berkuasa, tapi aku tidak bisa membawa semua orang di antara kelompok Regena. 

「Tolong... aku akan lakukan apa pun untukmu...!」 

Regena memohon padaku. Mungkin mereka sudah sangat menderita saat bepergian ke tempat ini. Suaranya udah serak. 

Orang lain juga membungkuk ke arahku. 

Aku terjebak hal yang merepotkan. 

Apa yang harus kulakukan….? Lebih mudah jika aku cueki mereka. 

Para goblin mungkin datang untuk menyambar mereka jika aku ninggalkan mereka. 

Tidak ada pengaruhnya terhadapku jika aku tinggalkan mereka. 

Tiba-tiba, aku berpikir apa yang akan dilakukan Reiji jika dia ada di posisiku. 

Aku melihat Regena. Dia cakep. 

Reiji pasti akan menyelamatkannya. Dan kemudian, dia akan memaksa dirinya untuk membawa mereka ke tempat orang lain yang tidak dikenal. Tidak ada yang bisa melawannya selama dia menggunakan haknya sebagai pahlawan, dan kemudian, dia akan dapat bagian manisnya. Dalam kasus terburuk, jika sesuatu terjadi kemudian, dia tidak bertanggung jawab atas hal itu. 

Melihat Regena, itu membuatku sedikit khawatir. Ketika aku berpikir kalau Reiji tidak akan khawatir tentang hal-hal seperti itu, aku memutuskan. 

*** 

「KAKKA! Apa artinya ini!!」 

Runfeld mengajukan keberatan di dalam benteng. 

「Aku membawa budakku karena kau tampaknya kekurangan personil untuk mengurus tugas benteng sehari-hari, Tuan Runfeld」 

Balasku ketika aku menunjuk ke grup Regena. 

Pada akhirnya, aku kembali ke benteng dengan sihir dan kemudian membawa seseorang menuju ke lokasi grup Regena. 

Tentu saja, mereka harus bekerja di benteng ini. 

Aku berharap kalau mereka tidak akan berani bertindak terlalu kasar jika aku bilang kalau Regena adalah milikku, dengan kata lain mereka adalah budakku. 

「Anak-anak tidak boleh melakukan hal-hal seperti itu!!」 

Sepertinya mereka tidak bisa mengambilnya. 

「Oya, terakhir kali kudengar kalau benteng ini mengalami kekurangan personil sampai meminjam tangan anak-anak, iyakan?」 

Aku mengembalikan kata-katanya sementara secara sekilas menunjuk ke arah anak-anak Runfeld. 

Ada ketidakpuasan bergema dari para anggota benteng ras iblis. 

Ras iblis memandang rendah ras manusia. Wajar saja mereka berlagak begitu karena manusia datang untuk bekerja di benteng ini. 

Tapi, kuabaikan aja suara itu. 

「Tidak perlu ucapan terima kasih, Tuan Runfeld. Silakan gunakan budakku sepuasnya, baik itu mencuci piring atau membersih. Tapi, aku ingin kau setidaknya memberi mereka makan dan tempat untuk tidur」 

Kataku saat bertindak bodoh. 

Itu membuatku terlihat seperti aku benar-benar khawatir tentang benteng, tetapi, pada kenyataannya, aku membuat mereka bekerja dengan Runfeld. 

Aku bisa mendengar anggota ras iblis diam-diam bergumam, "Berhenti lakukan hal-hal seperti itu" di belakangku. 

Sepertinya mereka berpikir aku tidak bisa mendengarnya, tapi aku bisa mendengarnya sejak aku menjadi superman di dunia ini. 

Kupikir udah gak ada masalah lagi. 

Aku kemudian melirik Regena. Aku berikan penjelasan sederhana karena mereka merasa cemas. 

Ada kemungkinan kalau mereka akan dibunuh oleh ras iblis di tempat yang tidak diketahui. Tapi, aku tidak tau apa yang bisa kulakukan untuk mereka selain ini. 

Aku tidak bisa merawat mereka sampai akhir. Aku hanya merasa bahwa ini lebih baik daripada menjadi santapan goblin. 

「KAKKA!!」 

Runfeld masih mencoba mengajukan keberatan. 

「Tuan Runfeld, maafkan aku, tapi aku harus kembali ke kastil raja iblis. Jika kau punya sesuatu untuk dibicarakan, datanglah padaku lain kali. Akan kutinggalkan budakku kepadamu, SAMPAI JUMPA LAGI, TUAN RUNFELD!!」 

Kuberi tekanan pada kalimat terakhirku sehingga dia tidak akan membuat keberatan lebih lanjut. 

Tampaknya Runfeld tidak bisa membalas setelah melihat sikapku. 

「Aku akan kembali ke kastil raja iblis」 

Setelah bilang begitu, aku naik ke Glorious sementara mengabaikan Runfeld yang tidak puas. 

Glorious mengangkat lolongan saat melayang ke langit. 

Orang-orang di benteng membuat suata ketakutan. 

Dengan Glorious menjulang ke langit, benteng itu langsung berubah menjadi titik kecil. 

Di langit, aku berpikir saat aku ngendarai Glorious. 

Pada akhirnya, aku bertindak seperti Reiji, melakukan apa pun yang kuinginkan tanpa mengambil tanggung jawab atas tindakanku, menerima permusuhan lebih lanjut dari ras iblis. 

Aku tidak tau apa yang akan terjadi pada Regena dan anggota lainnya nanti. 

Tapi aku pasti akan menyesal jika aku tidak menyelamatkan hidup mereka. Reiji, yang melakukan tindakan semacam ini, pasti tidak merasa terganggu. 

Itu sebabnya aku juga tidak mau memikirkannya. 

Daripada itu, aku berpikir tentang dewi yang akan dibuat besok. Membuatku bersemangat. 

Aku lagi nunggangi Glorious, namun hatiku gelap seperti langit Nargol.
Facebook twitter Google

Related Post

0 Komentar