Ankoku Kishi Monogatari Bab 24 Bagian 1 Bahasa Indonesia

/
Act 2: Tanduk Raja Naga Suci
Perjamuan Malam

٠ Sage berambut hitam, Chiyuki ٠

「Striges masih hidup….」

Aku menatap Reiji dengan ekspresi yang sedingin mungkin.

Tapi Reiji menunjukkan wajah acuh tak acuh sambil mengabaikan tatapanku.

Bahkan jika dia memperhatikannya, dia bukan tipe pria yang peduli dengan niat buruk orang lain.

Aku ingin dia setidaknya memperhatikanku.

「Ya, mayat goblin dan orc yang sudah berubah menjadi zombie berkumpul di sekitar benteng baru kemarin malam. Jadi, apa mungkin ada hubungannya dengan Striges yang masih hidup?」

Striges adalah iblis yang memiliki bentuk campuran antara wanita manusia dan burung hantu.

Mereka seharusnya dimusnahkan oleh kami sekitar sebulan yang lalu.

Pada saat itu, kami memanfaatkan kemampuan persepsi Nao untuk mencari orang yang selamat di sarang mereka.

Saat ini, hanya mayat hidup yang dibuat oleh mereka yang ditemukan di menara itu.

Mungkinkah mayat hidup itu telah keluar dari menara?

Tapi mayat hidup seharusnya tidak bisa bergerak tanpa perintah tuannya.

Ketika aku memikirkannya, mungkin itu karena tidak ada Striges di menara itu pada waktu kami mencari atau mereka mungkin telah bersembunyi dari persepsi Nao dengan berbagai cara.

Lagian, masih diragukan apakah itu Striges atau bukan.

Namun, dari cerita Reiji, tampaknya itu tidak bisa disimpulkan apakah pelakunya benar-benar Striges.

「Apa yang akan kita lakukan?」

Jadi aku dengan dingin bertanya padanya.

「Ah, ayo kita kalahkan Striges itu demi kerajaan ini」

Reiji tersenyum sambil berkata begitu.

「Huh, untuk kerajaan ini kah.... Pasti itu permintaan langsung dari putri Almina, kan?」

Reiji mengangguk pada pertanyaanku.

Sepertinya Reiji berjalan bersama Almina untuk menikmati festival ketika kami menikmati pemandian air panas.

Setelah itu, dia memintan Reiji untuk mengurus masalah zombie.

Tapi, aku tahu dia lagi bohong. Tidak perlu menyembunyikan keberadaannya jika dia hanya menikmati festival bersamanya.

Itu akan membuatmu merasa bersalah. Jadi, aku bisa membayangkan situasi umum. Itulah alasan kenapa aku menatapnya dengan tatapan dingin yang menusuk.

「Lihatlah aku, sudahkah kau tahu dimana Striges itu sekarang?」

「Entah?」

Reiji mengangkat tangannya untuk memberi isyarat yang menunjukkan bahwa dia tidak tahu jawabannya.

「Kkaauu ini….」

Aku menempatkan tanganku di dahiku.

Yang salah selama insiden sebelumnya adalah Striges. Yang membuat sarang disekitar kerajaan ini.

Tapi kami tidak tahu apakah Striges adalah pelaku dalam insiden ini.

「Ya ampun…. Kita benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa kecuali kita tahu siapa pelaku sebenarnya」

Aku tidak percaya, pria ini menerima permintaan itu tanpa mengetahui situasinya hanya karena itu berasal dari seorang putri.

Mungkin kami harus mulai dari mencari pelakunya dulu? Tolong berhenti membuat janji tak masuk akal seperti itu karena kita sudah sibuk dengan masalah Diehart.

「Yah, kita bisa melakukannya entah bagaimana caranya」

Reiji tersenyum penuh percaya diri.

Aku menatap tajam ke Reiji.

「Reiji-kun, lebih serius tentang masalah ini, kau pada dasarnya yang bertanggung jawab untuk ini」

「Aku selalu serius tahu」

Jawab Reiji dengan nada acuh tak acuh.

Dia kayaknya tidak serius sama sekali.

「Tapi, aku tidak mau mencari pelakunya」

Reiji terkejut setelah mendengar itu.

「Mencari?」

Aku mengangguk setelah mendengarkan pertanyaan Reiji.

「Kau tidak akan mencari pelakunya kan?」

Reiji mengangguk.

「Kenapa?」

Ketika aku menanyakan alasannya, jawabannya adalah sebagai berikut:

「Karena mereka akan menunjukkan dirinya cepat atau lambat. Sepertinya mereka memanfaatkan zombie. Aku akan bergerak saat itu」

Aku mengerti apa rencananya setelah mendengarkan kata-katanya.

「Mereka pasti akan menampakkan diri….」

Mereka pasti tipe seperti itu. Mereka pasti menyebabkan semacam insiden.

Mungkin itu lebih cepat daripada mencari pelakunya satu per satu.

Tampaknya jawaban Reiji memiliki beberapa arti.

Reiji membenci pekerjaan sederhana seperti mengumpulkan informasi dan investigasi.

Dia bahkan tidak pernah mempertimbangkan pilihan untuk mencegah insiden itu.

Sebagai gantinya, dia bergerak segera setelah insiden itu terjadi.

Tapi masalahnya adalah bahwa mungkin ada beberapa korban jika dia bergerak setelah insiden itu terjadi.

Tidak memilih untuk mencegah insiden tetapi untuk menyelesaikannya setelah insiden itu terjadi. Mungkin tindakannya seperti pahlawan dalam arti tertentu. Bagaimanapun, dia dipuji oleh semua orang atas tindakan semacam itu.

「Jadi, mari kita nikmati waktu kita sampai itu terjadi」

Aku pikir "Apa gak apa-apa?" pas mendengar kata-katanya.

「Hei, Chiyuki-san. Jika ini tentang Striges…. Pasti menara itu, kan?」

Shirone tiba-tiba menyela percakapanku dan Reiji.

Menara yang dia maksud adalah menara tempat Striges membuat sarang mereka.

「Yah, pelakunya mungkin ada di sana tapi....」

「Kalau macam itu, kita harus mencoba mencari di tempat itu」

「Tentu saja, lebih baik jika kita menyelidiki masalah ini lebih cepat」

Aku membalas dengan kata-kata yang agak menghindar.

「Mereka cukup merepotkan orang…. Ini akan menjadi cerita yang berbeda jika kita menghancurkan menara itu」

Reiji menanggapi dengan kata-kata ekstrim. Meskipun Reiji tidak akan kesulitan menghancurkan menara itu dengan kekuatannya, itu terlalu biadab.

「Reiji-kun. Kita tak akan tahu apakah ada Striges atau nggak di menara itu jika kau menghancurkannya. Jika kau mau melakukan itu, lakukanlah setelah penyelidikannya selesaai」

Akankah insiden ini diselesaikan selama menara itu dihancurkan?

Jadi, kami harus menyelidiki masalah ini dengan benar. Tapi menara itu sendiri menyusahkan karena bagian dalamnya menyerupai labirin. Selain itu, aku tidak ingin mendekati tempat itu karena zombie yang berkeliaran.

Sebenarnya, itulah alasan kenapa aku ragu untuk menyelidiki menara itu. Selain itu, hasil penyelidikan kami mungkin gak akan ada kaitannya dengan insiden ini. Jujur, masalah ini bikin rese.

Kecualikan Reiji, kami mungkin juga menghancurkan menara itu saat terakhir kali kami ke sana.

「Apa kita akan pergi ke menara itu besok?」

Shirone menyarankan.

「Shirone-san, kupikir lebih baik meninggalkan bagian investigasi ke Nao-san」

Shirone tidak bagus dalam hal investigasi. Jika urusan investigasi, Nao dan akulah yang terbaik.

Ketika aku melirik Nao, dia menggelengkan kepalanya menunjukkan bahwa dia tidak ingin pergi. Yah, aku juga tidak mau pergi.

「Kita hanya melihat situasinya untuk sementara waktu. Dan lagi…. Aku ingin mengayunkan pedangku sedikit」

Sepertinya itu niat sebenarnya. Setelah kehilangan jalan untuk kembali ke dunia kami kerana ulah Diehart, Shirone jatuh ke dalam kemunduran*. Mungkin dia ingin melampiaskan stresnya. (Catatan: maksudnya itu dia lagi dlm keadaan gak bisa memainkan pedangnya dgn benar.)

「Begitu ya, itu terdengar bagus untukku」

Reiji juga setuju dengannya.

「Dalam hal ini, tolong pinjamkan tanganmu, Shirone-san. Kupikir kau tidak akan menemui bahaya, tetapi segeralah lari jika situasinya menjadi berbahaya」

Meskipun mungkin tidak ada bahaya, untuk berjaga-jaga.

「Ya, panggil aja namaku jika kau menghadapi situasi bahaya. Aku akan segera datang untuk menyelamatkanmu」

Reiji meminta Shirone memanggilnya jika diperlukan.

Meskipun dia tidak bisa menggunakan sihir transfer standar sepertiku, dia bisa menggunakan sihir gerak kilat (Stalking Move). Sihir ini dapat digunakan untuk berpindah ke posisi orang-orang yang menjadi target sihir.

Apa yang membuatnya berbeda dari sihir transfer standar adalah dia hanya bisa mentransfer satu orang dan akan gagal jika target menolaknya.

Reiji selalu menyelamatkan kami dari bahaya dengan sihir ini.

Kecuali ketika Diehart menggerebek kuil. Tampaknya waktu itu sihir pembeku dimensi diterapkan untuk mencegah sihir transfer di dalam kuil; jadi, dia tidak bisa menyelamatkan Shirone.

Tapi, sepertinya Reiji akan menyelamatkan Shirone tidak peduli seberapa jauh jaraknya selama tidak ada sihir pembeku dimensi.

「Ya, aku mengerti」

Shirone mulai tersenyum setelah mendengar kata-kata kami.

「He~i, apa kalian sudah selesai dengan topiknya」

Ketika aku melihat ke arah sumber suara itu, aku melihat Rino menggembungkan pipinya.

「Jika masih belum selesai, makanan nanti jadi dingin!!」

Makanan yang sudah disiapkan ditempatkan di atas meja di depan kami. Hidangan ini dimasak oleh Sahoko dan koki Kerajaan Rox.

「Yah, karena hidangan ini dibuat dengan susah payah oleh Sahoko-san. Ayo kita nikmati」

Akhirnya, meski Reiji belum membuat keputusan tentang apa yang harus kami lakukan, kami merasa kalau kami akan melakukan dengan cara biasa kami.

Aku melakukan kampai dengan semua orang.

Itu adalah awal dari perjamuan kecil kami.


٠ Ksatria Kerajaan Rox, Rember ٠

「Ada apa, Almina?」

Ketika berjalan bersama Almina, aku merasa kalau perilakunya agak aneh sejak beberapa waktu yang lalu.

「Tidak apa-apa…. Aku hanya sedikit lelah」

Almina menemani sang pahlawan dan baru saja dibebaskan dari tugasnya. Jadi wajar baginya untuk merasa lelah.

Pahlawan-sama mungkin berada di tengah perjamuan dengan istri-istrinya sekarang.

Jadi, wajar bagi Almina untuk tidak berpartisipasi di dalamnya. Sehubungan dengan itu, Almina menjawab bahwa tidak mungkin dia bisa cocok di antara gadis-gadis cantik seperti itu.

Aku rasa wajar saja karena Almina tidak memiliki tempat di sekitar tingkat keindahan seperti itu. Gallios terlalu khawatir.

「Ooh, itu Rember, bukan?」

Saat kita berkelok-kelok, pasangan Gallios mendekati kami.

「Nee-san, senpai. Apa kalian sedang melihat-lihat festival?」

「Bisa dibilang begitu. Kami hanya tidak merasa seperti memasuki rumah kami sekarang....」

「Eeh, jadi begitulah. Hanya sedikit, kau tahu....」

Gallios dan Peneroa membalas dengan seringai licik di wajah mereka.

Emangnya apa yang terjadi?

「Kalau dipikir-pikir Rember, bagaimana tentang hal itu?」

Dia mengacu pada insiden yang terjadi pada ksatria kuil.

Malam ini, kami menemukan lima ksatria kuil roboh di gang belakang jalan barat.

Karena yang pertama kali ditemukan adalah seorang pria dengan luka di tulang keringnya, dia mengatakan kepada Gallios tentang masalah ini, daripada penjaga istana.

Setelah Gallios dan orang yang membawa ksatria kuil itu ke dokter Orua yang tinggal paling dekat dengan tempat itu, dia memberi tahuku dan vila pahlawan tentang insiden itu.

Mungkin Gallios hanya ingin tahu tentang apa yang terjadi kemudian.

「Tidak masalah. Mereka dipindahkan ke rumah pahlawan-sama 」

「Begitu. Tapi, aku merasa gelisah dengan orang yang mengalahkan para ksatria kuil itu」

Gallios sedang merenung sambil menyentuh dagunya.

Itu juga salah satu kekhawatiranku.

Para ksatria kuil Republik Suci Lenaria dikatakan sebagai yang terbaik di benua timur.

Masing-masing dari mereka adalah seorang master seni bela diri. Selain itu, mayoritas dari mereka juga adalah pengguna sihir. Bahkan kalau Gallios dan aku bergabung pun tidak akan bisa melawan mereka, itulah betapa kuatnya para ksatria kuil.

Seseorang yang bisa mengalahkan ksatria kuil saat ini di kerajaan ini. Jadi, wajar saja bagi kami untuk khawatir.

「Ini tentu masalah yang mengkhawatirkan…. Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa bahkan jika kita memikirkannya」

「Hmm, benar juga」

Gallios tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kataku.

Apa yang bisa kami lakukan terhadap lawan yang dengan mudahnya membonyokkan para ksatria kuil itu?

Terlebih lagi, tampaknya orang yang menyerang para ksatria kuil itu bukanlah orang yang berbahaya.

Jika mau bertanya alasannya, itu karena semua ksatria kuil yang diserang hanya menerima luka ringan. Pelakunya juga tidak mencuri apapun.

Mungkin orang itu hanya memberi mereka sedikit pelajaran.

Dan, jika pelakunya adalah eksistensi berbahaya seperti goblin, para ksatria kuil mungkin sudah mokad.

Aku khawatir tentang apa yang akan dilakukan orang itu kepadaku.

Kami kemudian berpisah dari pasangan.

「Ayo pergi, Almina」

「Ya, Rember」

Kami melanjutkan perjalanan kami.

Meski begitu, aku penasaran siapa biang keladi insiden ini. Reaksi pelayan saat kami membawa orang-orang itu ke vila pahlawan membebani pikiranku.

Jika aku tidak salah, pelayan itu disebut Kaya-sama. Dia cantik namun jarang mengekspresikan apapun; Aku bahkan penasaran apa wajah cantiknya hanyalah topeng.

Ekspresi pelayan yang disebut Kaya berubah sedikit ketika dia melihat luka pada ksatria kuil itu.

Apa mungkin dia memiliki petunjuk tentang pelaku dari insiden ini?

Meski begitu, aku tidak bisa tidak khawatir tentang hal-hal seperti itu. Yah, aku hanya ingin menikmati waktuku dengan Almina sekarang.


٠ Sage berambut hitam, Chiyuki ٠

「Reiji-kun. Kau minum minuman keras lagi!!」

Aku lupa berapa kali aku memperingatkan dia tentang hal ini.

Reiji minum minuman keras. Selain itu, itu adalah minuman keras yang disuling.

「Tidak apa-apa, Chiyuki. Oh!! Produk baru ini sangat enak, ya?」

「Uhm, sepertinya itu sesuai dengan seleramu, Rei-kun」

Reiji dan Sahoko terus menikmati minuman mereka sambil melakukan percakapan seperti itu.

Tampaknya mereka secara terang-terangan mengabaikan kata-kataku.

Emang sih, hidangan Sahoko enak.

Ada kemungkinan untuk menciptakan kembali makanan Jepang selama orang menggunakan saus ikan yang terbuat dari ikan yang menyerupai ikan sarden di dunia ini.

Tampaknya Sahoko telah membuat hidangan favorit Reiji menggunakan saus ikan itu.

「Tak perlu khawatir, Chiyuki-san. Jika itu Reiji-kun, dia akan baik-baik saja tak peduli berapa banyak minuman keras yang dia minum」

Shirone menghiburku.

Tapi, aku bisa mendeteksi sedikit bau alkohol dari nafasnya.

Kau pun juga mabuk. Aku ingin membalas ke Shirone seperti itu.

Tapi seperti yang Shirone katakan, Reiji tidak pernah mabuk tidak peduli berapa banyak minuman keras yang dia minum. Terus terang, kekuatan fisik Reiji abnormal.

Fisiknya yang luar biasa setelah datang ke dunia ini sudah bukan di level peminum berat lagi.

Kenyataannya, fungsi tubuh kami telah menjadi abnormal sejak kami datang ke dunia ini.

Tampaknya kami tidak akan menderita keracunan alkohol akut tak peduli berapa banyak minuman keras yang kami minum. Kupikir cara Reiji minum saat ini adalah caranya untuk menghibur dirinya sendiri ketika tidak bisa kembali ke rumah di dunia kami.

Bukan hanya dari segi minuman keras, tetapi juga dari segi makanan. Kami tidak akan terkena apa-apa, berapa pun kami makan.

Luka akan segera sembuh. Kulit menjadi mengkilap; kesehatan juga keadaan puncak.

Kami jadi lebih cantik setelah datang ke dunia ini.

Mempertimbangkan keadaan semacam itu, aku mungkin tidak perlu khawatir tentang masalah ini.

Alasan kenapa remaja [Miseinen] dilarang minum minuman keras karena akan membahayakan tubuh mereka yang belum dewasa. Sebaliknya, tidak apa-apa minum minuman keras asalkan tidak membahayakan tubuhmu.

Apalagi ada orang yang minum minuman keras pada usia kami di negara-negara tertentu di luar Jepang.
Facebook twitter Google

Related Post

5 Komentar

  1. Semoga aja almina si latchur tuh ketahuan hubungan dia ama reiji biar mampus.

    BalasHapus
  2. Njir si tunangannya terlalu positif tingking mending cari cewek lain meski bukan bangsawan 😠

    BalasHapus
  3. Tunangan nya udah di kenthu ajig sad.... Bacok aja lah ajig heronya

    BalasHapus