Ankoku Kishi Monogatari Bab 21 Bahasa Indonesia

/
Act 2: Tanduk Raja Naga Suci
Kunjungan Pahlawan

٠ Sage berambut hitam, Chiyuki ٠ 

Kerajaan Rox memakan waktu dua hari dari Republik Suci Lenaria dengan kereta. Itu terletak di pusat jalan yang banyak digunakan di bagian timur benua. 

Penguasa adalah raja yang disebut Rocros ke-8 dengan populasi sekitar 30000. 

Kalau cuma sebanyak itu, setiap negara di dunia ini mirip dengannya. 

Namun, kerajaan Rox memiliki dua fitur yang tidak dapat ditemukan di kerajaan lain. 

Pertama, pemandian air panas. Banyak orang datang ke pemandian air panas untuk efek kuratifnya*. Alasan penyamaran kami untuk datang ke tempat ini juga sama. (Catatan: dapat menyembuhkan rasa sakit. Contoh: penyakit, nyeri otot, dsb.) 

Kedua, Raja Naga Suci Perak tinggal di gunung Naga Suci di sekitar sini. Awalnya, pendiri kerajaan Rox diberi izin untuk membuat kerajaan di daerah ini setelah janjinya dengan raja naga suci. 

Dan hari ini adalah hari pendirian kerajaan Rox. Kerajaan Rox akan mengadakan festival selama satu minggu. Selama waktu itu, biaya penginapan dan biaya untuk pemandian air panas dikurangi setengah; Selain itu, siapapun dapat dengan bebas memasuki kerajaan ini. Itulah alasan kenapa banyak orang datang berkunjung. Jumlah orang lebih banyak daripada saat kami datang sebelumnya. 

Ini adalah kedua kalinya kami datang ke kerajaan ini. Alasan kunjungan kami sebelumnya adalah karena pemandian air panas kerajaan ini. 

Bagi orang Jepang seperti kami, sungguh sulit melawan pesona sumber air panas. Sudah sekitar sebulan sejak terakhir kali kami datang ke kerajaan Rox untuk beristirahat sejenak dari penaklukan raja iblis. 

Pada saat itu, kami memusnahkan iblis bernama Striges yang mencoba mengintip kami saat kami mandi dengan kekuatan sihir kami, yang mengakibatkan satu bagian dari benteng hancur. 

Kami tidak tau tentang keberadaan yang disebut raja naga suci ketika kami datang sebelumnya. Itu mungkin karena semacam penghalang yang bahkan kemampuan persepsi Nao tidak bisa menangkapnya. 

Jika naga itu benar-benar ada di tempat ini, aku ingin menemuinya. 

Aku diberitahu bahwa Raja Naga Suci Perak adalah naga putih yang melambangkan keberuntungan. Itu seperti novel fantasi buatan Ende*. (Catatan: Seorang penulis novel) 

Mengenai Raja Naga Suci Perak, alasan kami yang sebenarnya untuk datang kali ini adalah tanduk Raja Naga Suci Perak yang tinggal di sekitar kerajaan Rox. 

Kami harus menghalangi si ksatria kegelapan Diehart agar tidak menyentuh tanduk Raja Naga Suci. Kami bingung ketika permintaan semacam itu tiba-tiba datang dari Rena. 

Luka Reiji hampir sembuh berkat ramuan rahasia dari dewa dan sihir penyembuh Sahoko. 

Tapi, meskipun Reiji udah sembuh, Diehart super kuat. Kami harus menghindari kasus melawannya apapun yang terjadi. 

Tapi, seperti halnya kasus lain, Reiji lemah terhadap permintaan dari Rena. Jika itu Reiji, dia mungkin akan ditebas sampai sekarat seperti terakhir kali kami bertempur melawan Diehart. 

Aku ingin dia setidaknya memperhatikan sekitarnya. Selain itu, aku tidak ingin melihat Sahoko dan Shirone menangis lagi. 

Itu sebabnya aku mencoba menghambat perjalanan dengan sengaja. 

Tapi, untuk beberapa alasan, Diehart belum mengambil tanduk Raja Naga Suci. Lonceng yang kami terima dari Rena belum berdering. 

Tampaknya Rena dan malaikat bawahannya telah memasang alarm yang mirip dengan yang ada di kuil Rena yang akan berdering ketika orang yang tidak berhak melewati gunung Naga Suci. 

Pada akhirnya, lonceng tidak berbunyi. 

Lagian, kenapa Rena tau tentang gerakan Diehart? Mungkinkah dia punya mata-mata yang tersembunyi di Nargol? 

Dan kemudian, kenapa ksatria kegelapan mengincar tanduk Raja Naga Suci? 

Yah, meski aku tak tau apa yang akan dia lakukan, itu mungkin bukan hal yang baik karena dia akan merebut tanduk Raja Naga Suci, yang dipuji sebagai naga putih keberuntungan. 

Meninggalkan jalan utama Rox yang membentang dari gerbang benteng Rox, kami terus melakukan perjalanan sampai kami memasuki tempat yang dekat dengan gerbang benteng dan meninggalkan kereta kami dalam perawatan penjaga istana. Dari sini kami akan berjalan sampai istana kerajaan Rox kerajaan. 

Aku bisa merasakan beberapa tatapan menatap kami saat kami berjalan di kota. Dan itu tatapan yang tak menyenangkan. Ada banyak orang berkumpul untuk melihat kami. Khususnya pria. 

Untuk alasan ini, para ksatria kuil datang bersama kami dari Republik Suci Lenaria sebagai pengawal kami untuk mencegah kerumunan itu. Berbeda dari kunjungan sebelumnya, ini adalah pilihan yang tepat untuk membawa pengawal. 

Metode mereka yang agak kasar adalah cara yang tepat untuk membersihkan orang-orang. 

「Uhm, Chiyuki-san... ini sangat memalukan loh」 

Ucap Shirone, yang ditatap tak senonoh, dengan nada yang mau menangis. 

「Jangan ngomong gitu... Bahkan aku tak ingin memikirkannya」 

Melihat Shirone, sosoknya sangat luar biasa. Seolah-olah dia hanya memakai celana dalam. Dia mengenakan apa yang kau sebut sebagai bikini armor. Itu sangat cocok dengan tubuh langsing Shirone. Tapi, sepertinya orang itu sendiri tak mau memakainya. 

Aku tak bisa berkata apa-apa padanya. Saat ini, sosokku juga tak mau kalah darinya dengan kostum gothic lolita dan rok ultra-mini. Aku harus berhati-hati dengan gerakanku karena tampaknya celana dalamku bisa dilihat hanya dengan sedikit gerakan tubuhku. 

Jika kau bertanya kenapa kami memakai pakaian yang memalukan, itu untuk memancing si cabul yang meraba payudara Kyouka. 

Kami kehilangan jalan untuk kembali ke dunia kami setelah Diehart menghancurkan alat pemanggil. Kami putus asa ketika kami tau bahwa kami tidak bisa kembali. 

Tak peduli seberapa asyiknya taman bermain itu, tidak ada cara kami dapat menikmatinya jika kami tidak bisa meninggalkannya. Itu situasi kami saat ini. 

Tapi, masih ada harapan untuk kembali ke dunia kami. Kami dah menempatkan harapan kami pada orang lain yang memiliki alat pemanggil. Alasan kami sampai pada kesimpulan itu adalah si cabul yang meraba payudara Kyouka yang tampaknya berasal dari dunia yang sama dengan kami. Singkatnya, ada orang lain yang memiliki alat pemanggil. Kami tak punya pilihan selain mencari orang itu. 

Dengan demikian, kami beraksi untuk menangkap si cabul yang meraba payudara Kyouka. 

Orang itu membidik payudara Kyouka. Jadi dia mungkin sangat mencintai payudara wanita. 

Itulah kenapa kami semua [perempuan saja] memutuskan untuk memancing si cabul dengan memakai pakaian yang memalukan seperti itu yang menekankan pada payudara kami. 

Meskipun kami awalnya akan memakai Kyouka sebagai umpan, kami dibentah keras oleh Kyouka, jadi Reiji menyarankan pada kami semua [perempuan saja] untuk mengenakan pakaian memalukan ini karena si cabul itu mungkin terpikat oleh payudara selain milik Kyouka. 

Untuk alasan ini, bukan hanya aku dan Shirone, para gadis lain juga mengenakan kostum yang sangat memalukan. 

Kami memakai ini saat kami keluar. Itu tidak berubah bahkan di Holy Republic Lenaria. 

Ngomong-ngomong, kostum yang kami kenakan dibawa oleh Reiji. Bagian-bagian yang terbuka bukan hanya dada, bagian lain juga terbuka. Menurut Reiji, itu untuk meningkatkan kemungkinan si cabul mendekati kami. 

Tak peduli bagaimana aku memikirkannya, itu hanyalah keinginan rahasianya; tanpa petunjuk dari si cabul dan tanpa sarana untuk memancingnya keluar, kami akhirnya beralih ke metode seperti itu. 

Tentu saja, sejumlah besar orang cabul akan datang ke arah kami. Bahkan, aku merasa bahwa jumlah pria yang datang untuk melihat kami saat kami berjalan di kota telah meningkat tiga kali lipat. 

Tapi, si cabul yang kami cari belum muncul. 

Karena kami menggunakan metode semacam ini, kuil suci juga meningkatkan pengawal kami tiga kali lipat. Mereka menemani kami ke kerajaan Rox. Dan sekarang, orang-orang yang mencoba mendekati kami dihalangi oleh mereka. Jika si cabul yang bisa bertarung setara, atau lebih baik dari Kaya muncul, aku pasti akan tau dari keadaan pengawal yang menghalangi massa. Itu berarti dia belum muncul. 

Aku ingin dia muncul sesegera mungkin. Berapa lama kami akan mengenakan pakaian memalukan ini? 

Meskipun pakaian ini bisa menimbulkan masalah selama pertempuran, kesampingkan Diehart, kami bisa dengan mudah menang melawan iblis atau manusia biasa. Juga, persenjataan kami bisa dipanggil kapan saja dengan sihir, jadi bahaya takkan masalah bagi kami. 

Aku melihat penampilan anggota lain sekarang. 

Pertama adalah Nao, memakai nekomimi yang dipasangkan dengan mini cheongsam*. Celah cheongsam terlihat cocok dengan tubuh Nao yang langsing. Meskipun Reiji berpikir untuk memberikan ekor kucing bersama dengan nekomimi, Nao menolaknya setelah berkonsultasi dengan kami. (Catatan: Telinga kucing dan baju Cina.)

Aku bertanya kepada Reiji karena aku tidak tau tentang itu, tampaknya ekor itu rupanya aksesori untuk dimasukkan di tempat yang aneh. Ketika aku mendengar tentang itu, aku membakar ekornya sambil memancarkan tekanan diam tapi berat. Tanpa kuketahui, sepertinya Reiji membuat ekspresi yang sedikit sedih. 

Itu sebabnya Nao hanya mengenakan nekomimi sekarang. 

Meski begitu, aku masih penasaran kenapa Reiji memiliki pakaian semacam ini. Ingin kujotos tuh orang-orang yang membuat pakaian ini dengan Reiji. 

Rino mengenakan kostum cheerleader. Itu sangat cocok untuk Rino yang imut. Dalam kasus Rino, itu tak menimbulkan banyak masalah karena dia selalu memakai pakaian dengan tingkat paparan seperti itu. 

Karena dia bekerja sebagai model, dia bisa mengenakan pakaian memalukan semacam ini tanpa bergeming. 

Meskipun pada awalnya, Reiji mencoba membuat Rino hanya mengenakan pita yang melilit untuk menutupi bagian pentingnya, Rino menolak karena itu udah kelewatan. Ya ampun, apa sih yang dia pikirkan... 

Kyouka mengenakan pakaian penari. Dia mengenakan gaun paling mencolok untuk memikat si cabul itu. 

Wajar saja sih karena dari awal si cabul itu membidik payudara Kyouka. 

Yang memiliki gaya terbaik di antara kami adalah Kyouka; kostum yang menekan pada pinggangnya dan dada yang melimpah terus memikat orang lain. 

Kesampingkan kepribadiannya, gayanya bahkan akan membuat wanita lain merasa iri ketika melihatnya. 

Meskipun dia malas memakai pakaian itu pada awalnya, dia akhirnya setuju setelah permintaan keras Reiji. Meskipun saudara kandung dan berbeda dengan Reiji, dia memiliki cara berpikir yang bertentangan dengan usianya. Dia tidak ingin memakai pakaian dengan terlalu banyak paparan. Tapi, karena dia mengenakan pakaian yang mencolok sekarang, situasainya jadi gak jelas. 

Pakaian Kaya adalah pembantu dengan rok mini; awalnya, Kaya selalu mengenakan pakaian pembantu setiap hari sebagai seorang pembantu di rumah Kyouka. Kaus kaki setinggi lutut putih di bawah rok mininya membuat kakinya indah dan ramping bahkan lebih menonjol. 

Meskipun Reiji berusaha membuatnya memakai pakaian yang lebih terbuka, sepertinya dia tidak cocok dengan tekanan diam Kaya. Aku ingin menjadi seperti dia juga. 

Jadi, itu membuatku penasaran kenapa Kaya mengikuti Kyouka? Hubungan antara mereka gak berubah bahkan setelah datang ke dunia ini; Aku tak berpikir bahwa mereka hanya memiliki hubungan tuan dan majikan belaka. Mungkin lebih dari itu. Tapi, itu tak berarti kalau aku bisa dengan mudah menerobos masalah keluarga orang lain. 

Yang terakhir adalah Sahoko, dia mengenakan pakaian kelinci putih. Pakaian itu, menekankan area payudara, yang dipakai oleh Sahoko dengan payudara terbesar di antara kami, menyebabkan dampak yang sangat merusak. 

Meskipun sosok Sahoko yang sedikit gemuk tidak dapat menyamai tubuh langsing Kyouka di antara kami, itu lumayan menarik tatapan penuh nafsu pria. Menurut orang lain, beberapa pria lebih menyukai gaya Sahoko. 

Pantatnya yang montok hampir nampak plus kaki mulus seksi membuatnya hampir menangis karena malu. Kainnya bukan jenis tembus pandang tetapi masih transparan di beberapa bagian, benar-benar sesuatu yang tidak bisa ditunjukkan ke mata publik. Jika itu aku, aku beneran gak mau makai pakaian itu. Tapi, karena Sahoko tak pernah menolak permintaan Reiji, dia memakai pakaian itu, meskipun dengan tidak mau. 

Para massa masih melototi kami sampai sekarang. Jika ksatria kuil yang jadi pengawal tidak ada untuk melindungi kami dari orang aneh yang mencoba mendekati kami, mungkin akan kuterbangkan orang-orang dengan sihir ledakan (Explosion) karena rasa maluku. 

Kami menuju istana kerajaan Rox sambil menahan rasa malu. Hal pertama yang harus kami lakukan adalah bertemu raja. 

Aku dengar kalau itu adalah kebiasaan bagi orang-orang penting dari negara lain untuk bertemu dengan raja ketika mereka mengunjungi negara raja itu. Kami sudah mendengar tentang itu bahkan sebelum datang ke sini. 

Meskipun kami bukan VIP, kami dipuji di sekitar kami berada. 

Selain itu, kami harus buat izin dulu untuk masuk ke negara asing. 

Ksatria pengawal adalah orang yang dipilih oleh kuil. Daripada melindungi kami, mereka ada di sini untuk mencegah kami menggunakan kekuatan kami. Jika kau tanya alasannya, itu karena tindakan kami akan menjadi aib bagi Dewi Rena. Meskipun kupikir mereka kasar pada kami, aku tidak bisa mengatakan apa-apa karena Kyouka atau Reiji bisa memicu kehancuran total di kota dengan sihir mereka. 

Untuk menjadi ksatria kuil Rena adalah mereka harus bersumpah atas cinta mereka kepada Dewi Rena, sehingga tampaknya hati mereka tidak akan terganggu sedikit pun bahkan ketika mereka melihat kami. Meskipun mereka tidak ingin melihatku, terkadang aku merasa jengkel karenanya. Yah, kami mah bukan apa-apa jika dibandingkan dengan Rena. 

Tapi, aku diberitahu bahwa Rena saat ini bergerak secara terpisah dari kami dengan bawahannya. Apa kau bercanda? Aku ingin dia bertempur bersama kami dan tidak meninggalkan kami ketika harus bertempur. Aku masih penasaran, apakah Rena benar-benar berada di sekitar kerajaan Rox? 

Kami tiba di istana kerajaan Rox. Istana kerajaan Rox hanyalah sepertiga kantor pemerintahan Republik Suci Lenaria. 

Selain itu, tampaknya agak terlalu sempit bagi kami yang terbiasa tinggal di kuil Rena yang lebih besar dari kantor pemerintah Republik Suci Lenaria. Tapi ukuran ini mungkin tepat untuk sebuah kerajaan sebesar ini dengan sekitar 30000 orang. 

「Selamat datang di tempat kami, pahlawan Reiji dan para istri pahlawan」 

Setelah memasuki istana kerajaan, raja Rox menyapa kami. 

Belajar dari pengalaman sebelumnya, sikap raja Rox adalah seseorang yang menyapa orang dengan status lebih tinggi darinya. Reiji menunjukkan sikap kurang ajar di depan raja. 

「Ya, kami akan berada dalam perawatanmu」 

Ucap Reiji dengan senyum di wajahnya. Sikap seperti itu sebenarnya sering menyebabkan beberapa masalah menimpa kami di banyak tempat; Aku berharap dia menunjukkan sedikit hormat kepada raja. 

Tapi, sepertinya Reiji tidak punya niat untuk mengubah sikapnya. 

Mungkin Reiji berpikir kalau dia ADALAH MANUSIA TERBAIK DI DUNIA INI, makanya dia tidak akan mengubah sikapnya bahkan di depan raja para dewa. 

Dan, tak ada seorang pun di sini yang bisa mengubah sikapnya. Pas kuingat-ingat, Reiji selalu mengalahkan orang-orang yang menentangnya terlepas dari apakah itu di dunia ini atau di dunia kami. 

Pas itu aku teringat, di kerajaan Algore, bukankah dia memusnahkan kekuatan militer raja yang menentangnya. 

Kudeta setelah itu mungkin karena Reiji. Karena kekuatan Reiji sendiri dapat dengan mudah memusnahkan kerajaan. Jadi, lebih baik berperilaku dengan cara damai jika tidak ingin berakhir seperti itu, dan masalah raja Rox menundukkan kepalanya ke Reiji adalah pilihan yang tepat dari sudut pandangnya. 

Ini kali kedua kami bertemu raja Rox. Bukankah dia sedikit lebih buruk daripada pertemuan kami sebelumnya? 

Almina, tuan putri kerajaan ini, berada di sisi raja. Ini kali kedua kami bertemu dengannya, aku ingin tau bagaimana hubungannya dengan ksatria tunangannya? 

「Lawas tak berjumpa, Almina. Kayak apa kabarmu?」 

Tentu, Reiji tak akan mengubah sikapnya biar itu putri kerajaan ini. Sikap yang terlalu akrab. 

Meskipun raja ada di sana, dia tidak ada di sana. Mungkin karena dia tidak tahan dengan sikap Reiji yang arogan. 

「Ya, Reiji-sama. Almina penuh semangat seperti biasa」 

Almina melihat Reiji. Itu adalah mata seorang gadis yang sedang jatuh cinta. 

Meskipun ayah dan kakaknya menderita perlakuan kejam dari Reiji, Almina menyambutnya dengan wajah penuh senyum. Apakah tunangannya baik-baik saja dengan ini? 

Emang sih, Reiji memiliki wajah yang sangat tampan, dan banyak gadis terpesona olehnya. Selain itu, orang itu sendiri lembut dengan gadis-gadis tetapi kasar terhadap pria. Dia tidak akan pernah menolak gadis manapun tidak peduli siapa mereka. 

Para fangirls Reiji di Republik Suci Lenaria selalu menyusup ke kuil Rena. Mungkin mereka akan mengikutinya sampai ke kerajaan Rox jika tidak ada iblis di luar. 

Reiji dan Almina bertukar tatapan penuh gairah. Kyouka dan Rino di sisinya cemberut saat melihat itu. Sahoko agak sedih. Shirone dan Kaya tenang meskipun terjadi peristiwa. Nao sepertinya tidak tertarik dengan itu. Selalu seperti ini ketika Reiji berbicara dengan gadis lain kecuali untuk kelompok kami. Aku sudah terbiasa dengan situasi ini. 

Meskipun itu hanya kejadian sehari-hari bagiku, itu bukan untuk Almina. Dia hampir menangis setelah dipelototi oleh Kyouka dan Rino. Mungkin kayaknya aku harus menyelamatkannya dari situasi ini. 

Ketika aku merenungkan hal itu, seorang pria muncul. 

Dia terlihat seperti pria yang murah hati yang ingin melakukan sesuatu tentang situasi ini. 

Ketika aku melihat dia, aku menentukan bahwa pria ini adalah perdana menteri kerajaan ini. 

「Almina-sama, tentang penginapan pahlawan-sama dan istrinya, tapi... Karena mereka datang begitu tiba-tiba...」 

Pemberitahuan dari kuil Rena tentang kedatangan kami baru dikirim kemarin kemarinnya lagi. Dan dilihat dari kecepatan kuda di dunia ini, kerajaan Rox seharusnya menerima pemberitahuan baru kemarin. Mungkin mereka tak punya cukup waktu untuk persiapan menyambut kami. Wajahnya menjadi pucat khawatir karena menyebabkan ketidaksenangan Reiji. 

Kemudian, dia berbalik. Dia melihat kumpulan ksatria kuil yang datang sebagai pengawal kami. Kelompok kami menjadi sangat besar jika kami memasukkan para ksatria kuil. Mungkin tidak semua anggota grup kami bisa mendapatkan akomodasi*. (Catatan: sesuatu yg disediakan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya tempat menginap atau tempat tinggal sementara bagi orang yg bepergian.) 

「Tak ada masalah dengan itu」 

Mungkin karena dia bisa menebak sesuatu dari pertukaran sebelumnya, Kaya berjalan maju. 

「A-anda, Kaya-sama!!」 

Perdana menteri tercengang saat melihat Kaya. Aku kira dia gagal memperhatikan Kaya karena dia tersembunyi di belakang Reiji. 

「Sudah dua minggu sejak terakhir kali kita bertemu, iyakan perdana menteri-dono?」 

Apakah dia bertemu perdana menteri dua minggu yang lalu? Kami semua, kecuali Kyouka, terkejut setelah mendengar kata-katanya. 

「Tak perlu khawatir. Aku sudah buat pengaturan mengenai penginapan kami dan hal-hal lainnya」 

Kaya tersenyum ringan. 

Kami bergerak menuju sebuah mansion yang sedikit jauh dari istana kerajaan Rox. 

「Kami telah menunggu anda, Ojou-sama」 

Tiga pembantu sedang membungkuk untuk menyambut kami di pintu masuk mansion. 

Mansion ini adalah rumah liburan yang dibeli oleh Kaya. 

Dan pembantu itu adalah bawahan Kaya. 

Kaya melibatkan dirinya dalam bisnis perdagangan ketika dia menunggu dengan Kyouka selama perjalanan kami menaklukan raja iblis di masa lalu, dan tanpa disadari, dia berubah menjadi seorang jutawan. 

Tentu saja, alasan dia terjun ke dalam bisnis perdagangan adalah untuk mendapatkan sejumlah besar uang untuk Kyouka, jadi daripada mengatakan bahwa Kaya menjadi seorang jutawan, itu lebih tepatnya bahwa Kyouka lah orang jutawan itu. 

Walau aku terkejut dengan keterampilan Kaya yang mengumpulkan uang hanya dalam waktu dua bulan, dia menyebutkan bahwa dia menggunakan nama pahlawan untuk mendapatkan uang dengan cara yang tidak dapat digunakan di dunia kami. 

Terus, Kaya tidak membayar pajak apa pun ketika dia berdagang. 

Kantor pemerintah Republik Suci Lenaria tidak berani mengambil pajak dari saudari pahlawan, kasus yang sama terjadi pada negara lain. Singkatnya, keuntungannya sama dengan pendapatannya. Dengan begitu, dia menjadi seorang jutawan. Sepertinya dia melakukan pembunuhan dengan menggunakan trik yang agak kejam di tempat lain juga. 

Dalam beberapa hari terakhir, dia menggunakan itu untuk membangun sebuah mansion besar di Republik Suci Lenaria untuk Kyouka. 

Dan kemudian, tampaknya dia membeli sebuah vila di kerajaan Rox karena adanya sumber air panas. Kaya telah membeli rumah di beberapa negara lain dan vila di kerajaan Rox adalah salah satunya. 

Sepertinya dia bertemu dengan perdana menteri kerajaan ketika dia membeli vila ini. Sepertinya pemandian air panas di negara ini dimonopoli oleh keluarga kerajaan dari kerajaan Rox dan bukan milik pribadi. Tampaknya Kaya telah secara paksa melanggar itu. 

Meskipun aku merasa kasihan pada perdana menteri atas apa yang terjadi padanya saat itu, berkat itu kami mendapatkan vila bersama dengan pemandian air panas pribadi, jadi aku ok-ok saja dengan itu. 

Mansion besar ini, awalnya adalah salah satu tempat pemandian air panas dari kerajaan ini, berubah dalam dua minggu setelah Kaya membelinya. 

Ini masih dalam renovasi tetapi memiliki cukup ruang untuk kami dan pengawal kami. Sekarang, aku bisa merasa tenang karena akhirnya aku dibebaskan dari pakaian memalukan ini. 

Pembantu vila menuntun kami. 

Pembantu ini adalah salah satu bawahan Kaya di Republik Suci Lenaria. Selain itu, Kaya juga memanfaatkan nilai seorang gadis pembantu di Republik Suci Lenaria. Sepertinya tidak ada gadis yang melamar menjadi pembantu untuk lebih dekat dengan Reiji. Kaya memilih pembantu terbaik dari antara pembantu yang lolos seleksi. Standar pilihannya adalah wajah dan kemampuan tertentu. 

Dan gadis itu sedang membimbingku. 

Gadis yang dipilih itu tampaknya mendapat bimbingan dari pembantu seniornya atau Kaya dan fasih dalam etiket. 

Semua orang berkumpul di satu ruangan setelah berganti pakaian di kamar masing-masing. Semuanya memakai pakaian normal mereka. Reiji menunjukkan wajah sedikit kecewa. Emang gue pikirin. 

「Baiklah, mari kita bahas tentang rencana kita untuk kedepannya」 

Cuma kami yang ada di ruangan ini, tanpa pengawal atau pembantu. Kami mengeluarkan orang luar karena kami akan mengadakan pertemuan setelah ini. 

「Pertama tentang orang-orang yang mencurigakan itu, kan?」 

Beberapa dari kami mengangguk bersamaku. 

「Mereka ada dimana-mana」 

Bilang Rino. Tapi orang yang mencurigakan yang dia maksud mungkin bukan yang spesial. 

「… Abaikan saja orang-orang itu」 

Kami tidak punya waktu untuk mencurigai mereka semua. 

「Nao, bagaimana denganmu?」 

Kemampuan persepsi Nao adalah yang terbaik di antara kami. 

Kemampuan persepsi dibagi menjadi persepsi racun, persepsi musuh, persepsi kekuatan magis, dan persepsi objek. 

Reiji, Shirone, dan Kaya bisa memakai persepsi objek; Kyouka dan aku bisa memakai persepsi kekuatan magis; persepsi musuh juga keahlian Shirone dan Kaya. 

Namun, Nao mampu melakukan semuanya. 

Persepsi kekuatan magis -ku lebih tinggi darinya, tapi dalam hal persepsi musuh dan persepsi lainnya, Nao adalah yang terbaik. 

Jika Nao tidak dapat menemukan orang yang mencurigakan itu, tak ada seorang pun di antara kami yang dapat menemukannya. 

「Memang ada orang aneh, tapi tidak ada yang spesial seperti yang dijelaskan Chiyuki-san」 

Walau kami tak perlu mengambil tindakan pencegahan ekstra jika tatapan musuh adalah dari para penggemar Reiji, tampaknya tidak ada yang perlu ditakutkan kalau dari tatapan para pria. 

「Selanjutnya adalah tentang Diehart…」 

Ekspresi semua orang berubah ketika aku mengatakan nama itu. 

Itu wajar saja. Dia ngalahkan Reiji dan ngalahkan Shirone. Saat ini, dia adalah keberadaan paling berbahaya bagi kami. 

Dan, tujuan kami yang sebenarnya untuk datang ke kerajaan Rox adalah untuk menghalangi rencana Diehart. 

Tujuannya adalah tanduk Raja Naga Suci. Kami tidak tau mau dia apakan tuh tanduk. Mungkin untuk rencana berbahaya seperti menghancurkan dunia ini. 

Tapi, para dewa Elios tidak melakukan apa pun untuk menghalangi rencananya. Orang yang bergerak hanya Rena. 

Tapi, para dewa di dunia ini tidak akan bergerak ketika ada bahaya bagi dunia mereka dan membuat kami mempertaruhkan hidup kami. 

Itu sebabnya aku sangat menentang rencana untuk melawan Diehart. 

Tapi, Reiji tidak bisa mengabaikan permintaan Rena. Selama Reiji membuat keputusan, gadis-gadis lain termasuk aku akan pergi bersamanya meski itu berakhir menjadi pertempuran. 

Sesuatu yang bisa kulakukan sekarang adalah menunda waktu sebanyak mungkin. Kenyataannya, kami tiba di kerajaan Rox lebih cepat, tapi aku menunda keberangkatan dengan sengaja untuk menghindari pertempuran melawan Diehart. Tetapi, kami masih tiba tepat waktu. 

Aku ingin tau di mana Diehart sekarang? 

「Apa kalian berpikir kalau Diehart dah sampai di kerajaan Rox?」 

Aku melihat semua orang. 

「Seperti yang diharapkan, kita tak punya cara untuk mengetahuinya. Menurut informasi yang kudapat, aku tak bisa menemukan ksatria kegelapan itu」 

Ucap Nao dengan nada kesal. Menurut hasil pengamatannya, ketika dia mencoba merasakan kehadirannya tepat setelah kedatangan kami ke kerajaan ini, dia tidak berada dalam radius dua kilometer dari kami. Meskipun ada kemungkinan bahwa dia bersembunyi di semacam penghalang, sulit membayangkan seorang pria kuat yang bersembunyi di dalam penghalang. Mungkinkah dia belum sampai di kerajaan ini? 

「Aku akan tau apabila dia mengarahkan permusuhannya terhadap kita, tapi...」 

Bilang Shirone. Meskipun Shirone, Kaya, dan Nao dapat menggunakan persepsi musuh, tidak ada gunanya apabila pihak lain tidak mengarahkan permusuhannya kepada kami. 

Terlepas dari pertempuran melawan Shirone, Shirone tidak bisa merasakan permusuhan apapun dari Diehart. Mungkin karena dia tidak mempertimbangkan Shirone sebagai musuh. 

Kalau dipikir-pikir, Reiji adalah satu-satunya yang hampir mati di bawah pedang Diehart. Mungkin Reiji adalah satu-satunya yang dianggap sebagai lawan yang tepat. 

Tapi, Reiji tidak bisa menggunakan kemampuan persepsi musuh. Makanya cuma Shirone dan Kaya, yang bisa menggunakannya. Mungkin ada alasan kenapa Reiji tidak mampu melakukannya. 

Reiji dapat menjaga ketenangannya tidak peduli berapa banyak permusuhan dari orang-orang di dunia kami yang diarahkan kepadanya. Sepertinya persepsi musuh tidak diperlukan untuk Reiji karena dia selalu dihujani permusuhan dari orang-orang di sekitarnya. 

「Bagaimana kalau kita mencarinya di daerah ini?」 

Nao mengajukan saran. 

「Tidak, aku pikir itu bukan ide yang bagus. Aku tak ingin secara tidak sengaja menusuk ular di bawah semak-semak. Selain itu, lonceng ini akan memberi tau kita kapan Diehart akan datang untuk memotong tanduk Raja Naga Suci」 

Aku mengeluarkan lonceng. Lagipula, kami tidak harus mencarinya. 

「Aku setuju. Sudah lama sejak kita datang ke kerajaan pemandian air panas. Mari kita nikmati hari ini dengan tenang」 

Kata Reiji dengan ekspresi ceria. 

「Kamu benar. Mari nikmati air panas di sini!」 

Aku perhatikan bahwa sudah lama sejak pendapatku cocok dengan Reiji. 

Peristiwa yang tak menyenangkan terus membentang satu demi satu: pengalaman Reiji hampir mati, kehilangan jalan untuk kembali ke dunia kami, dan melakukan hal-hal aneh. Aku ingin perubahan suasana. 

Kami harusnya menikmati waktu kami di kerajaan ini di mana air panas menyembur. 

Jadi, kami memutuskan untuk menikmati pemandian air panas setelah pertemuan kami selesai. 


٠ Ksatria kerajaan Rox, Rember ٠ 

「Untuk pengawal pahlawan-sama, kami aja dah cukup; kami tak memerlukan kalian. Tugas kalian adalah berpatroli di sekitar kota untuk memastikan tidak ada orang di kota merencanakan sesuatu melawan pahlawan-sama」 

Itulah jawaban dari para ksatria kuil yang menjadi pengawal pahlawan-sama. 

Beberapa pejuang bebas yang dipilih sangat marah oleh kata-kata sopan dari para ksatria kuil. 

Walau aku berhasil mengumpulkan beberapa orang yang dipercaya, karena tidak perlu untuk mengawal tidak seperti terakhir kali mereka datang ke sini, usahaku sepertinya sia-sia. 

「Maafkan aku. Aku meminta kalian semua untuk datang, tapi...」 

Aku minta maaf kepada pejuang bebas yang telah berkumpul di tempat ini denganku. 

「Itu tak bisa dihindari, kita tidak akan diperlukan jika para ksatria kuil terkenal menjadi pengawal mereka...」 

Gallios mencoba menghiburku. 

「Yah, itu bukan salahmu, Rember-dono. Ada beberapa hal yang tidak dapat kita lakukan bahkan dengan usaha keras」 

Sepertinya Kuro juga tidak terlalu terganggu oleh itu. 

Tentu saja, beberapa pejuang bebas yang diundang marah tentang hal itu, tetapi mereka diyakinkan oleh Gallios. 

Selain itu, tidak ada yang akan bertindak, meski mereka marah. 

Ordo ksatria kuil Republic Suci Lenaria adalah yang terbaik di bagian timur benua ini dan dua puluh ksatria tersebut datang sebagai pengawal pahlawan. Itu wajar bagi orang seperti kami untuk tidak dapat kesempatan. 

Jadi, kami tak punya pilihan selain berpatroli di kota seperti yang dikatakan ksatria kuil. 

Kedengarannya agak menyedihkan. 

Itu membuatku berpikir kenapa aku harus melakukan ini. 

Mungkin aku hanya tidak beruntung. Bahkan, berbeda dari ksatria lain, pekerjaanku seharusnya udah berakhir kemarin sebelum festival. Seharusnya aku menjadi cadangan jika ada hal yang tidak terduga terjadi selama festival. 

Karena alasan itu, aku akhirnya menjadi pengawal karena kunjungan tiba-tiba sang pahlawan. Ada juga masalah zombie. Terlalu banyak hal yang tiba-tiba terjadi dalam satu hari. 

Bahkan, aku seharusnya menikmati festival bersama Almina saat ini. Karena hal-hal yang dapat menyebabkan masalah tidak terjadi, aku setuju bahwa tidak ada masalah. 

Tapi, aku tidak bisa menikmati festival dengan Almina sejak dia menjadi pemandu pahlawan. Kesialan terus menumpuk satu demi satu. 

Karena tidak ada yang mau berpatroli di kota, pejuang bebas yang berkumpul pun bubar. 

Yang tersisa hanya Kuro dan Gallios. 

「Aku akan berpatroli dengan Rember. Bagaimana denganmu, Kuro?」 

Gallios bertanya pada Kuro. 

「Aku akan berpatroli di daerah itu. Dan, aku pikir kita harus terus mengawasi festival untuk mencegah kecelakaan」 

Berbeda dari pejuang bebas lainnya, Gallios dan Kuro bersedia melakukan pekerjaan itu. Ketika aku mengucapkan terima kasih kepada mereka, mereka hanya tertawa dengan mengatakan "Tidak masalah". 

「Itu benar, Kuro. Bagaimana kalau kau coba untuk ngegombal beberapa wanita yang datang ke kerajaan ini setelah pekerjaan ini selesai?」 

Gallios tiba-tiba mendorong Kuro untuk merayu seorang wanita. 

Banyak pelacur datang kali ini sebagai turis. Mungkin Gallios mengacu pada mereka. 

Meskipun Kuro bukan orang yang terbiasa dengan hal-hal seperti itu, mungkin dia tidak akan bisa menahannya lagi setelah melihat wanita yang dibawa oleh pahlawan. 

Toko yang menyediakan layanan semacam itu mungkin mengalami ledakan dalam bisnis mereka sekarang karena orang-orang yang melihat wanita yang dipimpin oleh pahlawan. Orang-orang yang hasrat duniawinya dihasut oleh pemandangan pasti berduyun-duyun ke tempat itu sekarang. 

Aku harap agar mereka tidak menyambar perempuan warga sipil biasa. 

「Mah, mari kita lakukan yang terbaik.」 

Ucap Kuro sambil tersenyum kecut. 

Dari nadanya, sepertinya dia menganggap ucapan Gallios sebagai lelucon. Tapi, kayaknya ucapan Gallios itu beneran. 

Kuro keluar begitu saja. Dia mungkin berpatroli seperti yang sudah dia katakan. 

「Peneroa juga dah mengizinkanmu untuk membawa wanita ke kamarmu」 

Ucap Gallios pas melotot punggung Kuro. Kuro hanya membalasnya tanpa berputar. 

「Mah, untuk saat ini aku mau fokus ke pekerjaan dulu. Kalau dipikir-pikir, apa yang harus kita lakukan dengan zombie itu?」 

Katanya acuh tak acuh, aku pun jadi teringat tentang insiden zombie tadi malam. 

「Almina akan mencoba untuk meminta bantuan pahlawan-sama dan kelompoknya. Bukan berarti itu tidak memiliki hubungan dengan pahlawan-sama jika musuh merunjuk ke Striges」 

Ada iblis bernama Striges. 

Makhluk hidup yang mirip dengan kombinasi manusia perempuan dan burung. 

Sosok itu sangat mirip dengan siren yang hidup di laut selatan atau harpy yang hidup di pusat pegunungan. 

Perbedaan antara mereka adalah bahwa harpy memiliki sayap elang, siren memiliki sayap burung laut, sementara Striges memiliki sayap burung hantu. 

Mungkin karena Striges adalah perkawinan silang antara manusia perempuan dan burung hantu, mereka aktif di malam hari. 

Tapi, bukan itu yang membuat mereka berbahaya. Fakta paling menakutkan tentang Striges adalah bahwa mereka meminum darah manusia. Selain itu, mereka adalah ras yang mahir dalam necromancy. 

Dan suatu hari, Striges menetap di menara yang dibangun di sekitar kota Rox. 

Banyak orang di negara sekitarnya jatuh ke dalam mangsa mereka. Kerajaan Rox juga menderita nasib yang sama. 

Benteng tidak berguna melawan mereka karena mereka bisa terbang dengan sayap mereka. 

Karena mereka makhluk malam, satu-satunya waktu untuk menyerang mereka adalah pada siang hari. Tapi, penaklukan masih gagal karena Striges tetap berada di dalam menara selama siang hari dan menyiapkan jebakan dengan memanggil mayat hidup untuk memblokir siapa saja yang memasuki menara. 

Meski aku tak tahu apakah itu benar atau tidak, Striges tidak memperparah negara sekitarnya dan tidak punya niat untuk mengubah manusia menjadi makanan mereka. Walau begitu, itu tidak akan membenarkan kematian korban mereka. 

Situasi berubah sekitar sebulan lalu. Salah satu Striges menyerang seorang anggota kelompok pahlawan ketika orang itu sedang berjalan di malam hari. 

Faktanya, Strige kalah dalam permainannya sendiri. 

Tapi, semuanya tidak berakhir dengan mudah. Entah kenapa, mereka, Striges datang untuk memporak porandakan kerajaan Rox bersama dengan pasukan mereka dari mayat hidup dan zombie di malam hari setelah insiden itu. Mungkin itu untuk balas dendam atas kematian rekan mereka. 

Tapi, itu adalah pilihan yang bodoh. Tentara mayat hidup mereka tidak cocok melawan pahlawan yang tinggal di kerajaan Rox; mayat itu akan dilenyapkan oleh pancaran cahaya yang dia ciptakan dengan sihirnya. 

Setelah itu, pahlawan-tachi menuju ke menara dan memusnahkan Striges tanpa menyisakan mereka. 

Karena itu, para Striges tidak ada lagi. Atau begitulah seharusnya. 

Zombie muncul lagi seolah mengincar hari festival. Mungkin salah satu Striges berhasil bertahan dari pembantaian itu. 

Dan Striges itu tampaknya sangat membenci kerajaan ini. Tapi, Striges begitu kuat sampai-sampai sulit bagi kami untuk melawan mereka. Itu sebabnya aku memutuskan untuk meminjam kekuatan pahlawan. 

Tidak mungkin pahlawan, yang selalu baik pada wanita, akan menolak permintaan Almina. 

「Apa kau beneran baik-baik saja dengan meminta bantuan pahlawan? Apa kau beneran baik-baik saja dengan melibatkan tuan putri dalam masalah ini?」 

Ucap Gallios dengan ekspresi khawatir. 

「Gak masalah… Pahlawan-sama sudah memiliki begitu banyak wanita hebat. Tidak mungkin dia akan mengarahkan tangannya ke Almina」 

Meskipun aku bilang begitu, aku agak cemas. Orang yang mengusulkan untuk menjadi pemandu pahlawan adalah Almina. Almina sudah bertemu pahlawan sebelumnya. Mungkin sesuatu terjadi selama waktu itu. 

Tapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kepada pahlawan, dan meskipun kekasihku, Almina adalah seorang putri, aku bahkan tidak bisa mengeluh tentang masalahku. 

Aku harap tidak ada yang terjadi di antara mereka. 

Tapi, aku merasa resah tentang itu. 


٠ Ksatria Kegelapan Kuroki ٠ 

「Itu tadi pemandangan yang mantap poi…」 

Aku ingat pakaian Shirone yang luar biasa. 

Penampilannya telah disimpan ke dalam folder terpisah di lemari besi otakku sehingga aku bisa menikmatinya kapan saja kumau. 

Orang-orang di sepanjang jalan di mana Shirone dan yang lainnya lewat mengirim tatapan penuh gairah ke arah mereka. 

Wajar aja sih kalau pemandangannya kayak gitu. Bahkan aku pun secara tak sengaja ditarik oleh pemandangan itu. 

Tidak bisa ditolong kalau tubuh bawahku bereaksi karena penampilannya. 

Aku akan menjadi seorang cabul jika aku tidak memakai mantelku. 

Semuanya itu, gegara keadaan di Nargol. Maksudku, tak ada manusia di sekitarku. Wanita ras iblis yang memiliki penampilan paling dekat dengan ras manusia adalah pembantu Mona, dan aku bahkan tidak bisa mendekati mereka karena Mona tampaknya membenciku. 

Kemudian, aku ingat tentang Regena, putri manusia yang kuselamatkan baru-baru ini. Kupikir dia bakal membiarkanku melakukan perbuatan ecchi kalau aku meminta karena dia budakku. Tetapi, aku menyadari bahwa aku tidak dapat menghancurkan masa depannya hanya karena suatu momen hasrat duniawi. 

Aku ingin menjaga mereka semaksimal mungkin sampai akhir. Kupikir aku akan mengirimnya kembali ke rakat manusia. Jadi lebih baik mengirimnya dalam kondisi sempurna demi pria yang akan menjadi suaminya di masa depan. 

Selain itu, sulit untuk berjalan dalam situasiku saat ini. 

Haruskah aku pergi ke toko semacam itu untuk melakukan perbuatan yang aku anggap sebagai lelucon tadi malam? 

Aku menolak tawaran tadi malam karena membeli wanita dengan uang tidak cocok denganku. 

Semuanya salah Shirone. Pakaian itu sangat mematikan. Pantat Shirone benar-benar terbuka. 

Meskipun kami dah mandi bersama di masa kecil kami, aku belum pernah melihatnya pakai baju renangnya. 

Dia dah berkembang sebanyak itu, kah... Teteknya semakin membesar dan pinggangnya menjadi sangat langsing. Jantungku berdegup kencang setelah melihat pertumbuhan teman masa kecilku. 

Mungkinkah Shirone selalu menunjukkan penampilan seperti itu di depan Reiji saat aku tidak ada? 

Aku ingat wajah Reiji ketika dia melewati jalan. 

Reiji memiliki ekspresi puas di wajahnya. 

Ekspresi Reiji membertaukan semuanya. "Lihat, kalian bahkan tak bisa berjalan dengan gadis-gadis cakep seperti ini, kan?" Dia memamerkan gadis-gadisnya. 

Orang-orang yang melihat Reiji pasti mengerti pikirannya. 

Meskipun aku tak tau kenapa mereka mengenakan pakaian seperti itu, itu tak diragukan lagi ide Reiji. 

Aku sangat cemburu karena Shirone gak pernah membiarkanku melihatnya memakai pakaian semacam itu bahkan jika aku memohon padanya. 

Aku yakin bahwa tinjunya yang diam akan terus mengguyur tubuhku begitu aku membuat permintaan itu padanya. 

Aku merasa merinding ketika memikirkan hal-hal semacam itu. Namun berkat itu, aku berhasil menenangkan tubuhku yang mengamuk. 

Mari lakukan satu putaran patroli untuk saat ini. 

Sejujurnya, ide mengawal Reiji tidak masuk akal. Tapi, aku sudah berjanji pada Rember. 

Kalau begitu, haruskah aku mencari orang-orang yang bermusuhan dengan Reiji dan yang lainnya? 

Aku naik ke puncak benteng, titik tertinggi di kerajaan Rox untuk melihat pemandangan kota. 

Penglihatanku meningkat pesat sejak aku datang ke dunia ini. Aku bahkan bisa melihat apa yang semua orang lakukan sekarang secara detail meskipun melihat mereka dari atas benteng. 

Ayo coba cari kelompok yang mencurigakan. 

Aku sedang melihat pusat kota. Di sana, sekilas, aku melihat satu kelompok jelas melakukan sesuatu yang berbahaya. Itu adalah klub penggemar Sasaki Rino yang bisa kutemukan bahkan di Republik Suci Lenaria. Mereka memegang bendera dengan foto Sasaki Rino di atasnya. 

Mungkinkah mereka mengejarnya sampai ke tempat ini?... Sejujurnya, aku kaget dengan tindakan mereka. 

Mereka adalah kelompok yang berbahaya, tetapi para ksatria kuil seharusnya cukup untuk menghadapi orang-orang semacam itu. Mari abaikan saja. 

Aku mengalihkan fokusku dan kemudian melihat keabnormalan ketika aku mencoba berkonsentrasi di tempat yang berbeda. Kalau dipikir-pikir, kenapa ada banyak pria di sekitarnya? 

Kufokuskan mataku untuk melihat mereka dengan baik. Itu bukan situasi yang berbahaya. 

Mereka menjual foto wanita di kelompok Reiji. Dan bukan hanya foto Sasaki Rino, semua anggota, termasuk foto Shirone, juga dijual di antara barang-barang. Apalagi tuh foto dengan pakaian hari ini. 

Mungkin itu diproduksi massal dengan beberapa jenis alat pencetakan. Sepertinya mereka menjual banyak foto para wanita pahlawan. 

Aku tak bisa melakukan apa pun selain menggertakkan diriku yang frustrasi karena mengabaikan informasi penting semacam itu. 

Ayo beli nanti. 

Selanjutnya adalah melihat sisi kanan kota. Kemudian aku menemukan lima ksatria kuil di daerah itu tanpa ada yang istimewa untuk diperhatikan. 

Para ksatria kuil itu berbeda dari yang kutemui beberapa waktu yang lalu. 

Ini kali kedua aku bertemu mereka. Mereka adalah orang yang sama ketika aku menyerbu kuil Rena saat itu. 

Apa yang mereka lakukan di tempat semacam itu? 

Hal yang dapat kupikirkan adalah mungkin karena mereka bergantian untuk beristirahat. 

Melihat lebih dekat, mereka sedang berselisih dengan orang biasa. 

Aku berusaha mendengarkan percakapan mereka. Sepertinya mereka berantem karena pelacur. 

Para ksatria kuil bersumpah kepada Rena dan tidak seharusnya jatuh cinta dengan wanita lain, tetapi seperti yang diharapkan, kenyataannya berbeda. 

Yah, tak bisa ditolong sih karena “itunya” akan membuat mereka menderita lebih lama kalau tak dilampiaskan setelah mereka melihat Shirone dan yang lainnya pas memakai pakaian itu. Sebaliknya, itulah reaksi manusia normal. 

Aku melirik sisi kiri kota untuk yang terakhir. Sepertinya tidak ada yang spesial di sana. Tapi, seorang gadis di tempat itu menangkap niatku. Gadis itu menyembunyikan wajahnya dengan tudung. Dia tampak seperti turis biasa. 

Tapi untuk beberapa alasan, aku tidak bisa melepaskan pandanganku darinya. 

Kufokuskan mataku untuk melihat lebih dekat padanya sambil berpikir tentang itu. Dan kemudian, aku terkejut ketika aku melihat identitasnya. 

Aku tak bisa memperhatikannya kecuali kupusatkan perhatianku padanya. 

Kenapa dia di kota ini? 

Jangan bilang kalau keberadaan yang berbahaya beneran datang ke kota ini dan membidik kehidupan pahlawan? 

Aku turun dari benteng dengan cepat. 

Kemudian, aku berlari menuju tempat gadis itu dengan kecepatan penuh. 

Dia akhirnya menyadari keberadaanku. 

「D… Diehart!?」 

Gadis itu menatapku dengan wajah terkejut. 

「Lama tak berjumpa, dewi Rena」 

Aku menyambut wanita di depanku. 

Walau dia berpura-pura menjadi manusia normal, dia tidak akan bisa menipu mataku. 

Gadis di depanku tidak diragukan lagi adalah dewi Rena.
Facebook twitter Google

Related Post

1 Komentar