Re: Ankoku Kishi Monogatari Act 0 Prolog Bahasa Indonesia

/

Saat itu malam. Beberapa bintang berkedip di langit malam. Beberapa bintang jatuh bersinar menulusuri langit malam. Satu orang berdiri di kegelapan, berpakaian armor pekat hitam, tubuhnya menyemburkan Api hitam. 

Dia adalah Ksatria Kegelapan. 

Api hitam menyebar membuat lingkaran gelap, seperti matahari di siang hari. Bintang-bintang jatuh menuju lingkaran gelap seolah-olah tersedot ke dalamnya. 

Sebenarnya, itu bukan bintang jatuh. Melainkan malaikat dengan sayap bersinar. 

Malaikat adalah makhluk yang diciptakan Dewa Cahaya. Berkebalikan dengan Ksatria Kegelapan yang melayani Raja Iblis. 

Dengan armor putih mengkilap, para malaikat menangkat pedangnya dan menantang Ksatria Kegelapan. Langit menjadi saksi pertempuran antara Cahaya dan Kegelapan. 

[ NGGAK MUNGKIN! MUSUH CUMA SENDIRIAN, TAPI KSATRIA SUCI KITA NGGAK BISA MENAKLUKKANNYA! ] 

Teriak salah satu malaikat dengan pedang apinya. Setengah dari rekannya sudah dikalahnya oleh Ksatria Kegelapan seorang. Yang tersisa tinggal mereka para malaikat. 

Beberapa waktu telah berlalu semenjak mereka menemukan Ksatria Kegelapan. Setelah mereka mendengar berita tentang Ksatria Kegelapan menodai kuil Dewi di dunia permukaan, sesegera mungkin mereka mengerahkan pasukan mereka menuju tempat Ksatria Kegelapan itu berada. 

Namun, mereka terlambat. Ketika mereka sampai di kuil Dewi, Ksatria Kegelapan sudah pergi. Mereka mengejarnya dan terjadilah suatu pertempuran. 

Sebenarnya, sudah ada yang aneh ketika pertempuran tidak mengalami perkembangan. Malaikat dengan pedang api itu ingat bagaimana pasukan batalion malaikat berguguran sedikit demi sedikit. 

Ksatria Kegelapan menyerang malaikat yang mendatanginya, dikalahkan satu per satu, seolah-olah mereka cuma sekedar hama. 

Itu bahkan tidak bisa disebut sebagai pertempuran. 

Tidak ada semangat bertarung dari Ksatria Kegelapan. Bahkan mungkin dia tidak menanggapi Ksatria Suci sebagai musuh. 

Orang yang lagi diserang itu mengelengkan kepalanya. 

[ Bukankah sudah kubilangi jangan menghalangi jalanku? ] 

Suaranya sangat kecil sehingga orang nggak akan bisa mendengarnya dengan jelas jika mereka tidak mendengarnya dengan hati-hati. 

[ BACOT! EMANGNYA KAMI AKAN MEMAAFKAN BAJINGAN SEPERTIMU BEGITU SAJA SETELAH KAU MERUSAKI KUIL DEWI. SEMUANYA! BUNUH DIAAA!! ] 

Ksatria Kegelapan di depan mereka adalah seorang pendosa besar yang mengacak-aburkan kuil Dewi Cahaya yang Cantik, Alrena. 

Mereka nggak ada niatan untuk memaafkan Ksatria Kegelapan itu. 

[ ... Begitu ya. Kalau gitu mau gimana lagi, majulah kalian semua. ] 

Pas dia bilang begitu, Ksatria Kegelapan mengangkat tangannya. 

Sebuah pedang besar muncul di udara dan dia meraihnya erat-erat. Dibagian bilah hitam pedangnya tergambar pola garis merah pekat seperti pembuluh darah. Garis merah pekat itu memberikan sensasi menyenangkan saat memegang pedang itu. 

Dengan sekali ayunan pedang hitam mengerikan itu, mereka tidak bisa bergerak karena terkena serangan gelombang kejut. 

[ Betapa kuatnya... ] 

Para malaikat resah. 

Beberapa waktu lalu, dia tidak menggunakan pedang. Tapi setelah menariknya keluar, perbedaan kekuatan terlalu besar hingga mereka tau kalau dia tidak bertarung dengan serius. 

[ JANGAN TAKUT! SEMUANYA, SERANG! ] 

Dengan kembalinya keberanian setelah mendengar perintah itu, para malaikat membentangkan sayapnya dan menyerang balik ke Ksatria Kegelapan. Sayap malaikat bersinar terang di langit malam, bagaikan bintang jatuh. 

Dari tubuh Ksatria Kegelapan, api hitam berkobar lebih deras. Api hitam membentuk lingkaran gelap dan menyebarkannya seperti hujan meteor. 

Kegelapan itu mendekati para malaikat. Setelah mendekat, kegelapan pun menelan para malaikat. Sayap yang awalnya bersinar dan sekarang... 

... Redup dalam seketika. 

Satu per satu malaikat jatuh ke tanah. Tubuh mereka bersinar bagaikan hujan meteor sungguhan. 

Malaikat dengan pedang api menatap langit saat dia jatuh bersama dengan saudara-saudaranya. 

[ Dasar... Monster... ] 

Ksatria Kegelapan melayang dengan tenang di langit malam.
Facebook twitter Google

Related Post

1 Komentar