Ankoku Kishi Monogatari Bab 23 Bagian 2 Bahasa Indonesia

/

Tenggorokan Rena membuat suara tegukan halus. 

Sejauh orang yang pernah kutemui, mungkin Rena lah yang paling cantik? 

Aku tidak dapat berpikir apa-apa ketika aku sendirian dengan si cakep ini, aku merasa lebih gelisah daripada senang karena begitu dekat dengan si cakep ini. 

Reiji yang berpengalaman mungkin bisa melakukan sesuatu tentang itu. Oh, ngapain aku memikirkan dia. 

Rena tersenyum lebar sambil menatapku. 

Senyum itu nampak seperti senyum kotor. 

Meskipun ada sihir pesona, aku pikir Rena akan mampu memikat lawannya tanpa menggunakan sihir semacam itu. 

Rena menatapku dengan mata basah. 

「KUROKI」 

Rena tiba-tiba menyuarakan nama asliku. 

Eh!? Bagaimana dia tahu nama asliku? 

Aku ditarik olehnya sementara aku memikirkan pertanyaan itu. 

Aku tidak ingin percaya, tapi wajah Rena yang sangat cakep tepat di depanku. 

Aku merasa pusing. 

Dan kemudian, bibir merah Rena tumpang tindih dengan bibirku. Bau minuman keras masuk ke rongga hidungku. 

Aku mendengar sesuatu di kepalaku. 


٠ Kapten Ksatria Kuil, Lucullus ٠

「Apa yang kau lakukan!! Hyllus!!」 

Aku akhirnya meneriakkan kata-kata itu. 

Aku meletakkan tanganku di mulutku. 

Mengangkat suara keras tidak pantas di vila liburan pahlawan-sama. 

「Ada apa, Tuan Lucullus?」 

Seorang gadis mendekatiku. 

「Ah, Chiyuki-sama」 

Aku membungkuk padanya. 

Untuk kecantikan ini. 

Sage berambut hitam, Chiyuki. 

Itulah namanya. 

Dia mungkin nampak seperti gadis biasa. Namun, gadis ini memiliki kekuatan magis yang tak tertandingi dibandingkan dengan sekelompok penyihir di kuil Republik Suci Lenaria. 

Bahkan para penyihir dari akademi Saria mungkin tidak dapat menyamai kekuatan magisnya. 

Karena sage berambut hitam baru saja keluar dari kamar mandi, rambutnya yang basah terlihat sangat seksi. 

「Sebenarnya, orang-orang yang menyelidiki kota masih belum kembali」 

「Menyelidiki.... Ahh, tentang sesuatu yang kami minta, ya. Kami akhirnya menyebabkan masalah padamu, Tuan Lucullus」 

Dia kemudian membungkuk kepadaku, aku bingung dengan tindakannya. 

「Tidak apa-apa. Lagi pula, ini pekerjaan ksatria kuil」 

Aku membalasnya sambil meluruskan posturku. 

Tampaknya pahlawan-sama mencari orang tertentu, jadi kami, para ksatria kuil membantu mereka mencari orang itu. 

Hyllus sedang bergerak, karena orang yang mereka cari memakai sihir tembus pandang. 

Ksatria kuil Hyllus tidak hanya memiliki skill, dia juga berbakat dengan kemampuan untuk melihat dan menemukan kebenaran di balik tembus pandang dan ilusi. 

Mungkin dia tidak bisa melihat melalui sihir ilusi dari penari peri, tapi dia masih bisa melihat melalui sihir ilusi tingkat tinggi. 

Itu sebabnya aku serahkan pencarian kepadanya. 

Tapi, mungkin itu juga kesalahanku. 

Meskipun kemampuannya berada di peringkat 1~2 di antara para ksatria kuil, dia cenderung menyebabkan keributan, meskipun kebiasaannya diabaikan karena kemampuannya, yang juga memiliki batasnya sendiri. 

Bahkan jika kemampuan bawahan yang dipilihnya cukup tinggi, mereka memiliki perilaku bermasalah, sudah melewati waktu bagi mereka untuk kembali. 

Di masa lalu, mereka telah merepotkan wanita selama tugas mereka, jadi hal itu mungkin sedang terjadi sekarang. 

Meskipun sesuatu mungkin telah terjadi pada mereka saat ini, mereka akan meniup peluit untuk memberi tahu kami jika ada situasi darurat. Jika mereka tidak dapat melakukan itu, maka mereka dikeluarkan sebagai ksatria kuil. 

Kami tidak dapat mengurangi jumlah penjaga lagi dari ini hanya untuk mencarinya. 

Apa yang harus kulakukan ketika mereka kembali? 

「Akan kuhukum mereka ketika mereka kembali」 

「Tidak, itu permintaan egois kami. Setidaknya, tolong bersikaplah lembut dengan hukuman mereka」 

Chiyuki-sama berbicara untuk Hyllus. 

Aku baru-baru ini mengetahui bahwa dia sebenarnya gadis yang baik hati. 

「Selain itu, Tuan Lucullus. Apa kau tahu ke mana Reiji pergi?」 

「Pahlawan-sama? Meskipun saya yakin beliau sedang menyendiri di kamarnya, saya tidak tahu di mana beliau sekarang karena tidak ada yang memasuki kamarnya setelah itu?」 

Chiyuki-sama mengangguk pada pertanyaanku. 

Kalau boleh jujur, tujuan kami disini untuk melindungi pahlawan-sama, tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa jika pahlawan-sama tidak bisa berbuat apa-apa. 

Chiyuki-sama juga tidak akan menyalahkan kami karena dia tahu dengan jelas tentang masalah ini. 

「Ya ampun, ke mana dia menghilang...」 

Dia menghela napas. 


٠ Putri kerajaan Rox, Almina ٠

「Reiji-sama」 

Di atas tempat tidur, aku mendekatkan wajahku ke dada orang yang aku cintai. (Catatan: TETEWW!! TETEWW!! TETEWW!! NTR DETECTED!!! SI PUTRI BANGSAT DAN PAHLAWAN BANGSAT NGEUE BARENG!! COCOK..!!!! PERTAHANKAN KELAKUAN LOE PUTRI BANGSAT..) 

Ada bekas luka jelek dari bahu kanan ke pinggang kirinya. 

Tidak ada bekas luka seperti itu ketika kami pertama kali bertemu sebelumnya. 

Aku benci ksatria kegelapan yang membuat luka ini pada Reiji, yang dipuji sebagai pahlawan cahaya. 

Luka yang ditimbulkan oleh ksatria kegelapan itu tampaknya telah meninggalkan bekas luka yang tidak akan hilang bahkan dengan kekuatan penyembuh dari saint, Sahoko-sama. 

Beraninya ksatria kegelapan itu melakukan hal semacam ini kepada pria tercinta dari Dewi-sama. Aku yakin kalau Dewi-sama akan memberi hukuman pada pria berdosa itu. (Catatan: ....) 

Tiba-tiba, aku memikirkan hal-hal itu. 

Apakah Dewi-sama memeluknya kayak gini juga? 

Meskipun aku belum pernah bertemu dewi itu, tampaknya kadang-kadang dia turun ke Republik Suci Lenaria. 

Dia mungkin datang untuk menemui Reiji-sama. 

Pria yang dicintai oleh dewi Rena yang cantik itu. Mungkinkah dia. (Catatan: ....) 

Meskipun ini mungkin kasar, aku merasa seperti aku telah menjadi dewi ketika aku bersamanya. 

Orang yang aku cintai turun dari tempat tidur dan memperlihatkan tubuhnya yang telanjang. 

Tubuhnya yang indah membuatku ingin menatapnya lebih lama lagi. 

Tidak hanya terbatas pada Dewi Rena, ada dua gadis cantik di sekitarnya, kali ini aku hanya bisa menikmati sedikit waktu dengannya. 

「Apa kau mau pergi?」 

「Ya, aku harus segera kembali」 

Aku ingat tentang sage berambut hitam dari kata-kata Reiji-sama. 

Chiyuki-sama adalah seorang yang cantik dan orang yang sangat menakutkan. Jika hubungan terselubung kami ketahuan, tamatlah riwayatku. 

Aku jelas tidak berbeda dengan kerikil ketika berhadapan dengan kekuatan magis yang menakutkan itu, ketakutanku muncul dengan memikirkan kejadian itu. 

Meski begitu, aku ingin bersama dengan Reiji-sama. 

「Begitu....」 

Ucapku dengan suara yang sedikit kesepian. Aku ingin tetap tinggal di ingatannya bahkan hanya sedikit. 

Tapi harapanku jadi sia-sia saat Reiji-sama mengenakan pakaiannya sekarang. 

「Ah, kalau dipikir-pikir, Almina. Aku akan lakukan sesuatu tentang masalah yang kau bicarakan」 

Kata Reiji-sama sambil tersenyum padaku. 

Itu adalah masalah zombie dari tadi malam. 

Orang-orang yang selamat dari Striges mungkin akan balas dendam pada kerajaan ini. 

Karena Striges adalah iblis yang kuat, kami memutuskan untuk meminjam kekuatan Reiji-sama. 

Ini adalah permintaan tunanganku, Rember. 

Aku merasa bersalah mengingat aku memiliki hubungan semacam ini dengan Reiji-sama. 

Meskipun aku tidak membenci Rember, aku tidak bisa membuat diriku melihat pria lain sejak aku mengenal Reiji-sama. 

「Aku pasti akan membasmi mereka untukmu, Almina. Peganglah kata-kataku」 

Aku merasa lega setelah mendengar kata-kata Reiji-sama. 


٠ Ksatria kuil ٠

「Kuserahkan padamu, Orua-san. Kami akan pergi menghubungi vila pahlawan-sama」 

「Ya, serahkan padaku」 

Aku mendengar pertukaran kata dari tempatku berada. 

Tubuhku tidak bisa bergerak. Ketika aku mencoba untuk melihat sekeliling, ksatria kuil yang menderita nasib yang sama sepertiku juga dibawa dengan cara yang sama. 

Aku mendengar suara orang-orang yang membawaku ke tempat ini. 

Kenapa jadi seperti ini? Itu membuatku ingin menangis. 

Aku hanya bisa menyesali kenyataan bahwa aku tidak meniup peluit cepat-cepat. 

Siapa orang yang kami temui di gang itu? 

Dia tampak seperti orang biasa, tetapi pergerakannya tidak normal. 

Aku dipukuli tanpa sempat melawan. 

Meskipun aku tidak tahu gerakan apa yang dia gunakan, tubuh dan mulutku sudah lumpuh. 

Namun, aku merasakan sakit yang mengalir di seluruh tubuhku. 

Aku merasa bahwa semuanya adalah kesalahan kapten Hyllus. 

Aku membencinya. 

Itu semua karena kapten Hyllus secara tidak masuk akal melakukan hal-hal seperti itu. 

Pria bernama Hyllus, tidak bisa mengendalikan gairah tentang wanita. 

Setelah melihat Sahoko-sama memakai pakaian semacam itu, kami juga pergi untuk merayu wanita karena undangan kapten Hyllus. 

Kemudian, aku teringat pakaian Sahoko-sama. Aku tidak pernah berpikir bahwa gadis yang murni dan lembut seperti dia akan mengenakan pakaian seperti itu. 

Aku tidak bisa melupakan sosoknya, itu masih hidup dalam ingatanku bahkan ketika aku menutup mataku. 

Akibatnya, aku cemburu pada pahlawan yang menerima cinta dari Sahoko-sama. 

Aku merasa disembuhkan hanya dengan berada di sisinya. 

Tidak seorang pun selain Sahoko-sama yang dapat membuat orang merasa disembuhkan seperti itu. 

Setiap jenis luka akan disembuhkan olehnya, si saint putih. 

Aku ingin tahu apa aku punya kesempatan untuk menyentuh tangannya. 

Jika begitu, maka aku akan mengucapkan terima kasih kepada pria yang membuatku merasakan ini. 

Siapa pria itu sebenarnya? 

Mungkinkah dia menargetkan Sahoko-sama? 

Aku harus memberi tahu Sahoko-sama tentang ini. 

Mungkin dia akan memujiku karena mengatakan itu padanya. 

「Kukuku, bagaimana dengan tubuhmu?」 

Wanita yang mendekat adalah pemilik rumah ini. 

Setelah dipukuli oleh pria itu di gang, kami dibawa ke dokter terdekat segera, rumah wanita ini. 

Aku entah bagaimana berhasil melihat sosok wanita itu dari posisi berbaringku. 

Dia adalah wanita hitam. 

Dia memakai tudung hitam dan pakaian hitam untuk menyembunyikan wajah pucat dan matanya. 

Meskipun aku tidak tahu kayak apa rupanya karena aku hampir tidak dapat melihat sosoknya, aku pikir dia cukup tua berdasarkan caranya berbicara. 

Sepertinya penglihatan wanita ini cukup buruk. Aku tahu dari kisah orang-orang yang membawa kami ke sini bahwa dia tidak dapat hidup di tempat yang sangat terang. 

Karena itulah ruangannya suram, karena dia menutup semua jendela di rumahnya. Hanya sedikit cahaya dari matahari terbenam yang berhasil memasuki ruangan melalui celah di antara jendela. 

Seperti yang diharapkan dari seorang dokter, rumahnya dipenuhi dengan bau tanaman obat. 

Kepalaku pusing hanya dengan mencium bau itu. 

「Kalian adalah ksatria yang melindungi pahlawan itu, kan?」 

Kemudian, aku merasakan keganjilan ketika mendengar kata-katanya. 

Nada wanita ini dipenuhi dengan niat membunuh. 

「Kukuku.... Betapa beruntungnya aku hari ini, untuk mangsaku menyerahkan dirinya padaku」 

Mangsa? Apa yang dibicarakan wanita ini? 

Tidak ada yang luar biasa tentang wanita ini. 

Dan kemudian, aku ternganga ketika wanita ini melepaskan kain yang menutupi matanya. 

Itu bukan mata manusia. 

Burung.... Mata burung. 

Mata burung wanita itu memiliki pupil hitam yang dikelilingi oleh warna kuning dimana seharusnya ada warna putih. 

Matanya yang bukanlah manusia bersinar dengan kemarahan yang berapi-api. 

Jadi, aku langsung tahu. 

Dia adalah iblis. 

「Uuurgh」 

Aku dan rekanku mengerang ketika melihat matanya. 

「Kalian akan menjadi pionku」 

Dia mulai tertawa, tiba-tiba, aku melihat gigi taring panjang dari celah di antara bibirnya. 

「Untuk menghancurkan orang yang membunuh putriku yang imut, pahlawan dan kerajaan ini.」 

Dia tertawa dengan menakutkan. 

Sayangnya, kami tidak bisa berbuat apa-apa selain mengeluh kesakitan.
Facebook twitter Google

Related Post

8 Komentar

  1. Min si Kuroko ngeue sama si Rena ????

    BalasHapus
  2. Kuroko maksud nya wkwkwk

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. orang di atas salah ketik aslinya mau ketik kuroki

      Hapus
  4. bomat sama heroine lain yg diembat reiji yg penting kuroki sama rena wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa sama si cewek elf yg ditemui pertama kali

      Hapus
  5. penting eue kuroki ma rena :3

    BalasHapus
  6. Pahlawan suci kok ngambil tunangan orang mending mati aja dah 😑

    BalasHapus