Ankoku Kishi Monogatari Bab 39 Bahasa Indonesia

/

Act 3: Penyihir Perak
Regena Tertangkap

› Gadis Pedang, Shirone 

Ogre telah pergi. Velos kembali tenang.

Untungnya, tidak ada yang mati dalam insiden ini. Betul, semuanya berkat Kuroki. 

Jika Kuroki tidak mengusir ogre, kerajaan Velos mungkin akan dibinasakan Kyouka-san. 

Setelah itu, Kuroki menghilang tanpa jejak bersama dengan wanita rambut perak. 

Sekarang aku mengingatnya, dia wanita yang sangat cantik banget. Siapa sih wanita itu?. 

Aku ingat ucapan Chiyuki-san sebelum kami datang ke Velos. 

Menurut Chiyuki-san, tampaknya ada obat ajaib yang bisa digunakan untuk memanipulasi manusia. Bukankah ini persis seperti yang dikatakannya? Bagaimana jika wanita itu yang memanipulasi Kuroki dengan menggunakan obat ajaib? 

Aku memikirkan hal begituan sambil berjalan di koridor Velos. 

Kami berjalan sambil dibimbing Eclas. 

Meski tidak ada yang mati dalam insiden ini, tetapi beberapa orang ada yang terluka. Orang-orang itu sedang beristirahat di tempat perawatan istana kerajaan. 

Saat ini para dokter dan pendeta yang dipekerjakan oleh kerajaan sedang merawat para korban, tetapi mereka keteteran karena kekurangan tenaga kerja. Karena itulah kami bertiga dibimbing oleh Eclas ke tempat ini. 

Meski skill-ku tidak sebanding dengan Sahoko-san, aku masih bisa menggunakan sihir heal biasa. Adapun Kaya-san, dia memiliki kemampuan untuk meningkatkan ketahanan tubuh seseorang, sehingga meningkatkan kecepatan pemulihan mereka secara alami. 

Setelah mendengar tentang skill kami, Eclas datang untuk meminta bantuan kami. 

Karena alasan penyerbuan ogre di negara ini adalah kami, bahkan tanpa dia meminta bantuan pun, kami akan bertanggung jawab untuk merawat para korban. 

Eclas, yang belum pulih dari pinggang encoknya, membimbing kami sambil didukung oleh Corfyna dan seorang penjaga. 

[ Ini dia tempatnya, senorita. Karena aku masih harus mengunjungi berbagai tempat lain lagi... ] 

Eclas membungkuk kepada kami ketika kami tiba di depan ruang perawatan. 

[ Baiklah, serahkan saja tempat ini kepada kami. Kau lakukan saja tugasmu sendiri. ] 

Balas Kyouka-san dengan nada angkuh. 

Karena Kyouka-san tidak bisa menggunakan sihir recovery, maka tugas ini akan dilakukan olehku dan Kaya-san... 

Kami memasuki ruang perawatan. Interiornya sangat besar dengan banyak tempat tidur di dalamnya, semuanya ditempati oleh para korban. Korban dengan luka ringan tidak memerlukan tempat tidur, jadi mereka duduk di kursi. 

Ketika kulihat sekeliling ruangan, kebanyakan orang yang berbaring di tempat tidur adalah para prajurit negara ini. 

Tampaknya jumlah tamu yang terluka dalam insiden tadi malam sangat sedikit. 

Namun, Eclas memberi tahu kami bahwa dia ingin para tamu disembuhkan terlebih dahulu, jadi kami menuju bagian tamu. 

Orang-orang yang mengenakan gaun cantik dikumpulkan di area terpisah. 

Kebanyakan dari mereka hanya menderita luka ringan. 

Kebanyakan dari mereka mungkin telah melukai diri mereka sendiri ketika mereka melarikan diri dari ogre. 

Kami mulai memeriksa sekitar untuk mengidentifikasi orang-orang yang memiliki luka paling parah.  Tiba-tiba, mataku tertarik pada seseorang. 

[ EH, OMIROS-KUN?! ] 

Omiros ada di antara para korban. 

[ Ternyata Shirone-sama rupanya. ] 

Omiros membungkuk kepada kami setelah memperhatikan kedatangan kami. 

[ Kau kenapa? ] 

Aku pergi ke tempat Omiros. Apa dia melukai dirinya sendiri tadi malam? 

Aku merasa kasihan padanya ketika kuingat bahwa akulah yang meninggalkannya sendirian tadi malam. 

Lalu, aku memperhatikan seseorang di samping Omiros. 

Seorang wanita duduk di sisinya. 

Kain basah menutupi pergelangan kakinya. 

Tampaknya Omiros lagi merawat lukanya. 

[ Kakinya terpelintir ketika kami melarikan diri dari ogre... ] 
[ Hee~, begitu ya. ] 

Betapa baiknya nih pria. 

Tetapi bukankah gaya bicaranya terlalu lembut? Apa dia sudah melupakan masalah Regena? 

Aku melihat wajah wanita itu. Dia lumayan cantik. 

[ N?! ] 

Tiba-tiba, aku sadar. 

[ EH, TUAN PUTRI REGENA?! ] 

Ketika aku berteriak, wanita itu menatapku. 

[ AH! ISTRI PAHLAWAN!! ] 

Gumam Regena ketika dia melihat kami. 

Meski kami tidak pernah bicara satu sama lain, tampaknya kami berdua saling mengingat di masa lalu. 

[ Apa... yang dilakukan istri pahlawan di sini? ] 

Itu harusnya kalimat kami. Ujar Omiros, dia dan klannya harusnya dibuang ke sarang goblin. 

[ Sekarang aku mengingatnya. Regena, bukannya kau dan klanmu harusnya dibuang ke sarang goblin? Kenapa kau ada di kerajaan Velos? ] 

Omiros mengajukan pertanyaan itu mewakili kami. 

[ Eh, tentang itu... ] 

Regena tampaknya ragu untuk memberi tahu kami tentang masalah itu. 

[ Seorang pria menyelamatkan kami dari masalah itu!! AAHH!! Aku harus kembali ke sisinya. ] 

Regena tersandung ketika dia berbalik untuk pergi. 

Omiros menangkapnya sebelum dia jatuh. 

[ Jangan memaksakan kakimu yang terluka, Regena. ] 

Omiros menanggapi dengan nada khawatir. 

[ Apa kau baik-baik saja? ] 

Aku lantunkan sihir heal sambil bertanya padanya. 

[ Eh? Kakiku sembuh!? ] 

Setelah kusembuhkan, Regena mencoba untuk berdiri dari Omiros. Jika cuma cedera seperti ini, sihir heal -ku sudah cukup untuk menyembuhkannya. 

[ T-Terima kasih banyak. Kalau gitu, aku pamit dulu… ] 

Regena mau pergi setelah mengucapkan kalimat itu. 

[ TUNGGU, REGENA! ] 
[ Lepaskan, Omiros! Kau tidak berhak untuk menghentikanku!! ] 

Bilangnya begitu. Tapi, Omiros tidak berniat melepaskan tangan Regena. 

Aku juga ada sesuatu yang ingin ditanyakan kepada Regena. 

[ Tunggu sebentar. Anda melupakan bawaan anda, Regena-san. ] 

Kaya-san yang sedang memperhatikan situasi dari samping menyerahkan benda ke Regena. 

Benda di tangannya adalah short sword dengan sarung yang indah. 

[ EH? AAH! ] 

Regena menepuk roknya dengan panik. 

[ Terima kasih banyak. ] 

Bilang begitu, dia mengulurkan tangannya untuk mengambil pedang dari tangan Kaya, tapi sebelum Regena mengambil kembali short swordnya, Kaya tiba-tiba menjauhkannya dari jangkauan Regena. 

[ EH?! ] 

Regena terkejut dengan tindakan Kaya. 

[ Kaya... Apa yang kau lakukan? ] 

Kyouka-san juga ikut terkejut. Kaya-san tidak akan melakukan tindakan yang tidak sopan tanpa alasan tertentu. 

Ketika Kaya-san menarik short sword itu, api hitam menjulang menyelimuti pedang hitam itu. 

[ Itukan... api hitam. Apa artinya ini?! ] 

Teriak Kyouka-san. 

[ Saya merasakan sesuatu yang aneh ketika saya menyentuh short sword ini, tetapi... Seperti yang saya pikirkan... ] 

Setelah Kaya-san bilang begitu, aku langsung menyadari asal api hitam itu. 

[ Itu, api Kuroki. ] 

Gumamku begitu. 

Mendengarku menggumamkan nama Kuroki, Regena menanyaiku. 

[ Kenapa kau tahu nama Danna-sama? ]
(TL: mulai sekarang kata ‘Master’ aku ganti dengan ‘Danna-sama’ mengikuti RAW nya.)
[ Eh?! ] 

Aku melihat Regena yang mengucapkan kalimat itu. 

Regena menutup mulutnya dengan tangan karena keceplosannya. 

[ Saya rasa saya tahu tentang identitas orang baik yang menyelamatkan anda. ] 

Aku setuju dengan ucapan Kaya. 

Orang yang menyelamatkan Regena dan klannya di sarang goblin mungkin adalah Kuroki. 

Kenapa dia datang ke Velos? Dan kenapa dia datang dengan “DIA (Kuna)”? 

[ Sepertinya kami tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja. ] 

Bilang begitu, Kaya-san menatap Regena. 


› Mantan Tuan Putri Algore, Regena 

[ AKU NGGAKKAN MEMBERITAHU KALIAN TENTANG DANNA-SAMA! ] 

Bilang begitu, aku memelototi wanita-wanita itu. 

Berdiri di depanku adalah adik pahlawan, maidnya, dan salah satu istri pahlawan. 

Aku benar-benar tidak akan memberi tahu mereka tentang Danna-sama. 

Saat ini, aku sedang diinterogasi di kantor raja Velos. 

Aku ditangkap setelah mereka menyadari hubunganku dengan Danna-sama.

Tanpa adanya Omiros. Aku hanya ingin kembali ke Nargol. 

Tapi, karena aku terbawa suasana ketika bertemu Omiros, aku melewatkan kesempatan untuk kembali ke Nargol. 

Terus, short sword dan permata sihir transfer juga disita. 

Kesampingkan permata, aku berharap mereka mengembalikan short sword yang Danna-sama berikan padaku. 

Di depan mataku, wanita yang bernama Kaya, terus menangkapku, dan bertanya tentang Danna-sama. 

Tapi aku tak punya niat untuk memberitahunya, bahkan jika mereka membunuhku. 

Wanita-wanita ini adalah musuh Danna-sama. Jadi, mereka juga musuhku. Aku takkan mengatakan apa pun kepada musuhku. 

Membusungkan pipiku, aku mengalihkan wajahku darinya. 

[ K~eh, merepotkan sekali. Padahal aku hanya ingin tahu tentang kondisi Kuroki. ] 

Bilang wanita yang bernama Shirone sambil bermasalah. 

[ Apa harus kita siksa dia? ] 

Tanya wanita yang bernama Kaya. 

Aku gemetar takut setelah mendengar pernyataannya. 

[ Uhm... Tolong. Jika mungkin, jangan sakiti anak Friona... ] 

Raja Velos mengajukan permintaan. 

Ngomong-ngomong, Friona adalah nama ibuku. 

Dia dulunya adalah tunangan raja Velos. 

Watak yang aku lihat dari raja Velos ini adalah paman yang baik dan lembut. 

Kenapa dia tidak menanyakan alasan kenapa ibuku meninggalkannya dan pergi ke Algore? 

Apa mungkin masalah penampilan? Emang benar sih kalau raja di hadapanku ini adalah orang yang tidak tampan. Jika dibandingkan dengan ayahku yang tampan. 

Namun, dalam hal sifat, raja ini jauh lebih baik daripada dia. 

Bahkan dari sudut pandangku, anaknya, ayahku memiliki kepribadian yang dengan mudahnya memprovokasi banyak orang. 

Dibandingkan dengan dia, raja ini tampak seperti orang yang dicintai oleh semua orang. 

Setelah berbicara dengannya sebentar, aku menyadari akan kebaikannya. 

Alih-alih melampiaskan kemarahan pada anak mantan tunangan yang meninggalkannya, dia berduka untukku yang diusir oleh negaraku. 

Tapi kesampingkan kebaikannya, dia terlihat seperti orang yang dengan mudah ditipu oleh orang jahat. 

[ Kaya-dono! Dia pasti telah ditipu oleh ksatria kegelapan yang jahat itu! Tolong, jangan siksa dia!! ] 

Ucap Omiros untuk membelaku. 

[ [ DANNA-SAMA/KUROKI BUKAN ORANG JAHAT! ] ] 

Entah kenapa, wanita bernama Shirone juga ikut membentak bersamaku. Aku ingin tahu apa hubungannya dengan Danna-sama.

Omiros mundur setelah dimarahi olehku dan Shirone. Aku kasihan padanya walau dia berusaha melindungiku. Tapi, aku takkan biarkan siapa pun berbicara buruk tentang Danna-sama.

[ Kaya. Aku juga tidak suka cara kekerasan. ] 

Wanita bernama Kyouka, adik pahlawan juga melindungiku. 

Tampaknya wanita bernama Kaya tidak bisa melawan ucapan Kyouka. Untuk sementara aku terselamatkan. Paling tidak, mereka tidak akan menggunakan siksaan padaku. 

[ Dimengerti. Saya tidak akan menggunakan kekerasan. ] 

Bilang begitu, Kaya menatapku. 

[ Kalau begitu, kita ajukan pertanyaan berbeda saja. Malam itu, Kuroki-san bersama wanita berambut perak, siapa dia? ] 
[ Berambut perak? Kuna-sama... ] 

Aku tanpa sengaja menjawab pertanyaan wanita bernama Kaya. Aku tak tahu apa yang ingin dia ketahui dengan menanyakan itu. 

[ Hou, jadi wanita itu disebut Kuna ya. Orang macam apa dia? ] 
[ ... ] 

Aku tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu. 

[ Kau tidak tahu apa-apa, kah? Yaa, mungkin dia semacam iblis tingkat tinggi. ] 

Tepat sekali. Maksudku, Kuna-sama adalah tuan putri Yang Mulia Raja Iblis. 

[ Aku juga ingin tahu tentang dia. Katakan padaku, Regena-san. Siapa wanita itu? ] 

Untuk pertanyaan itu, aku juga tidak punya jawaban. 

[ Apa mungkin dialah yang manipulasi Kuroki? ] 
[ Manipulasi? Danna-sama? ] 
[ Tidakkah menurutmu itu aneh? Alasan kenapa Danna-sama -mu melayani Raja Iblis yang jahat itu. ] 

Ucap wanita bernama Kaya dengan nada dingin. 

Sekarang dia menyebutnya, aku bingung kenapa orang yang baik hati seperti Danna-sama tinggal di Nargol? 

[ ... Kalau dipikir-pikir, Kuna-sama selalu gumamkan sesuatu seperti Danna-sama adalah miliknya... ] 

Adik pahlawan dan teman-temannya saling bertukar pandang setelah mendengarkan gumamanku. 

[ Seperti yang kuduga... Wanita itu adalah penyebabnya. ] 
[ Aku juga berpikir begitu... ] 
[ Akhirnya kita telah menemukan beberapa petunjuk. ] 

Sepertinya adik pahlawan berpikir kalau Danna-sama dikendalikan oleh Kuna-sama. 

Bagiku, itu tidak. 

Maksudku, Danna-sama tidak akan menyelamatkanku jika dia benar-benar dikendalikan oleh Kuna-sama. Selain itu, aku perhatikan bahwa Kuna-sama selalu menganggapku sebagai halangan. Bahkan, jika Danna-sama benar-benar dikendalikan olehnya, aku sudah lama meninggal. 

Tapi, bukan berarti aku akan memberitahukan mereka tentang keraguanku. 

[ Apa yang harus kita lakukan sekarang, kembali dan bertemu dengan Reiji-sama dan lainnya terlebih dahulu? Rino-sama mungkin bisa mengorek lebih banyak informasi darinya... Atau, setidaknya, kita harus beritahukan informasi ini dulu ke Chiyuki-sama. ] 
[ Emang benar sih. Kita harus menghubungi Chiyuki-san dulu... Meski begitu, aku ingin tinggal di sini lebih lama lagi... Aku masih ada UruSAn dENgaN WANITA YanG bERnaMA KuNa iNi. ] 

Jawab wanita bernama Shirone sambil tertawa. 

[ Shirone-san... Wajahmu menakutkan, loh... ] 

Setelah itu, diskusi mereka berlangsung terus-menerus. 

Tiba-tiba aku mengalihkan pandanganku ke sudut lain. 

Di sana, seseorang berdiri diam meski berada di ruangan yang sama. 

Kalau tidak salah namanya Parish. 

Aku dulu pernah bertemu dengannya sekali. Dia tampaknya pelayan ayah Omiros. Aku tak pernah berbicara dengannya. 

Pertama kali aku bertemu dengannya sekitar setengah tahun yang lalu. Meski dia melindungi musuh ayahku, dia cukup terkenal bahkan di keluargaku karena ketampanannya. 

Tapi, dia adalah musuh ayahku. Prajurit yang menakutkan yang bisa menggunakan pedang dan sihir. 

Meski begitu, Parish ini jauh lebih lemah dibandingkan dengan Danna-sama.

Kondisi Parish tampak sangat aneh. Mata merah dan napas kasar. 

Tampaknya dia menjadi seperti itu karena sihir Kuna-sama. 

Aku tidak tahu kenapa Kuna-sama menyerang Parish. 

Aku penasaran apa yang terjadi padanya. 

Terus, kuperhatikan dia terus menatapku. 

Dan entah kenapa, aku merasa merinding setiap kali dia melihat ke arahku. 

Aku ingat dia juga menatapku ketika kami bertemu di Algore. Dan aku selalu mengalihkan pandanganku padanya karena tidak enak. 

Meski dia orang yang sangat tampan, aku, entah kenapa, tidak ingin mendekatinya. 

Mata Parish bertemu dengan mataku. 

Ketika matanya bertemu mataku, dia tertawa menakutkan. 

Entah kenapa, aku mulai merinding melihat senyumnya itu. 


› Pedang Gadis, Shirone 

[ Bagaimana, Kaya-san? ] 

Tanyaku pada Kaya-san. 

Beberapa saat lalu, dia menggunakan sihir communication untuk menghubungi Chiyuki-san. 

Setelah perbincangan kami dengan Regena, kami saat ini berada di ruangan yang disiapkan untuk kami. Regena sedang tidur di ruangan samping kamar kami. Kaya-san membuatnya tidur karena dia memberontak. 

Dia ingin kembali ke sisi Kuroki, tapi kami tidak bisa membiarkannya karena dia adalah sumber informasi yang berharga. Wanita yang malang sekali. 

Kami bisa saja pergi ke tempat Kuroki selama kami menggunakan permata sihir transfer yang dimiliki Regena. Aku ingin memakainya, tetapi Kaya menyitanya. Katanya kami tidak harus bertindak gegabah karena kami kekurangan informasi. 

[ Sepertinya bertemu dengan mereka adalah pilihan yang tepat... ] 

Setelah diskusi kami, Kaya-san mengatakan itu sambil menyentuh gelang di tangan kirinya. 

Sihir communication terukir di gelang itu. 

Sihir communication sedikit merepotkan karena jika pihak lain tidak menguasai sihir communication, maka tidak bisa berkomunikasi dengannya. 

Belum lagi, di antara kami cuma Chiyuki-san saja yang bisa menggunakan sihir communication. Tetapi, kami masih bisa berhubungan jika kami menggunakan alat ajaib komunikasi ini. 

Gelang yang kami dapatkan dari Rena untuk memungkinkan seseorang, yang tidak bisa menggunakan sihir communication berhubungan secara bebas. 

Kami dapat gelang ini dari Chiyuki-san ketika kami memutuskan untuk bertindak secara terpisah dari Reiji dan teman-teman. Ini tindakan pencegahan jika terjadi sesuatu di perjalanan. 

[ Apa yang terjadi di sisi lain, Kaya? ] 

Tanya Kyouka-san pada Kaya. 

[ Sepertinya mereka menerima permintaan yang sangat merepotkan dari Asosiasi Penyihir dan belum menyelesaikannya. ] 

Kaya-san membungkuk pada Kyouka-san. 

[ Singkatnya, Reiji dan lainnya belum kembali ke Republik Suci Lenaria? ] 
[ Seperti begitu. Mereka tampaknya berada di Republik Ariadina. ] 
[ Republik Ariadina? Di mana itu, Kaya? ] 
[ Itu negara yang terletak di perbatasan antara sisi barat dan timur benua, tepat di sebelah selatan dataran Minon. Aku dengar itu adalah kota perdagangan ] 
[ Begitu, kayaknya pergi ke sana cukup merepotkan... ] 

Kami bisa berpindah secara instan dengan sihir teleportation jika ingin balik ke Republik Suci Lenaria. Meski begitu, akan makan banyak waktu untuk pergi dari Lenaria ke Ariadina. 

[ Jadi, sekarang apa yang harus kita lakukan? Tanpa bantuan Reiji-sama dan lainnya, kami tidak bisa merebut Kuroki-sama. ] 

Tanya Kaya-san pada kami dengan ekspresi gelisah. 

Seperti yang Kaya-san katakan, Kuroki sangat kuat. Untuk mengalahkannya, kami memerlukan kekuatan mereka. Tetapi, aku tidak mau kembali. 

[ Untuk saat ini, kita perlu pergi ke Algore dulu. Akan lebih mudah jika Kuroki yang mendatangi kita. ] 

Dan membuatnya datang secara paksa. 

Mendengar ucapanku, Kaya-san menghela nafas. 

[ Haa~, sudah saya duga bakalan jadi begini... Tapi, tolong jangan paksakan diri dan segera kabur jika semuanya menjadi bahaya. ] 
[ Ya, aku janji. ] 

Mereka semua mengkhawatiriku. Selain itu, aku tidak ingin melibatkan mereka dalam bahaya yang disebabkan oleh keinginanku. Itu sebabnya aku tidak bisa memaksakan diri. 

Hanya saja, aku harap Kuroki datang secepat mungkin. Aku yakin bahwa takdir akan menyatukan kami. Aku percaya itu. 


› Pangeran Goblin, Goz 

Terbentang di depan mataku adalah tubuh wanita telanjang. 

Ada yang jelek dan ada yang cantik. 

Namun, kecantikan mereka tidak sebanding dengan adik pahlawan atau Regena. 

Untuk saat ini aku harus bertahan. 

Setelah diinterogasi, Regena dibawa oleh adik pahlawan. 

Omiros banci itu, yang dibenci oleh Regena, kembali ke ruangannya dengan wajah sedih tanpa bisa bicara dengannya (Regena). 

Karena aku berhasil menekan tubuh bagian bawahku yang dikarenakan obat perangsang, aku mengundang beberapa wanita yang menghadiri pesta, dan tidak perlu ditanyakan lagi—kami berpesta sex. 

Para wanita merasa puas setelah diobrak-ambik oleh Parish yang tampan ini. 

Tapi, denyut di bagian bawah tubuhku tidak menenang. 

Efek dari obat perangsang yang diminum paksa oleh Penyihir Perak menjijikkan itu belum sepenuhnya hilang. 

Meski sedikit tenang, wanita-wanita yang kuajak belum cukup untuk memuaskanku. 

[ Denyut ini hanya Regena yang bisa meredakannya... ] 

Aku tertawa dengan keras. 

Tepat ketika kupikir dia sudah menghilang, aku bertemu dengannya lagi. 

Regena ditangkap oleh Penyihir Perak. 

Aku tidak tahu banyak tentang Penyihir Perak. Ataupun, aku sama sekali tidak tertarik dengan Nargol. 

Alasannya adalah di sana ada begitu banyak monster yang beberapa kali lebih kuat daripada aku. 

Karena aku tidak tertarik dengan Nargol, aku tidak punya banyak informasi di sekitarnya. 

Jadi, aku tidak banyak tahu tentang penyihir yang begitu cantik itu. 

Menurut Regena, dia adalah anak Raja Iblis. 

Aku tak percaya kalau raja iblis yang jelek itu memiliki anak yang begitu cantik, dia benar-benar mirip dengan istri Raja Iblis yang aku lihat di lukisan. 

Jujur, aku senang dia tidak mirip Raja Iblis. 

Tentang tuannya, Ksatria Kegelapan yang mengalahkan pahlawan. 

Entah kenapa, si tuan membawanya menghadiri pesta Kerajaan Velos. 

Aku tidak berputik sewaktu pesta semalam. 

Setelah aku bisa bebas bergerak, aku dipanggil ke kantor raja untuk negosiasi mengenai hubungan dengan Algore. 

Setelah itu, aku bertemu kembali dengan Regena. 

Aku diberitahu kalau dia ditangkap oleh adik pahlawan dan teman-temannya. 

Ya, Nargol adalah musuh mereka. Wajar bagi Regena untuk di tangap karena hubungannya dengan Ksatria Kegelapan dan Penyihir Perak. Untungnya, mereka tidak membunuhnya. 

Aku berhasil bersatu kembali dengan Regena. 

Seperti yang kupikirkan, Regena dan aku sudah ditakdirkan untuk saling bersama. 

Aku ingin memberikan pujianku kepada dewi takdir, Casa. 

Kupastikan takkan melewatkan kesempatan ini. 

Aku takkan menyerahkannya ke Penyihir Perak atau pun Pahlawan. 

Maka itu Kyouka dan temannya adalah penghalang. 

Aku harus lakukan sesuatu tentang mereka. 


› Ksatria Kegelapan, Kuroki

[ Mereka menangkap Regena? ] 

Ketika pagi datang di Nargol, aku menerima laporan tentang penangkapan Regena. 

Laporan itu datang dari kerabat Regena yang menemani Regena di pesta semalam. 

Pagi ini dia akan pergi ke Algore bersama Shirone dan teman-temannya. 

Mereka pergi dengan kereta. 

Waktu itu, aku kembali ke Nargol dengan tergesa-gesa. 

Karena itu, beberapa kerabat Regena memohon padaku untuk menyelamatkannya. 

[ Tolong, tolong selamatkan tuan putri kami... ] 

Wanita yang memberi laporan memohon padaku untuk menyelamatkan Regena. Kemungkinan dia adalah pengasuh Regena. Aku ingat aku juga membawanya bersama Regena ke Velos. 

Tidak seperti Regena, dia tidak ikut berpartisipasi ke pesta dan menetap di tempat yang terpisah di Velos. 

[ Jika tuan putri kembali ke Algore, dia mungkin akan dibunuh... Atau, dia akan mendapatkan nasib yang lebih kejam lagi... Tolong Danna-sama, tolong selamatkan Tuan Putri. ] 

Pengasuh Regena menangis ketika dia memohon padaku. Kerabat Regena juga membuat keributan. 

[ Jangan khawatir. Regena tidak akan dibunuh atau menjadi incaran. ] 

Semua orang terkejut mendengarkan ucapanku. 

[ Bagaimana anda bisa yakin…? ] 

Aku bilang begitu untuk menenangkan pengasuh Regena. Aku tidak berbohong padanya. 

[ Orang yang menangkapnya adalah teman pahlawan... Dia pasti akan baik-baik saja. Setidaknya, Shirone tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti wanita lemah seperti Regena. Jika seseorang mencoba menyakitinya, Shirone pasti akan melindunginya. ] 

Adapun alasan lain, karena dia sekutu keadilan. Shirone pasti tidak akan membiarkan seorang wanita lemah seperti Regena menderita nasib yang kejam. 

[ Jadi, tidak ada yang akan bisa melukai Regena. ] 

Bilangku begitu. 

Setelah itu, aku tiba-tiba melirik ke Kuna. 

Kuna cemberut. 

[ Kuroki, sepertinya kau sangat akrab dengan wanita yang bernama Shirone... ] 

Untuk beberapa alasan, Kuna sedang dalam suasana yang buruk. 

[ Ada apa, Kuna? ] 
[ NGGAK APA-APA, Kuroki! ] 

Dia berkata "Nggak apa-apa" dengan nada marah. 

[ Huh! ] 

Cemberut, Kuna memalingkan wajahnya. Dan meninggalkan ruangan dengan suasana hati yang kelihatannya buruk. 

Ada apa sih sebenarnya? 

[ Apa dia beneran baik-baik saja? ] 

Pengasuh Regena terus bertanya padaku. 

[ Dia baik-baik saja. Setelah ini, aku akan pergi untuk menyelamatkan Regena. Itu sebabnya kalian harus menunggu di sini. Jangan melakukan hal gegabah. ] 
[ B-Baik. ] 

Bilang begitu, kerabat Regena membungkuk padaku dan meninggalkan ruangan. Dengan meninggalkanku sendirian di ruangan. 

Aku melihat sekeliling. Setelah memastikan tidak ada seorang pun di sekitar, aku memegang kepalaku saat aku sedang kehabisan akal. 

[ Sial... Benar-benar sial... ] 

Aku tak menyangka mereka akan menangkap Regena. Keadaan sekarang menjadi sangat menyusahkan. Aku tidak boleh memperlihatkan suasanaku ini kepada orang lain. 

[ Uuh... Apes. Benar-benar apes... ] 

Aku berguling-gulingan di karpet lantai sambil mengacak-acak otakku. 

Hanya ada satu alasan bagi Shirone untuk menangkap Regena, yaitu untuk memancingku. Jujur, aku tidak ingin bertemu Shirone. 

Meski begitu, kenapa mereka menangkap Regena? 

[ Tidak, itu tidak mungkin... ] 

Sambil bergumam, aku menggelengkan kepala dan kemudian mengangkat tubuhku. 

Ada banyak alasan bagi mereka untuk menangkap Regena. 

Aku tahu tentang fakta ini beberapa saat yang lalu, yaitu, ibu Regena adalah bangsawan kerajaan Velos. 

Terlebih lagi dia adalah tunangan raja. Namun, ibu Regena memilih kawin lari dengan mantan raja Algore. 

Tampaknya, penampilan Regena menyerupai ibunya. Karena aku membawa Regena ke pesta Velos, makanya dia terjerat dalam masalah. 

Selain itu, teman masa kecil Regena, pangeran Algore saat ini juga datang ke Velos. Semua situasi ini seolah mengatakan "Jangan ragu untuk menangkapnya." 

Aku tahu tentang Goz ketika kami datang ke Velos, tapi ini pertama kalinya aku mendengar tentang Omiros. 

Pada saat itu juga, aku mengetahui bahwa sebelumnya Regena pernah bertemu Goz. 

Hanya saja, kok bisa situasinya bisa jadi begini? 

Memikirkannya lebih lanjut hanya membuatku lebih cemas. 

Tapi, sudah terlambat untuk menyesalinya. 

Aku benar-benar marah pada kecerobohanku sendiri. 

Itu karena aku tidak mengorek terlalu dalam tentang masa lalu Regena. 

Regena dan kerabatnya diasingkan negara mereka ke sarang goblin. Dan hampir semua kerabat Regena dibunuh goblin. Yang menyisakan beberapa kerabat yang selamat dari situasi putus asa itu. Mungkin saja Regena berpikir ingin balas dendam pada orang-orang yang mengusir dia dan kerabatnya. 

Namun, aku menolak gagasan itu. 

Makanya, aku tidak bertanya atau pun menyelidikinya. 

Tapi karena itulah aku membuat kesalahan besar. 

Ini terjadi karena keraguanku sendiri. 

Mungkin aku bisa lakukan sesuatu jika itu Goz atau orang-orang dari kerajaan Velos, tapi masalahnya adalah Shirone dan temannya terlibat dalam penangkapan Regena. 

Hubunganku dengan Regena mungkin sudah dibongkarkan Shirone. Shirone tidak akan melakukan sesuatu yang kejam kepada wanita lemah, tapi alasan kenapa Regena ditangkap adalah aku. 

Dan mungkin saja, mereka menungguku untuk datang menyelamatkan Regena. 

[ Apa yang harus aku lakukan…? ] 

Suasana hatiku langsung baper. 

Apa mungkin aku harus pergi menyelamatkannya. 

Tapi, Shirone pasti menungguku. Ada kemungkinan aku akan bertarung lagi dengan Shirone. Dan, jujur, aku tidak ingin itu terjadi. 

Itu sebabnya sampai sekarang aku tidak melakukan pergerakan. 

Shirone mungkin membenciku sekarang. Maksudku, aku menyakiti Reiji, yang dia cintai loh. 

Aku juga menyadari bagaimana wifu-wifunya memperlakukan pria yang membenci Reiji. Itu terlalu menakutkan. 

Wajah para wifu dan Shirone saling tumpang tindih. 

Aku membayangkan Shirone memandang rendah diriku dengan tatapan dingin dan benci. Yang membuat situasi menjadi tidak enak. 

Itu sebabnya aku memakai helm untuk menyembunyikan wajahku. Menyebut diriku Diehart, untuk mengalihkan kebencian mereka ke orang yang berbeda. 

Tetapi, identitasku terungkap. Shirone mungkin membenciku sekarang. 

Itu sebabnya aku tidak ingin bertemu dengannya. 

Jika bertemu dengannya, aku akan dipandang dengan tatapan dinginnya yang tajam. Lebih baik aku tidak menemuinya. 

Aku dilema. Aku benar-benar kebingungan sekarang. 

[ Aku tidak... berdaya. ] 

Aku menyembunyikan identitasku saat melawan Reiji untuk mencegah diriku dari kemarahan para wifunya. 

Aku pecundang yang menyedihkan. 

Mungkin itulah sebabnya Shirone memilih Reiji daripada aku. 

Jika itu Reiji, dia pasti akan langsung datang untuk menyelamatkan Regena. 

Namun, orang yang akan menyelamatkan Regena yang malang adalah pria menyedihkan ini. 

Jika Goz tidak ada, aku berpikir ingin mengembalikan Regena ke Algore. 

Setelah dengar cerita Kuna, tampaknya Goz juga tidak baik. Makanya itu aku tidak ingin meninggalkan Regena kepada Goz. 

Jika aku harus meninggalkannya kepada seseorang, itu mungkin Omiros. 

Itu sesuatu yang kurasakan ketika aku dengar cerita Kuna. Pria bernama Omiros ini sangat berdedikasi. 

Sepertinya Omiros menjelajahi sarang goblin yang berbahaya berkali-kali untuk mencari Regena. 

Jika dipikirkan baik-baik, mungkin lebih bagus meninggalkan Regena kepada Omiros yang hidup di dunia yang cerah daripada tinggal di sisiku yang hidup di dunia yang gelap. 

Jika keadaan mereka mulai membaik, maka aku tidak akan diperlukan lagi. 

Dia tidak akan ditangkap, dan tidak perlu kembali ke Nargol karena ada Omiros di sisinya. 

Meski, itu akan membuatku terlihat seperti seorang badut yang berlagak bodoh. 

Tapi, kebodohan itu bukan karakterku. Karakter penjahat bodoh yang menjadi penghalang cinta mereka akan diserahkan pada Diehart. 

Dan kemudian... Shirone, sekutu keadilan, akan menyelamatkan mereka. 

[ Itu skenario yang sangat bagus... ] 

Aku gumamkan kesimpulan dari imajinasi liarku. Akhir yang paling bahagia. Sampai itu terjadi, aku harus memainkan peran penjahatku. 

Tentu, ada kemungkinan situasi yang tidak akan terjadi dalam imajinasiku. 

Aku tidak ingin bertemu Shirone, tapi aku harus konfirmasikan lokasi di mana mereka akan mengirim Regena. Aku harus melakukan sesuatu untuk situasi itu. 

Sekarang, di mana mereka mengirim Regena? Seharusnya Regena memiliki short sword yang kuberikan padanya beberapa waktu yang lalu. 

Aku masukkan kekuatan sihirku ke pedang itu. 

Aku fokuskan pikiranku untuk mencari lokasi pedang itu. 

Tampaknya Regena dan lainnya sedang menuju ke arah Algore. 

Yang berarti, tujuan mereka adalah Algore. 

Setelah itu, aku mulai mengingat tentang Algore. 

Itu adalah wilayah yang mengasingkan Regena ke sarang goblin, yang membuat kerabatnya menderita. 

Itu tingkat kekejaman yang tidak pernah kubayangkan sebagai orang yang hidup di tempat yang damai seperti Jepang. 

Setelah itu, aku, orang yang menyelamatkan hidupnya. Lebih dari menyelamatkannya, aku ingin dia bahagia. Itu keinginanku padanya.
Facebook twitter Google

Related Post

5 Komentar