Ankoku Kishi Monogatari Bab 25 Bagian 1 Bahasa Indonesia

/
Act 2: Tanduk Raja Naga Suci
Menara Striges

• Ksatria Kegelapan Kuroki •

「Apa kau dah merasa ena-enaan ferguso.」 

Itulah kalimat pertama yang kudengar pas aku keluar dari kamarku di rumah Gallios. 

Jujur saja, aku tak tahu mau jawab apa karena aku tidak ingat apapun semalam. 

Aku ingin tahu apa yang terjadi semalam? 

Kenapa Rena jadi gelisah. 

Apa dia lagi ada urusan mendadak dan pergi begitu saja. 

... atau sesuatu yang lain terjadi. 

... Kalau kayak gitu, maka gak masalah.

Karena pergerakan Reiji tidak ada hubungannya denganku, benar kok. 

Aku bangun di pagi hari dan melonggo untuk sementara waktu. 

Aku merapikan kamarku yang berantakan seolah-olah aku ingin segera melarikan diri. 

Setelah itu, kuperhatikan bahwa beberapa jam telah berlalu, dan akan jadi buruk jika aku tidak segera melarikan diri. 

Tanpa kusadari, kamarku menjadi bersih berkilau. 

Sepertinya aku terlalu berlebihan, meskipun aku tidak menggunakan pelembut, spreinya menjadi halus dan nyaman, menyedihkan sekali, kenapa jadi kayak gini.... 

Aku tidak bisa berbuat apa-apa, tak peduli berapa lama waktu berlalu, aku tidak menemukan jejak kejadian di ruangan ini. 

Mungkinkah Rena tidak punya niat untuk mencelakaiku? 

Makanya dia tidak memberitahukan tentangku ke Reiji? 

Atau, apa dia sudah memberitahukan ke Reiji kalau aku adalah eksistensi yang tak berharga dibandingkan dengan dia? 

Yang terakhir mungkin penjelasan yang paling masuk akal. 

Meskipun aku akan marah, pada kenyataannya, aku tak tahu apa yang harus kulakukan jika itu benar-benar terjadi. 

「Kuro, apa gadis itu ada di sana?」 

Dia mungkin mengacu pada Rena, Gallios menyeringai saat dia menanyakan pertanyaan itu. 

「Dia pergi pas aku dah bangun....」 

Jawabku dengan jujur, aku juga ingin tahu keberadaan Rena. 

Gallios menunjukkan wajah terkejut setelah mendengar balasanku. 

「Anehnya, kalau dia pergi... seharusnya kami berpapasan dengannya....」 

Mungkin dia pergi dengan sihir terbang. 

Apakah dia pergi ke tempat Reiji? 

Gallos memiringkan kepalanya sambil menunjukkan wajah terkejut, tapi kayaknya bukan tentang yang tadi lagi. 

「Mari kita kesampingkan dulu itu, Kuro, sebaiknya kau ngaca dulu di cermin. Kau nampilkan wajah yang luar biasa.」 

Kata Gallios sambil tawa ngakak. 

「?」 

Mengikuti saran Gallios, aku pergi ke kamar kecil yang ada cermin di dalamnya. 

Cermin di dunia ini terbuat dari logam yang dipoles, meski agak sulit untuk melihat bayanganku, itu sudah cukup memadai. 

Ada jejak serangan di wajahku, dan kemudian, ada banyak warna merah. 

「Ini.... Tanda merah apa ini?」 

Tapi, kayaknya aku bisa mencucinya. 

Aku menuangkan air dari kendi tempat mereka menyimpan air untuk mencuci muka. 

「Kayaknya gak mau hilang deh....」 

Mungkinkah tanda merah ini adalah kutukan? 

Kalau kayak ini, lebih baik menyembunyikan wajahku untuk hari ini. 

「Gallios-senpai, apa Kuro-dono ada!?」 

Suara keras tiba-tiba terdengar, itu suara Rember, Apa yang terjadi? 

Ketika aku tiba di ruang tamu, Rember ada di sana. 

「Senpai!! Kuro-dono!! Tolong pinjamkan kekuatan kalian!」 

Entah kenapa Rember menundukkan kepalanya ke arah Gallios dan aku. 


• Gadis Pedang, Shirone •

Sayangnya, hari ini mendung. 

Sepertinya cuaca hari ini tidak akan mendukung untuk berjalan di luar benteng. 

Tapi yah, hari ini aku merasa enakan karena aku tidak perlu memakai armor yang memalukan itu lagi. 

Hari ini, semua orang kecuali aku sedang mencari si cabul. 

Ada baiknya jika kami menemukan cara untuk kembali, tapi.... 

Sejujurnya, semua orang kecuali Chiyuki-san tidak begitu tertarik untuk kembali. 

Reiji-kun, Rino-chan, dan Nao-chan tampaknya tidak punya masalah kalau tidak bisa kembali. 

Sahoko-san baik-baik saja selama dia bisa tetap di sisi Reiji-kun, Kyouka-san dan Kaya-san sepertinya tidak punya niat untuk kembali. 

Lalu, bagaimana denganku? 

Jujur saja, aku tidak tahu. 

Aku bersenang-senang dengan semua orang. Beberapa bagian dariku merasa lega kalau kami kehilangan jalan untuk kembali.

Aku senang dan aku masih ingin bersama dengan semua orang.

Tapi, bukan berarti aku tidak ingin kembali.

Apa yang dikatakan Chiyuki-san ada benarnya, ada seseorang yang ingin kutemui di dunia asal kami. 

Aku takkan memaafkan Diehart, yang bertanggung jawab atas hilangnya jalan untuk kembali. 

Aku benar-benar kesal ketika aku kalah dari pria itu. 

Aku berharap untuk pertandingan ulang dengan Diehart. 

Aku ingin meregangkan tubuhku sedikit sebelum pertandingan ulang. 

Itu sebabnya aku ingin pergi ke menara untuk mengeluarkan sedikit tenaga. 

Aku meregangkan diri dan kemudian mengatur kembali napasku. 

Seseorang datang ke sisiku, namanya Rember, seorang ksatria kerajaan ini, dia akan menjadi asistenku hari ini. 

「Shirone-sama, aku sudah mengumpulkan semuanya.」 

Aku berbalik setelah mendengar laporan Rember. 

Ada sekelompok orang dengan berbagai jenis senjata berkumpul di dekat gerbang di luar benteng. 

Mereka adalah orang-orang dari Kerajaan Rox yang akan ikut denganku untuk menyelidiki menara. 

Karena aku tidak punya skill deteksi, Chiyuki-san mengaju banding ke Kerajaan Rox untuk mengirim tenaga kerja. 

Setelahnya, raja setuju untuk mengirim personil kerajaan. 

Yah, wajar saja karena mereka yang dirugikan oleh Striges. 

Jumlah personil yang dikirim adalah 12. Karena Nao-chan tidak ikut denganku, kami tak punya pilihan selain mengisi kekosongan dengan jumlah. 

Masalahnya adalah aku tidak tahu apakah mereka bisa melawan iblis di dalam menara apa tidak.

Karena sepertinya ada iblis yang tersisa di dalam menara, meskipun aku baik-baik saja, untuk mereka mungkin tidak. 

Walau aku tak bisa bilang kalau mereka tak sekuat Reiji-kun, aku ingin mereka setidaknya cukup kuat untuk melindungi diri mereka sendiri. 

Meski aku tahu itu menyedihkan jika membandingkan mereka dengan Reiji-kun, itu hanya perbandingan. 

Tidak baik, aku belum memperbaiki kebiasaan burukku. 

Seperti yang Chiyuki-san katakan, aku seharusnya tidak boleh membandingkan pria lain dengan Reiji-kun sebagai standar. 

Aku membungkuk ringan ke arah mereka. 

「Aku tak sabar untuk bekerja dengan kalian hari ini, mohon bantuannya」 

Ketika aku membungkuk pada mereka, mereka juga membungkuk. 

Setelah itu mengamati mereka. 

Pertama adalah ketua party ini, Rember. Dia adalah ksatria dari keluarga yang telah melayani sebagai ksatria Kerajaan Rox selama beberapa generasi. Dia memiliki status yang cukup besar di kerajaan ini karena pertunangannya dengan sang putri. 

Berikutnya adalah orang yang tampak seperti pemimpin sejati, Gallios. Meskipun dia tampak seperti mantan ksatria, dia saat ini bekerja sebagai pejuang bebas. Dia berhasil mengumpulkan banyak personil dalam waktu singkat menunjukkan kemampuannya yang cukup besar. 

Terus ada ranger, Stor. Sepertinya dia adalah ranger terbaik kerajaan ini dan orang yang memusnahkan iblis di hutan bersama dengan Gallios. 

Penyihir, Nimri, orang yang bekerja sebagai penengah di party ini dan penyihir Kerajaan Rox, dia terlihat seperti seorang penyihir normal. 

Dengan begitulah, aku hanya bisa mengingat 4 orang di antara mereka. 

Aku dan 12 orang ini bergabung untuk membentuk party 13 orang untuk menyelidiki menara. 

「Yosh, sudah waktunya kita pergi.」 

Ketika aku bilang begitu, sedikit keributan terjadi di antara mereka. 

「Uhm Shirone-sama .... Bisa minta waktunya sebentar?」 

Ucap ranger Stor. 

「Ada apa?」 

「Diperlukan setengah hari untuk sampai ke menara. Jadi, apa kau ingin berkemah di dekat menara? Kami belum buat persiapan...」 

Tanya Stor. 

「Ah, tidak perlu. Kita akan menggunakan sihir tipe gerak」 

Ketika aku bilang begitu, para anggota saling menatap satu sama lain. 

Meskipun tidak seterampil Rino, aku bisa menggunakan sihir roh angin. 

Itu adalah sihir untuk membuat orang bergerak dibelakang pengguna sihir roh dengan kecepatan yang sama dengannya sebagai patokan. 

Jika aku bergerak sebagai baris depan, kami seharusnya bisa tiba di menara dalam 30 menit. 

Semua orang saling bertukar pandang ketika aku menjelaskannya kepada mereka. 

Tapi, menjelaskan lebih dari itu lebih merepotkan. 

「Baiklah, ayo pergi !!」 

***

Kami tiba di menara Striges. 

「Eh, bukankah anggota kita pada bekurang?」 

Ketika aku melihat ke belakang, jumlah pejuang bebas lebih dikit daripada ketika aku bertemu mereka di gerbang benteng. 

「Ta.... tampaknya, b-beberapa dari kita.... turun di tengah jalan」 

Balas Rember pas lagi terengah-engah. 

「Se... sepertinya... dengan k-kecepatan itu... terlalu sulit... bagi mereka」 

Aku tercengang setelah mendengarnya. 

Aku menurunkan kecepatan gerakku sebanyak mungkin, tapi tampaknya penurunan kecepatanku masih terlalu sulit bagi mereka. 

Empat dari pejuang bebas telah menyerah, tidak sampai setengah dari mereka. 

Keempat pejuang bebas yang namanya kuingat, termasuk Rember, masih ada. Dengan 9 anggota termasuk aku, tampaknya tidak mungkin untuk menjelajah seluruh menara. Namun, pas aku melihat mereka yang tersisa, mereka lagi terengah-engah sambil tiduran di tanah. Jujur saja, sepertinya kasus ini tidak akan selesai secepat mungkin. 

Satu-satunya pejuang bebas yang tidak terengah-engah adalah orang yang tidak bisa kuingat. Orang itu menutupi wajahnya dengan kain dan dengan tenang merawat Nimri di sampingnya. 

Mungkin dia satu-satunya di antara pejuang bebas yang merasa baik-baik saja. Nanti kutanya lagi namanya.

Aku meninggalkan pejuang bebas lainnya di bawah perawatannya dan kemudian menuju ke gerbang menara. 

「Itu?」
Facebook twitter Google

Related Post

3 Komentar

  1. Bawaannya selalu kesel pas baca nih novel tapi disaat bersamaan juga sangat menarik ahhhhhhh
    Gak tahan lihat mc yg diNTR

    BalasHapus
  2. Gasabar nunggu vol 6 & 9 :v

    BalasHapus