Ankoku Kishi Monogatari Bab 37 Bagian 1 Bahasa Indonesia

/

Act 3: Penyihir Perak
Pesta di Velos


› Pangeran Algore, Omiros 

Dua wanita cantik berbalut gaun indah berdiri di depan kami. Mereka adalah tuan putri Shirone dan tuan putri Kyouka yang akan jadi teman menari kami di pesta dansa hari ini. 

「 Untuk hari ini mohon bantuannya, tuan putri sekalian 」 

Ucap salam hormat Parish dan kemudian mengambil tangan tuan putri Kyouka, adik pahlawan. 

Aku terpesona melihat gaun merah tua yang benar-benar cocok dengan paras cantiknya. Ketika seorang yang cantiknya kebangetan seperti tuan putri Kyouka dipasangkan dengan seorang yang setampan Parish, mereka bagaikan lukisan yang keluar dari bingkatnya. 

Dan lagi, aku tahu kalau mata Parish melotot ke payudara tuan putri Kyouka. 

Meski aku mau menegurnya, kuurungkan niatku karena aku juga akan melakukan hal yang sama jika aku berada di posisinya. 

Parish, yang telah berpasangan menari dengan wanita yang cantiknya kelewatan, akan menerima tatapan iri dari pria yang berpartisipasi di pesta. Tapi tatapan iri itu bukan cuma kepada Parish saja, tampaknya aku juga pasti akan kena nasib yang sama. 

Aku melihat seorang wanita yang berdiri di depanku. 

「 Untuk hari ini mohon bantuannya, tuan putri Shirone 」 

Bilang begitu, kuraih tangan wanita di depanku. 

Dia pun juga cantik. 

Berbeda dengan tuan putri Kyouka yang alami, paras cantik dinginnya akan membuat siapa saja ragu untuk meraih tangannya. 

Menurut rumor, dia salah satu istri pahlawan. Jika aku meraih tangannya, nanti akan menjadi masalah untuk ke depannya, tapi apa peduliku meributkan masalah itu sekarang. 

「 Aku juga...... mohon bantuannya...... tuan Parish 」 

Balas tuan putri Kyouka pada ucapan Parish. 

Dia tampaknya tidak begitu senang dipasangan dengan Parish. 

Mungkin orang yang setampan Parish tidak bisa membuatnya senang karena dia sudah terbiasa berada di samping pahlawan, seorang pria yang sangat tampan. 

「 Mohon bantuannya, tuan Omiros 」 

Tuan putri Shirone meresponku juga. 

Aku perhatikan kalau tuan putri Shirone juga tidak tampak senang dipasangkan denganku. 

Apa mereka berdua punya kepribadian yang berbeda? 

「 Baiklah, semuanya. Sudah waktunya 」 

Pembantu tuan putri Kyouka, Kaya memberitahukan kami untuk menuju ke pesta. 

Dia tidak ikut ke pesta karena dia akan membantu persiapan dan bersiaga. Makanya dia akan mengambil tindakan sendiri. 

「 Baiklah. Mari kita pergi? 」 

Kami menuju ke tempat setelah Parish mengambil inisiatif. 

Tempat tidak cuma terbatas di aula. Karena banyaknya tamu, halaman juga ikut di gunakan. 

Dihiasi dengan bunga dan sihir ‘illumination’, aula dan halaman berubah menjadi tempat yang cantik nan cemerlang. 

Keluarga kerajaan dan bangsawan dari berbagai negara telah berkumpul. Para wanita dan pria yang mengenakan berbagai macam pakaian warna-warni meramaikan istana, tapi pertemuan tidak cuma terbatas pada keluarga kerajaan dan bangsawan saja. Tampaknya warga berpengaruh dan pedagang juga ikut berkumpul di tempat ini. Aku tidak tahu jumlah akuratnya, tapi jumlah yang berpartisipasi ke pesta ini begitu banyak. 

Seperti yang diharapkan dari Velos, kerajaan kaya. Ini berkebalikan dengan Algore. Awalnya, tujuan pesta ini adalah untuk memperkuat ikatan antara orang-orang dari kerajaan yang berbeda. Pesta diadakan di wilayah yang dipenuhi dengan monsterini untuk memudahkan kerja sama antara berbagai kerajaan di wilayah ini. 

Alasan lainnya adalah untuk menemukan pasangan buat nikah bagi para jomblo. 

Wanita dikhususkan menjadikan diri mereka seperti boneka untuk menemukan pasangan nikahnya. 

Seorang bangsawan jomblo dan seorang pangeran muda lah yang biasanya paling populer. 

Para wanita bangsawan dengan putus asa menggombal untuk mendapatkan perhatian bangsawan dan pangeran muda. 

Bahkan jika, secara kebetulan, mereka berhasil mendapatkan perhatian bangsawan atau pangeran muda dan berkesempatan untuk menari bersamanya, mereka tidak boleh lagi menari dengan orang yang sama dua kali dan harus mengubah pasangan mereka. 

Terus, jika salah satu mendapatkan perhatian dari pihak lain, mereka bisa menari barengan atau mengadakan pertemuan nantinya. 

Yang bikin nyesek adalah mereka yang tidak dapat undangan menari. Tidak mendapatkan perhatian siapa pun meski berpakaian bagus atau cantik. Jika pria dan wanita tidak mendapatkan undangan menari, mereka akan menjadi hiasan dinding buat pesta. Sungguh memilukan. 

Sejak awal itulah niatku untuk mundur ke belakang setelah menari dengan tuan putri Shirone. Aku tidak tertarik menerima undangan dari wanita mana pun, dan bukan berarti wanita-wanita itu juga ingin mengundangku. 

Jika itu tuan putri Shirone, mungkin lebih baik karena aku tidak membuat masalah dengan pasangan menarinya. 

Setelah pidato dari raja Eclas, pesta dimulai dengan musik pertama. 

Tuan putri Shirone yang sedang berjalan di sisiku tiba-tiba berhenti. 

「 Tuan Omiros 」 

「 Ada apa? 」 

「Maaf, aku ada urusan yang harus kuselesaikan. Jadi, kayaknya aku nggak bisa menari denganmu 」 

Tuan putri Shirone meminta maaf padaku. Emang urusan apa itu ya? 

「 Shirone-san, emang urusan apa itu? 」 

Jangankan aku, tuan putri Kyouka di sampingku juga mengajukan pertanyaannya. 

「 Uuhn, bukan masalah besar kok. Kau lanjutkan saja menarinya, Kyouka-san 」 

Setelah bilang begitu, tuan putri Shirone membungkuk dan diam-diam meninggalkan tempat. 


› Gadis Pedang, Shirone 

Aku berlari terburu-buru meninggalkan tempat sambil memegang rok gaunku. Kupanggil pedangku dengan sihir karena aku merasakan niat membunuh yang kuat diarahkan ke tempat ini. Aku terus berlari di sepanjang koridor istana kerajaan Velos menuju kearah niat membunuh itu. 

「 Shirone-sama! 」 

Kaya-san mengejarku. 

Sepertinya Kaya-san juga merasakan itu. 

「 Apa kau juga merasakan niat membunuh itu, Kaya-san? 」 

Kaya-san mengangguk menyetujui pertanyaanku. 

「 Ya. Sungguh niat membunuh yang kuat. 」 

Aku setuju dengannya. Kami merasakan niat membunuh yang kuat diarahkan ke kerajaan Velos. 

Karena itulah aku dan Kaya-san, yang bisa menggunakan persepsi bahaya, meninggalkan tempat dan bergegas menuju sumber niat membunuh itu. 

Setelah lompati benteng, aku terbang di udara dengan sayapku. Kaya-san berlari begitu cepat sehingga tampak melayang. 

Matahari telah terbenam, dan sekeliling kami sudah gelap, namun, kami masih bisa bergerak tanpa masalah bahkan jika kami tidak bisa melihat di luar radius 10 meter karena pancaran superior kami. 

Hutan besar dan luas yang terbentang di depan, yang meliputi daerah ini termasuk kerajaan Velos, disebut Hutan Biru. 

Kami rasa bahwa niat membunuh datang dari dalam hutan itu. 

Akhirnya Kaya-san dan aku tiba di sumber niat membunuh. 

Aku turun di tengah hutan dan Kaya-san menyusulku setelahnya. 

Karena pepohonan di sekitar tinggi dan lebat, cahaya bintang tidak bisa mencapai bagian dalam hutan ini. Meski sosok itu tidak tampak jelas, ada siluet gelap menunggu di depan kami. Sosok itulah sumber dari niat membunuh yang kami rasakan. 

「 Kalian benar-benar datang 」 

Sosok di depan kami berbicara. 

「 SIAPA KAU?! KENAPA KAU ARAHKAN NIAT MEMBUNUHMU KE VELOS! 」 

Kaya-san berteriak pada sosok itu. 

「 Huhm, sepertinya kau sudah salah paham. Tujuanku sebenarnya adalah kalian yang telah membunuh Zengu imutku! Maka dari itu, akan kubunuh kalian 」 

Kami akhirnya memahami situasinya setelah menyadari niat membunuh itu. 

「Begitu , jadi balas dendam ya. Kalau begitu, kau adalah ogre kan? 」 

Orang di depan kami tampak terlalu kecil untuk ditakuti. Apa orang ini mengubah wujudnya dengan sihir? 

「 Benar! Aku dikenal sebagai Ogre Kujig! Zengu adalah anak yang baik dan lembut. Akan kulumat kalian karena membunuh Zengu imutku! 」 

Bahkan jika dia bilang begitu, aku tidak yakin kalau Zengu adalah ogre yang baik karena dia makan manusia. 

「 Apanya yang lumat? Emang kau, ogre yang makan manusia, pantas bilang begitu?! 」 

Setelah membantah klaim ogre, Kaya-san melompat ke arah Kujig. 

「 HIIII! 」 

Suara orang di depan kami tiba-tiba berubah saat dia jatuh di belakangnya. 

Suara itu berubah menjadi suara pria tua, sama sekali berbeda dari suara wanita tua sebelumnya. 

Mungkin karena dia mendengar suara itu, Kaya-san menghentikan tinjunya tepat sebelum mengenainya. 

Tepat setelah itu, niat membunuh kuat yang kami rasakan tiba-tiba menghilang. Seolah-olah orang di depan kami menjadi orang yang berbeda. 

「 ... Kau kan? 」 

「 Ini aku, Kaya-sama! Echigos! 」 

Meski aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena dia mengenakan jubah, tampaknya Echigos jadi tawanan para ogre. 

「 Kenapa kau di sini? 」 

Kaya-san interogasikan Echigos untuk mencari tahu kenapa dia ada di sini. 

「 Itu karena ogre tadi, Kujig, mengambil alih tubuhku... Makanya... 」 

Echigos membalas Kaya-san dengan nada bingung. 

「 Apa mungkin sihir ‘possession’? 」 

Sihir ‘possession’ adalah sihir yang digunakan untuk merasuki tubuh makhluk hidup yang ditargetkan. 

Rino-chan juga bisa menggunakan sihir ini, tapi, dia merasa malas untuk menggunakannya. 

Aku dengar kalau sihir ‘possession’ mengkonsumsi cukup banyak kekuatan sihir. Selagi menempatkan tubuh pengguna ke dalam keadaan koma selama durasi efek sihir, kekurangan lainnya adalah itu tidak berguna pada pertempuran karena pengguna cuma bisa menggunakan setengah dari kekuatan asli mereka melalui orang yang dirasukinya. 

「 Tampaknya aku tidak merasakan kekuatan dari pria ini lagi 」 

Kaya-san menjawab pertanyaanku. 

「 Tapi kenapa... 」 

Jika dia ingin melawan kami, tidak ada artinya kalau memakai sihir ‘possession’ karena dia tidak bisa menggunakan setengah dari kekuatan aslinya. 

「 Kayaknya ini cuma jebakan untuk memancing kita keluar. Ayo kembali 」 

Aku mengangguk pada keputusannya. 

「 Ano, aku... nggak bisa melihat apa pun di sini karena gelap. Jika kalian tinggalkan aku di sini... 」 

Echigos memohon pada kami. Dia saat ini, dibebaskan dari sihir Kujig, hanyalah manusia biasa. Namun, kami tidak punya waktu untuk mengurusnya. 

「 Aku khawatir tentang ojou-sama-ku 」 

Bahkan tanpa menunjukkan perubahan pada wajahnya yang biasanya tanpa ekspresi, aku mendengar ketidaksabaran pada suara Kaya-san. 

Incaran Kujig adalah Kyouka-san. Dia mungkin telah membuat kami menjauh dari pesta untuk menggunakan kesempatan ini untuk menyerang Kyouka-san. 

Aku telah mendengar banyak cerita tentang Kujig dari warga kerajaan Koki. Tampaknya dia ogre si penyihir dengan sembilan anak. 

Jika Kujig datang, anak-anak lain kemungkinan besar akan datang juga. 

Mereka terlalu banyak untuk Kyouka-san yang tidak bisa mengendalikan kekuatan sihirnya. 

「 Ya, ayo balik. Aku pergi duluan, Kaya-san 」 

Membuka sayapku, aku terbang ke langit. Kaya-san juga mulai berlari. 

「 TUNG~~~GU 」 

Aku abaikan teriakan Echigos. 

「 EH!? 」 

Setelah terbang pada jarak tertentu, aku mengurangi ketinggianku karena aku merasakan sesuatu yang tidak pada tempatnya. 

「 Shirone-sama! 」
Facebook twitter Google

Related Post

1 Komentar