Ankoku Kishi Monogatari Bab 30 Bahasa Indonesia

/
Act 2: Tanduk Raja Naga Suci
Penciptaan Dewi Baru

» Raja Iblis Modes 

「 Nggak kusangka kalau Dewa Kematian Zarxis masih hidup... 」 

Aku mendengar tentang Zarxis setelah Lord Diehart kembali ke Nargol. 

Zarxis adalah bawahan ibuku tersayang, Nargol. 

Ibuku berusaha menghancurkan dunia ini dan dijuluki 'Raja Iblis Kehancuran' atau 'Dewa Kehancuran'. 

Aku tidak mau memaksa diri untuk menghancurkan dunia ini, jadi aku mengkhianatinya bersama dengan bawahanku, dan bekerja bersama dengan Oudith, pemimpin Elios. 

Ibu dikalahkan di tanah ini olehku dan Oudith. Sejak saat itu, tanah ini dikutuk seperti malam yang abadi, dan dengan demikian tanah terkutuk ini disebut Nargol. 

Selain itu, Zarxis seharusnya mati di tanganku. Aku tak menyangka kalau dia selamat. 

「 Apa yang dia ingin lakukan... 」 

Zarxis adalah bawahan setia ibuku. Dia mungkin mencoba membawa malapetaka ke dunia ini. 

「 Tapi, Yang Mulia, kekuatan Zarxis tidak mempan di depan anda. Dia tidak layak mendapat perhatian anda 」 

Aku mengangguk menanggapi kata-kata Ruugas. 

Zarxis biasanya membuat wilayah sendiri dan merebut kekuatan orang-orang yang masuk ke wilayahnya. 

Itu juga berlaku untuk para dewa karena banyak dewa telah menjadi mangsa Zarxis. 

Satu-satunya pengecualian adalah mereka yang memiliki kekuatan ibuku, Nargol, atau seseorang yang Zarxis kenal. Kekuatan itu tidak bekerja melawan ibuku. Jadi, itu juga tidak berhasil padaku yang memiliki kekuatan yang sama dengan ibuku. 

Meskipun ada bawahan ibuku yang selamat, itu bukan ancaman bagiku. 

「 Kalau dipikir-pikir, kekuatan Zarxis juga tidak bekerja pada Lord Diehart, apa artinya ini? 」 

Pertanyaan Ruugas juga membuatku penasaran. Nampaknya Lord Diehart dapat bergerak dengan lancar dalam wilayah Zarxis. 

Aku dapat memikirkan beberapa alasan. Misalnya, pedang iblis milik Lord Diehart adalah sesuatu yang dibuat oleh ibuku. Mungkin pedang iblis itu melindunginya. Tapi, itu tidak lebih dari sebuah tebakan. 

「 Aku tidak tahu. Ngomong-ngomong, apa yang sedang Lord Diehart lakukan sekarang? 」 

Dia berada di ambang kematian ketika dia tiba di kastil Raja Iblis. Aku diberitahu bahwa dia tampaknya telah disergap oleh pihak pahlawan setelah memotong tanduk. 

Aku tak tahu kenapa kelompok pahlawan ada di sana. Dan tahu-tahunya berubah menjadi pertarungan sengit setelah dia bertemu dengan kelompok pahlawan, dan kemudian dia kalah. Seperti yang diharapkan, melawan kelompok pahlawan secara bersamaan terlalu sulit untuk Lord Diehart yang sendirian. 

Itu bermasalah. Aku perlu pikirkan semacam tindakan. Jika dia dikalahkan, kami akan kalah sepenuhnya. 

Mungkin Lord Diehart memerlukan rekan di sisinya. Tapi, orang yang memiliki kekuatan menyaingi rekan pahlawan di Nargol hanyalah Lord Runfeld. Tapi, aku merasa tidak enak jika cuma Lord Runfeld. Mungkin aku perlu memperkuat seluruh pasukan Nargol. 

「 Saat ini, Lord Diehart sedang bersiap melakukan upacara penciptaan dewi 」 

「 Huh! 」 

Hanya satu hari sejak dia kembali, apa tubuhnya sudah bisa bergerak? 

「 Ya. Dia bilang dia ingin segera melakukan upacara... 」 

「 Begitu 」 

Aku tak bisa bilang apa-apa jika orang itu sendiri yang mengatakannya. Setidaknya dengan ini jumlah orang yang bisa menandingi wanita pahlawan akan bertambah satu. 

Berpikir tentang bahan langka, penggunaan seni upacara rahasia tidak akan berhasil selama dia tidak memiliki kekuatan sihir yang cukup tinggi. Tapi, itu tidak masalah jika itu Lord Diehart. 

「 Setidaknya kita bisa merasa aman untuk saat ini 」 

Aku bergumam pada diriku sendiri. 


» Sage Berambut Hitam, Chiyuki 

「 Ne, Chiyuki-san. Apa yang harus kulakukan? 」 

Shirone mondar-mandir dengan gelisah di dalam ruangan. 

「 Tenanglah sedikit, Shirone-san. Mondar-mandir saja takkan menyelesaikan masalah kita 」 

Shirone menjadi gelisah setelah kami kembali ke ruangan kami di Kerajaan Rox. Bisa nggak sih berhenti mondar-mandir di kamarku. Aku kesulitan menenangkan diri tahu. 

「 Tapi, kenapa Kuroki ada di dunia ini... Ish, bikin resah aja 」 

Shirone sudah kehabisan akal. 

Aku juga dalam situasi yang sama. Sejujurnya, aku tak tahu kenapa ini terjadi. 

Kau tahu, otakku udah mulai error loh. Mengetahui kalau identitas Diehart adalah teman masa kecil Shirone. 

Kami hampir membunuhnya dalam pertarungan itu. 

Pada saat itu, kecuali Reiji, kami semua dalam keadaan kacau. 

Shirone, yang seharusnya bisa mengejar naga itu, tidak bisa bergerak karena situasi kacau dan mati-matian menghentikan Reiji yang akan menggunakan ‘Light Cannon of Heavenly Might’-nya. 

Aku bahkan berpikir kenapa kita tanpa ampun menyerang teman masa kecil Shirone. 

Reiji mengatakan kalau itu cuma tiruan yang mengambil bentuk teman masa kecil Shirone. 

Tapi, karena Rino, yang memiliki mata mistik yang bisa merobek segala jenis ilusi, menegaskan bahwa dia benar-benar teman masa kecil Shirone, dia asli 100%. 

Lagian, bagaimana musuh kami mendapatkan informasi tentang penampilan teman masa kecil Shirone. 

Selain itu, bicara tentang penyamaran, mereka seharusnya mengubahnya menjadi cantik saja. Karena itu pasti akan menghentikan Reiji. 

Itu sebabnya aku menyimpulkan bahwa dia adalah teman masa kecil Shirone yang asli. 

Aku pikir kemungkinan dia menjadi iblis sangat rendah. Atau lebih tepatnya, Reiji lebih curiga apa dia palsu atau asli. Mungkinkah dia tidak menyerang kami karena dia yang asli? Bahkan jika aku bertanya, mungkin orang itu sendiri akan berlagak bodoh. 

Dan lagi, jika dia benar-benar teman masa kecil Shirone, kenapa dia ada di dunia ini? 

「 Ada orang yang melakukan pemanggilan di sisi raja iblis... 」 

Aku menggumamkan hipotesis-ku. 

Itulah satu-satunya kesimpulan. 

「 Dan orang itu adalah yang memanggil Kuroki 」 

Aku mengangguk setelah mendengar kata-kata Shirone. 

「 Dan mungkin saja mereka melakukan semacam ‘mind control’ terhadapnya setelah memanggilnya 」 

Jadi, aku bisa mengerti alasannya untuk rela menjadi ksatria kegelapan. 

「 Itu... 」 

Wajah Shirone memucat. 

Aku terkejut dengan ekspresinya. Dari ceritanya, aku merasa kalau dia (Kuroki) bukanlah seseorang yang istimewa baginya, dia cuma kenalannya sejak masa kecil mereka. Tapi, sikapnya ketika dia tahu identitas Diehart tidak normal. 

Aku harus menenangkannya dulu. 

「 Kuatkan dirimu, Shirone-san. Nggak ada yang bisa kita lakukan jika kau meributkan masalah itu di tempat ini. Kau harus tenangkan dirimu dan pikirkan cara untuk mendapatkannya kembali 」 

Aku bilang begitu sambil memegang bahu Shirone. 

「 Ya... 」 

Meski Shirone mengangguk pada kata-kataku, aku tahu dia belum bisa menenangkan dirinya. 

Itu adalah sesuatu yang harus kami pikirkan setelah ini. 

Disimpulkan kalau dia adalah sandera. Dan sekarang, kami tidak bisa menyerang Nargol secara sembarangan. 

Apalagi sifat-nya yang bertentangan dengan Reiji. Jika kami menyerbu Nargol, itu bisa berubah jadi pertempuran sampai mati melawan dia yang melindungi Nargol. Itu tidak boleh sampai terjadi. 

Ketika ada sebuah masalah. Dan dia datang untuk menyerang kami. Pada saat itu, aku tak tahu apa yang harus kami lakukan. 

Teman masa kecil Shirone sangat kuat. Jauh lebih kuat dari Reiji. Dia bukan lawan yang bisa kami lawan dengan mudah. 

Kesanku tentang dia menurut cerita Shirone hanyalah pria yang sangat lemah. Tapi, dia sebenarnya sangat kuat. 

Dia adalah seorang monster yang bisa meleyapkan kami semua bersamaan. Kupikir dia mungkin diperkuat dengan semacam sihir. Masalah mendapatkan kembali dia mungkin terbukti jauh lebih sulit. 

Aku harus mempertimbangkan langkah selanjutnya. 

Meski begitu, aku penasaran berapa banyak orang yang dipanggil ke dunia ini selain kami dan dia. 

Aku sedang memikirkan kejadian di ruang bawah tanah. Kami mungkin bisa menyelesaikan ini jika kami memiliki kerja sama orang itu. Tetapi, orang itu selalu menyembunyikan wajahnya dan tidak pernah menunjukkannya. Apa ada alasan dia melakukan itu? [Catatan: Orang itu-Diehart-Kuro-Kuroki.] 

Semacam rahasia yang tidak boleh kami ketahui.

「 Sepertinya ada banyak hal yang perlu aku pikirkan... 」 

Karena aku tidak tahu, dan aku terlalu malas untuk memikirkan hal-hal yang bahkan Shirone tidak tahu. 

Dan Shirone belum mendinginkan kepalanya. 

Aku menghela nafas saat mengawasinya. 


» Dewi Kebijaksanaan dan Kemenangan, Rena 

「 Rena-sama. Ksatria kegelapan sudah mencuri tanduknya 」 

Nier melapor padaku. 

「 Jadi tanduknya sudah dicuri, huh... 」 

Aku menghela nafas. 

Aku, yang terkejut dengan apa yang terjadi malam itu, kembali ke rumahku di Elios. 

Karena aku tidak bisa meniadakan efek ramuan ajaib dari luar, aku tak punya cara lain selain meniadakan efek dari dalam. 

Berkat daya tahan sihirku yang luar biasa, aku bisa meniadakan efeknya hanya dalam satu malam. 

Karena itulah aku tak terlalu memikirkan Kuroki lagi. Aku tak pernah memikirkan sesuatu seperti tidur bersamanya, makan bersamanya, atau bahkan jalan-jalan bersamanya sementara dia mengenakan kerah di lehernya. Aku tak pernah memikirkan hal-hal seperti itu. Tidak, sama sekali TIDAK. 

Tapi, emang benar sih aku menginginkannya. Pada saat itu, akan kuberi dia kerah dengan permata indah. Itu pasti akan cocok dengannya. 

Tapi, masalah dia mengambil tanduk adalah kegagalan di sisiku. 

Karena aku kembali ke Elios, gadis-gadis yang merasa ada sesuatu yang aneh dengan tindakanku mengikutiku sampai ke Elios. Akibatnya, tanduk itu diambil. 

Dia pasti akan menggunakan tanduk itu untuk buat dewi palsu dengan rambutku. 

Aku takkan biarkan dia lakukan itu. Kenapa kau ingin buat dewi palsu, Kuroki? Meskipun ada yang asli di sini! 

「 KAU NGGAK PERLU BUAT YANG PALSU, CUKUP AMBIL DIRIKU INI AJA BERSAMAMU!! 」 

Aku tak sengaja meneriakkan apa yang kupikirkan. 

Nier menunjukkan wajah bingung. 

「 Uhm... Rena-sama... 」 

「 Nggak, bukan apa-apa. Kerja bagus atas laporannya. Kau bisa pergi sekarang 」 

Nier meninggalkan kamarku setelah mendengarkan perintahku. 

Meninggalkanku sendirian di ruangan ini. 

Aku tidak bisa menenangkan diri. Hatiku jadi resah. Sisiku ini adalah sesuatu yang tak boleh kutunjukkan kepada bawahanku, gadis-gadis perang. 

Dan aku tahu penyebab semua ini. Aku ingat asal mula semua ini. 

「 Seolah aku akan biarkan semuanya berakhir begitu aja. Persiapkan dirimu, KUROKI! 」 

Aku membuat pernyataan itu sambil melihat ke arah Nargol. 


» Ksatria Kegelapan, Kuroki 

Seorang gadis berdiri di hadapanku. 

Seorang gadis dengan rambut putih keperakan. 

Dia adalah dewi baru yang kubuat tepat setelah aku kembali dengan tanduk Raja Naga Suci, bahan terakhir. 

Dengan kombinasi rambut Rena yang indah dan tanduk Raja Naga Suci sebagai bahan, dia terlahir sebagai gadis yang super cantik. 

Dia lebih pendek dari Mona atau Rena dalam hal ketinggian, tetapi ukuran teteknya 11-12 sama mereka. 

「 MANTAB DJIWA! 」 

Aku tak sengaja buat pose kemenangan. Setelah itu, tubuhku yang terluka mulai menunjukkan rasa sakitnya. 

「 Aduh duh... 」 

Aku harus tahan diri dulu untuk tidak bergerak berlebihan. Meski lukaku telah pulih sedikit dengan sihir ‘heal’, aku tidak boleh memaksakan tubuhku. 

Meski begitu, aku ingin melakukan upacara rahasia sesegera mungkin. 

Aku ingat keadaan di gunung itu. 

Mereka nampak menikmati diri mereka sendiri. 

Reiji, yang dikelilingi oleh Shirone dan yang lainnya, nampak bahagia. Adegan yang sangat menyilaukan. 

Aku, yang tidak bisa bergerak karena luka di tubuhku, tidak bisa melakukan apa-apa selain melihat keadaan itu. 

Melihat Reiji dan dewi-tachi. Aku iri dengan mereka. 

Sangat, sangat, sangat, sangat, SANGAT iri pada mereka. Aku tak masalah kalau aku punya satu dewi. Tapi, dewi yang kuinginkan bukanlah mereka. 

Dewi yang sebenarnya kuinginkan adalah yang ada di depanku saat ini. 

Dewi kecil ini menatapku dengan ekspresi ingin tahu. 

「 Karena kau lahir dari kekuatan sihirku dan rambut Rena, namamu adalah Kuna 」 [Catatan: <cocoklogic> Kuroki + Rena = Kuna] 

Perlahan aku merapikan rambut Kuna. 

「 Kuna? 」 

Kuna memiringkan kepalanya. 

「 Benar, Kuna, itulah namamu. Dan aku Kuroki. Mulai sekarang mohon bantuannya, Kuna 」 

Kuna menatapku. 

「 Kuroki 」 

Kuna memanggil namaku dengan suaranya yang imut. 

Semua duri yang terikat di hatiku menghilang ketika aku mendengar suaranya. Dengan dia di sisiku, aku takkan takut pada apa pun lagi. 

Aku menatap Kuna. 

Pupil matanya yang indah menatapku balik.
Facebook twitter Google

Related Post

13 Komentar